Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan komitmen investasi besar perusahaan energi Italia Eni senilai US$10 miliar (Rp150 triliun) di Kalimantan Timur.
Rencana investasi ini akan difokuskan pada pengembangan lapangan gas alam di Blok Jangkrik dan Blok Merakes di Selat Makassar, dengan target mulai produksi pada 2027.
Eni, perusahaan energi multinasional asal Roma yang beroperasi di lebih dari 70 negara, merupakan salah satu pemain utama di sektor minyak dan gas Eropa.
"Investasi ini akan meningkatkan produksi gas untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor," jelas Bahlil dalam pembukaan Musda Partai Golkar Kaltim di Samarinda (19/7).
Di tengah ketidakstabilan ekonomi global akibat berbagai konflik geopolitik, komitmen investasi Eni ini menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia.
Bahlil menyoroti kemampuan diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif ekspor ke AS dari 32% menjadi 19% sebagai faktor pendukung iklim investasi.
Investasi ini diproyeksikan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim, termasuk penyerapan tenaga kerja lokal dan nasional, peningkatan pendapatan daerah melalui bagi hasil (DBH), serta percepatan perputaran ekonomi regional
Pemerintah juga akan mengupayakan alokasi participating interest (PI) untuk Provinsi Kaltim guna memaksimalkan manfaat ekonomi bagi daerah. Langkah ini sejalan dengan upaya meningkatkan nilai tambah sumber daya energi nasional di tengah fluktuasi pasar global.
Kehadiran Eni di Kaltim tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen energi utama, tetapi juga menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap stabilitas iklim investasi di tanah air meski dalam situasi geopolitik yang menantang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News