Mahasiswa IPB University dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan berhasil menciptakan Jabot (Jaket Botol), pelampung ramah lingkungan berbahan botol plastik bekas. Inovasi ini hadir sebagai solusi murah, sederhana, namun efektif untuk meningkatkan keselamatan masyarakat di daerah rawan banjir dan wilayah pesisir. Selain berfungsi sebagai pelindung, Jabot juga menjadi upaya nyata dalam mengurangi timbunan limbah plastik.
Didesain dengan menyusun botol plastik di bagian depan dan belakang, Jabot mampu memberikan daya apung seimbang serta stabil di air. Jaket ini dilengkapi dengan tali pengikat dan jaring penguat agar tetap nyaman digunakan. Dengan biaya pembuatan yang jauh lebih rendah dibandingkan jaket pelampung konvensional, Jabot diharapkan dapat diproduksi secara mandiri oleh masyarakat.
Inovasi ini lahir dari program pengabdian mahasiswa IPB di Desa Cikahuripan, Sukabumi. Kehadirannya disambut positif oleh warga, terutama nelayan, yang melihat manfaat besar Jabot untuk aktivitas perairan dan mitigasi bencana. Produk ini tidak hanya menawarkan keselamatan, tetapi juga peluang usaha berbasis daur ulang yang bisa meningkatkan ekonomi lokal.
Menariknya, Jabot juga memiliki nilai edukatif karena dapat menjadi sarana pembelajaran kreatif tentang pentingnya daur ulang dan inovasi ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi produk berguna, mahasiswa IPB menunjukkan bahwa generasi muda mampu melahirkan ide sederhana yang berdampak besar bagi lingkungan dan kehidupan.
Jabot kini mulai dikenal luas sebagai salah satu contoh inovasi hijau dari kampus. Apresiasi pun berdatangan dari berbagai pihak karena selain membantu masyarakat, karya ini sejalan dengan upaya global mengurangi polusi plastik di laut dan sungai. Inisiatif mahasiswa IPB ini menjadi inspirasi bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui kreativitas yang bermanfaat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
