Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa industri pengolahan nonmigas (IPNM) atau manufaktur menjadi penyumbang utama investasi pada semester I 2025, dengan realisasi mencapai Rp366,6 triliun.
Capaian ini menjadi amunisi penting untuk mendorong pertumbuhan sektor tersebut dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
"Realisasi investasi IPNM selama periode Januari sampai Juni tahun ini mencapai Rp366,6 triliun atau menyumbang sekitar 39 persen dari total investasi nasional yang sebesar Rp942,9 triliun," ujar Agus, dikutip dari Antara.
Sektor manufaktur telah membuktikan perannya sebagai pilar ekonomi dengan menyerap 19,60 juta tenaga kerja.
Pertumbuhannya juga tercatat sebesar 5,60 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,12 persen, sekaligus menyumbang 16,92 persen terhadap PDB.
Baca juga Pertumbuhan Manufaktur Indonesia Bisa Melesat, Asal Kebijakan Ini Dipenuhi
Kontribusi ekspornya pun sangat dominan, yakni 80% dari total ekspor nasional senilai USD 160,16 miliar.
Agus menekankan bahwa optimasi sektor ini masih dapat ditingkatkan dengan memperluas kapasitas produksi dan akses pasar.
Dengan kinerja yang ekspansif, ditandai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) di level 53,55, sektor manufaktur diproyeksikan tetap menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia ke depan.
Baca juga Indonesia Gabung BRICS, Beri Optimisme Besar untuk Industri Manufaktur?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News