Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan gencar melakukan revitalisasi terhadap 120 bahasa daerah di seluruh Indonesia.
Program ini bertujuan memperkuat jati diri bangsa di tengah arus globalisasi. Sebagai contoh, di Kalimantan Timur dan Utara, telah dilakukan revitalisasi untuk bahasa Kenyah, Melayu Kutai, Paser, Bulungan, dan Tidung.
Upaya pelestarian ini secara khusus menyasar generasi muda melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI). Festival ini mengemas penggunaan bahasa daerah dalam berbagai lomba menarik bagi siswa SD dan SMP, seperti bercerita, mendongeng, menulis cerpen, dan komedi tunggal.
Baca juga Menuju Komunikasi Inklusif, Bahasa Isyarat Akan Masuk Kurikulum Nasional
Kepala Balai Bahasa Kaltim, Asep Juanda, menjelaskan bahwa di wilayahnya saja terdapat 27 bahasa daerah yang tersebar di dua provinsi.
Program ini merupakan implementasi nyata dari slogan Tri Gatra Bangun Bahasa, yaitu "Lestarikan Bahasa Daerah". Slogan ini berjalan beriringan dengan pilar "Utamakan Bahasa Indonesia", yang diwujudkan melalui penguatan literasi secara masif.
Pemerintah telah mendistribusikan lebih dari 21 juta eksemplar buku bacaan bermutu per tahun ke sekolah-sekolah, yang terbukti berhasil meningkatkan indeks literasi berdasarkan data asesmen nasional.
Baca juga Mengenal Panggilan Anggota Keluarga dalam Bahasa Palembang
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News