mahasiswa giat 14 unnes gelar edukasi pemilahan sampah di desa tarubasan - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa GIAT 14 UNNES Gelar Edukasi Pemilahan dan Penglolaan Sampah di Desa Tarubasan

Mahasiswa GIAT 14 UNNES Gelar Edukasi Pemilahan dan Penglolaan Sampah di Desa Tarubasan
images info

Mahasiswa GIAT 14 UNNES Gelar Edukasi Pemilahan dan Penglolaan Sampah di Desa Tarubasan


Upaya menambah kesadaran akan pentingnya pemilahan sampah berdasarkan jenisnya Mahasiswa KKN Giat 14 Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar program kerja besar Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang bertajuk “Pemilahan dan Pengelolaan Sampah” di Desa Tarubasan, Kabupaten Klaten, yang diselenggarakan pada 14–15 Desember 2025.

Program ini merupakan sebagai bentuk menyadarkan masyarakat khususnya warga Desa Tarubasan mengenai kesadaran akan sampah yang berserakan dan bertumpuk dalam satu wadah. Dalam kegiatan tersebut, pihak kelurahan juga memberikan dukungan dikarenakan masih minimnya kesadaran akan pemilahan sampah yang pada Desa Tarubasan.

"Program pemilahan sampah itu hal yang bagus, karena warga tarubasan juga kan masih belum tahu soal itu, kebanyakan dari warga itu hanya mengetahui sampah organik dan anorganik, jadi program ini menjadi pengetahuan lanjutan mengenai jenis-jenis sampah maupun bagaimana pengelolaannya menjadi program yang dapat memberikan manfaat bagi warga," jelas Kepala Desa Tarubasan, Saiful Anwar, dalam sebuah sesi diskusi mengenai program kerja.

Kegiatan PHBS pertama dilaksanakan pada Sabtu (14/12) di Dukuh Tegal, disusul pelaksanaan kedua pada Minggu (15/12) di Dukuh Genengan. Kedua kegiatan tersebut dihadiri oleh ibu-ibu PKK di masing-masing dukuh dan seluruh rangkaian acara diprakarsai oleh mahasiswa KKN GIAT 14 UNNES sesuai arahan PUSBANG KKN UNNES melalui program PHBS.

Penyambuatan sekaligus pemberian apresiasi oleh ketua PKK dukuh Tegal kepada para mahasiswa UNNES, di salah satu rumah warga, Klaten, Minggu (14/12/2025).
info gambar

Penyambutan sekalgius pemberian apresiasi oleh Ketua PKK Dukuh Tegal kepada para Mahasiswa UNNES, di salah satu rumah warga, Desa Tarubasan, Klaten, Minggu (14/12/2025). (Foto: Tim Dokumentasi GIAT 14 UNNES Desa Tarubasan)


Ketua PKK Dukuh Tegal menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tersebut karena dinilai sejalan dengan Mars PKK yang menekankan pentingnya kebersihan lingkungan. Ia berharap, edukasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan melalui pengelolaan sampah yang tepat.

Dalam penyampaian materi, mahasiswa menjelaskan teori seputar sampah secara komprehensif, mulai dari pengertian sampah berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pencemaran lingkungan, dampak negatif pembuangan sampah sembarangan, jenis-jenis sampah, hingga cara memanfaatkan dan mengelola sampah, termasuk pengenalan konsep bank sampah.

Antusiame ibu-ibu PKK dalam memperhatikan penjelasan materi tentang sampah oleh para mahasiswa, di kediaman RT 13, Klaten, Senin (15/12/2025).
info gambar

Antusiame ibu-ibu PKK dalam memperhatikan penjelasan materi tentang sampah oleh para mahasiswa, di kediaman RT 13, Klaten, Senin (15/12/2025). (Foto: Tim Dokumentasi Giat 14 UNNES Desa Tarubasan)


Dalam mendengarkan teori mengenai sampah, hal tersebut disambut baik oleh Ibu-bu PKK dengan bukti semua peserta penjelasan begitu memperhatikan ketika materi sedang dijelaskan oleh para Mahasiswa UNNES.

Tak hanya teori, mahasiswa juga mengajak peserta untuk terlibat langsung dalam praktik pemilahan sampah. Melalui sesi ice breaking, ibu-ibu PKK diminta menjadi relawan untuk memilah sampah ke dalam tiga kategori, yakni organik, anorganik, dan residu. Sampah yang telah disiapkan sebelumnya kemudian dimasukkan ke tempat sampah sesuai jenisnya.

Demonstrasi pemilahan sampah dari hasil barang daur ulang yang dimanfaatkan menjadi tempat sampah yang berbeda-beda jenis, di kediaman RT 13, Klaten, Senin (15/12/2025).
info gambar

Demonstrasi pemilahan sampah dari hasil barang daur ulang yang dimanfaatkan menjadi tempat sampah yang berbeda-beda jenis, di kediaman RT 13, Klaten, Senin (15/12/2025). (Foto: Tim Dokumentasi GIAT 14 UNNES Desa Tarubasan)


Menariknya, ketiga tempat sampah tersebut dibuat dari galon air bekas yang didaur ulang dan dihias agar terlihat lebih menarik. Inovasi ini diharapkan dapat menginspirasi warga untuk memanfaatkan barang bekas di lingkungan sekitar.

Dalam sesi tanya jawab, salah seorang peserta menanyakan cara pengelolaan sampah organik dari sisa dapur seperti sayuran dan buah-buahan. Menanggapi hal tersebut, pemateri dari mahasiswa menjelaskan bahwa sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk atau pakan cacing.

“Caranya, ibu-ibu bisa mengumpulkan sampah organik di satu wadah, misalnya menggunakan galon air bekas. Bagian bawah galon dilubangi agar air hasil pembusukan bisa keluar sehingga mengurangi bau. Setelah beberapa hari, sampah akan membusuk dan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman atau makanan cacing,” jelas pemateri dari salah satu mahasiswa KKN UNNES.

Melalui kegiatan PHBS ini, mahasiswa KKN UNNES berharap masyarakat Desa Tarubasan dapat menerapkan kebiasaan memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah, sehingga tercipta lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.