Masniari Wolf adalah atlet renang Indonesia yang dikenal sebagai salah satu perenang gaya punggung terbaik yang dimiliki negeri ini. Bahkan gaya punggungnya itu tak terkalahkan di Asia Tenggara.
Nama Masniari Wolf mencuri perhatian di SEA Games 2025. Dari cabang olahraga renang, ia tampil sebagai salah satu wakil Indonesia yang sukses menyumbang medali emas untuk Indonesia.
Masniari mendapat emas setelah menjadi yang tercepat di final renang 50m gaya punggung putri. Ia mencatatkan waktu 28,80 detik, meninggalkan para pesaingnya di belakang.
Bisa dibilang, prestasi di SEA Games adalah buah dari ketekunan Masniari sebagai atlet. Sejak kecil, ia sudah konsisten berlatih hingga akhirnya memilih mendalami gaya punggung yang membawanya menjadi sosok tak terkalahkan di Asia Tenggara.

Masniari Wolf Mulai Berenang di Jerman, Lalu Berjuang untuk Indonesia
Kisah Masniari di dunia renang bermula saat ia masih anak-anak. Kala itu, perempuan berusia 20 tahun tersebut masih tinggal di Jerman.
Masniari memang melewati masa kecilnya di Jerman. Ia juga lahir di negara tersebut tepatnya di Wiesbaden pada 2 Desember 2005 dari orang tua Batak-Jerman.
Awalnya, Masniari mulai berenang di usia 11 tahun untuk bersenang-senang. Dari situ, tumbuhlah cita-cita untuk menjadi perenang yang berprestasi di tingkat internasional.
"Jadi saya sudah berenang selama hidup saya dan dahulu sebagai anak kecil saya terus melakukannya karena ini menyenangkan. Saya bisa melakukannya sekali dalam seminggu hingga saya mendapat tawaran dari seorang pelatih tim yang lebih tinggi dari klub saya," ujar Masniari.
Karena awalnya hanya berenang demi kesenangan, Masniari tidak langsung menerima ajakan untuk berlatih lebih sering. Butuh waktu baginya hingga benar-benar bisa mantap menambah porsi latihannya.
"Dia (pelatihc)bilang, ingin saya bergabung di timnya dan berlatih empat kali dalam seminggu. Tapi pada saat itu saya sempat tidak ingin lebih banyak berlatih, karena saya hanya ingin menikmati renang satu kali seminggu tapi setelah beberapa bulan, saya coba masuk tim tersebut," lanjutnya.
Bukan kebetulan pula Masniari memilih mendalamo gaya punggung atau backstroke. Ia pernah menekuni jenis-jenis gaya renang lain, namun pelatih melihat bahwa dirinya paling berbakat di gaya punggung.
"Saya sempat memutuskan untuk mendalami renang gaya bebas (freestyle). Lalu pelatih bilang untuk belajar backstroke, karena saya mempunyai kecepatan di gaya itu," tutur Masniari.
Pelatih Masniari sungguh tepat karena muridnya itu terbukti sangat handal dalam gaya punggung. SEA Games 2025 adalah bukti nyatanya.
Bahkan bukan tahun ini saja Masniari bersinar di SEA Games saat membela Indonesia. Ia juga meraih emas kala tampil di SEA Games 2021 di Vietnam dan 2023 di Kamboja.
Masniari sangat bersyukur atas tiga emas yang didapatkannya di pesta olahraga Asia Tenggara tersebut. Tak heran berhubung panggung SEA Games telah menobatkannya sebagai perenang gaya punggung yang tak terkalahkan di Asia Tenggara.
Meski demikian, Masniari tak lantas merasa puas. Ia sadar betul masih ada berbagai tantangan yang menunggunya. Misalnya saja, yang terdekat ada Asian Games 2026 di Aichi-Nagoya, Jepang. Setelahnya, ia juga harus berlatih keras demi tampil prima di Olimpiade Los Angeles 2028.
Masniari tidak mau menyia-nyiakan waktu yang masih panjang, tak pula larut dalam euforia emas SEA Games 2025.
"Setelah SEA Games ini saya akan berenang di banyak kilometer, mungkin 7 sampai 8 kilometer. Itu akan saya lakukan dua kali sehari sampai beberapa bulan kedepan. Saya harap persiapan untuk Asian Games berjalan dengan baik," pungkasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


