Warga yang setiap hari harus beradu nasib dengan kemacetan di koridor Karawang, Cikarang, hingga Bekasi kini mendapatkan angin segar.
Harapan agar layanan KRL Commuter Line bisa menembus hingga pusat Karawang dan Cikampek perlahan mulai menampakkan wujud nyata. Langkah ini sejalan dengan rencana besar pemerintah pusat untuk melakukan akselerasi pembangunan dan reaktivasi rel kereta api secara masif di tahun-tahun mendatang, sebagai upaya mengurai simpul kepadatan di jalur-jalur yang sudah sangat sesak oleh kendaraan bermotor.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyebut bahwa target besar ini merupakan arahan langsung untuk memperkuat konektivitas antarwilayah. Saat ini, rel kereta api yang beroperasi baru menyentuh angka sekitar 7.000 kilometer, dan pemerintah memiliki target ambisius untuk melipatgandakannya.
"Targetnya sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, kita ingin mereaktivasi hingga 12.000 kilometer rel kereta di seluruh wilayah," ujar AHY dalam keterangannya.
Menakar Prioritas dan Langkah Teknis di Lapangan
Pemerintah tidak ingin sekadar melempar janji di atas kertas. Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menjelaskan bahwa pembangunan rel baru maupun reaktivasi jalur lama akan dikerjakan secara bertahap dengan target penambahan hingga 600 kilometer pada tahun 2026 nanti.
Titik prioritas sengaja diletakkan pada jalur-jalur yang tingkat kemacetan jalan rayanya sudah pada tahap mengkhawatirkan.
"Kita kejar tahun depan sekitar 500 sampai 600 kilometer. Diperintahkan sampai 12.000, ya berarti kita kejar sampai 2029," ungkap Bobby mengenai lini masa pengerjaan proyek tersebut.
Khusus untuk wilayah Karawang, Bupati Aep Syaepuloh sudah mulai melakukan peninjauan lapangan bersama pihak kementerian dan KAI di Stasiun Karawang serta Cikampek. Prosesnya akan dimulai dengan penyusunan desain teknis atau Detail Engineering Design (DED) pada 2026, yang kemudian diikuti oleh konstruksi fisik di tahun berikutnya.
Targetnya, pada akhir 2028, KRL sudah bisa mengangkut penumpang hingga Stasiun Cikampek. Aep pun menyatakan kesiapan daerahnya untuk memuluskan proyek ini, termasuk dalam urusan menata kawasan sekitar stasiun agar lebih siap menyambut lonjakan mobilitas warga.
Harapan Besar bagi Konektivitas Kawasan Industri
Perpanjangan rute KRL ini bukan hanya soal memindahkan orang dari satu titik ke titik lain, melainkan tentang mengubah cara masyarakat di kawasan industri terbesar di Indonesia ini bergerak.
Selama ini, mobilitas warga Karawang menuju Jakarta masih sangat bergantung pada kendaraan pribadi atau bus yang kerap terjebak di jalur arteri maupun tol. Dengan masuknya KRL, waktu tempuh bisa dipangkas secara signifikan dan biaya transportasi harian warga tentu akan menjadi lebih efisien.
Jika reaktivasi jalur prioritas seperti Cianjur-Bandung dan perpanjangan KRL ke Cikampek ini berjalan sesuai rencana, maka beban jalan raya yang kian berat setiap tahunnya bisa mulai teralihkan.
“Pemkab siap mendukung dari sisi daerah, mulai dari pelebaran akses jalan, pembukaan jalur baru, penataan kawasan sekitar stasiun, hingga sterilisasi jalur kereta agar pembangunan berjalan lancar,” kata Aep mengenai keseriusan pemerintah daerah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


