Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor kembali menunjukkan komitmen nyatanya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat, melalui pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Pada tahun ini, UNIDA Gontor menggandeng Dusun Caru, Desa Bajang, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, sebagai mitra strategis dalam pengembangan desa binaan berbasis eduagrowisata.
Program yang mengusung tema “Pendampingan Manajemen Usaha dan Digitalisasi Pemasaran Eduagrowisata Caru” tersebut dirancang sebagai upaya konkret untuk memperkuat perekonomian masyarakat desa melalui optimalisasi potensi lokal.
Eduagrowisata Caru dipandang memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai destinasi wisata edukatif yang tidak hanya berorientasi pada kunjungan wisata, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.
Oleh karena itu, pendekatan edukatif yang terintegrasi dengan pemanfaatan teknologi digital menjadi fondasi utama dalam pelaksanaan program ini.
Melalui program PKM, UNIDA Gontor berupaya mendorong terciptanya green economy yang berpijak pada kearifan lokal. Hilirisasi produk desa menjadi salah satu fokus utama agar hasil pertanian, olahan pangan, maupun potensi wisata tidak berhenti pada produksi mentah. Namun, juga mampu memiliki nilai tambah dan daya saing di tengah dinamika pasar modern.
Digitalisasi pemasaran dipilih sebagai strategi penting untuk memperluas jangkauan promosi dan membuka akses pasar yang lebih luas, baik di tingkat regional maupun nasional.
Kegiatan pendampingan yang dipusatkan di kediaman Purwadi berlangsung dalam suasana hangat, partisipatif, dan penuh antusiasme. Warga Dusun Caru mengikuti rangkaian kegiatan dengan semangat tinggi, menunjukkan besarnya harapan masyarakat terhadap pengembangan eduagrowisata sebagai sumber ekonomi baru.
Dalam pelaksanaannya, tim PKM UNIDA Gontor memberikan berbagai materi pelatihan, mulai dari manajemen usaha berbasis komunitas, pencatatan keuangan dan pembukuan digital, hingga strategi pemasaran menggunakan media sosial.
Sebagai bagian dari penguatan ekosistem digital desa, pada kesempatan tersebut juga diluncurkan situs resmi eduagrowisatacaru.or.id. Situs ini diharapkan menjadi pusat informasi, etalase digital, sekaligus media promosi utama Eduagrowisata Caru.
Tim pelaksana PKM UNIDA Gontor terdiri atas tiga dosen, yakni Triana Harmini, Lathiefa Rusli, dan Niken Sylvia, yang berperan sebagai fasilitator utama dalam pendampingan manajerial dan konseptual.
Selain itu, program ini juga melibatkan tiga mahasiswa, yaitu Diaz, Bili, dan Dwiki, yang bertanggung jawab pada aspek teknis, khususnya dalam pelatihan digitalisasi dan produksi konten.
Kolaborasi dosen dan mahasiswa ini mencerminkan integrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian dalam satu kegiatan yang utuh.
Dalam pelatihan, masyarakat dibekali keterampilan untuk mengelola usaha secara lebih profesional, melakukan pencatatan transaksi menggunakan aplikasi sederhana, serta memproduksi konten promosi digital yang menarik dan komunikatif.
Tidak hanya bersifat teoritis, peserta juga mendapatkan sesi praktik langsung, mulai dari pengambilan gambar, pengaturan pencahayaan, hingga pengelolaan konten media sosial dengan memanfaatkan perangkat teknologi terbaru.
Ketua Tim PKM UNIDA Gontor, Triana Harmini, menegaskan bahwa orientasi program ini tidak berhenti pada transfer pengetahuan semata.
“Tujuan kami bukan hanya memberi pelatihan, tetapi membangun sistem usaha yang berkelanjutan. Harapannya, masyarakat dapat mandiri dan produk lokal mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap proses digitalisasi desa, UNIDA Gontor juga menyerahkan sejumlah peralatan penunjang, seperti kamera, lampu pencahayaan (lighting), serta perlengkapan digital lainnya.
Bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas konten promosi Eduagrowisata Caru sehingga lebih menarik dan profesional, sekaligus meningkatkan daya tarik bagi wisatawan.
Program pendampingan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Warga mengaku sangat terbantu dengan metode pelatihan yang komunikatif, aplikatif, dan mudah dipahami, terutama bagi mereka yang sebelumnya belum akrab dengan teknologi digital.
“Kami sangat berterima kasih kepada KEMDIKTISAINTEK dan UNIDA Gontor. Pelatihan serta bantuan peralatan ini sangat bermanfaat, khususnya bagi kami yang baru mengenal dunia digital,” ujar Purwadi, perwakilan warga Desa Bajang.
Triana Harmini juga menegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan program PKM ini tidak terlepas dari dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMDIKTISAINTEK) melalui pendanaan dan hibah alat berbasis IPTEK. Dukungan tersebut dinilai sangat membantu dalam mempercepat proses digitalisasi desa binaan.
Dengan terbangunnya sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat, UNIDA Gontor optimistis Eduagrowisata Caru dapat berkembang menjadi destinasi wisata edukatif yang mandiri, berkelanjutan, serta mampu mengangkat potensi lokal Ponorogo ke tingkat nasional bahkan internasional. Program ini menjadi langkah strategis menuju terwujudnya desa digital yang produktif dan berdaya saing di era ekonomi hijau.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


