Pembangunan Kampung Haji di Makkah, Arab Saudi, dinilai sebagai inovasi untuk memperbaiki layanan haji bagi jemaah Indonesia agar lebih baik. Untuk memperkuat ekosistem layanan haji yang mumpuni, proyek Kampung Haji direncanakan bakal mulai dibangun pada kuartal IV 2026 oleh Danantara.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Cholil Nafis dalam keterangannya menjelaskan bahwa Kampung Haji dikategorikan sebagai terobosan baru di pelayanan haji dan sah secara syariah. Lebih lanjut, menurutnya selama memeuhi prinsip maqasid al syariah atau sesuai dengan tujuan syariah dan memiliki tata kelola yang baik, maka diperbolehkan.
"Kampung Haji Indonesia dapat dikategorikan sebagai inovasi pelayanan haji untuk lebih baik," katanya.
Lewat Kampung Haji, besar harapan agar jemaah haji asal Indonesia, khususnya lansia, dapat melaksanakan ibadah haji dengan nyaman. Tak hanya itu, keberadaan Kampung Haji juga disebut Cholil sebagai investasi dana haji yang berkelanjutan.
Harus Dikelola dengan Baik
Meskipun menilai positif keberadaan kampung Haji di Tanah Suci, Cholil meminta pengelolaannya dilakukan dengan sangat hati-hati. Ia mengingatkan potensi timbulnya eksklusivitas jemaah Indonesia dari jemaah haji lainnya, mengingat proyek ini memang hanya ditujukan bagi jemaah asal Indonesia.
"Namun apabila dikelola tanpa kehati-hatian akan menimbulkan eksklusivitas jemaah haji
Indonesia dari jamaah haji seluruh dunia," tegasnya.
Di sisi lain, Kampung Haji juga harus dikelola dengan tata kelola yang baik. Jika tidak, potensi pemborosan anggaran yang bertentangan dengan tujuan ibadah haji mungkin saja terjadi.
"Serta memastikan transparansi untuk merealisasikan Kampung Haji Indonesia," ujar Cholil.
Oleh karena itu, proyek sebesar ini disebut Cholil harus memiliki kajian yang mendalam dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari ulama, akademisi, dan publik. Ia juga menegaskan bahwa MUI siap untuk bermitra dengan pemerintah dalam merealisasikan Kampung Haji.
Pembangunan Proyek Kampung Haji yang Berkelanjutan dan Terukur
CEO Danantara Indonesia, Rosan P. Roeslani, menyatakan komitmen Danantara Indonesia selaku pihak perdana proyek untuk menjalankan pembangunan Kampung Haji secara berkelanjutan dan terukur. Seluruh tahapan pengembangan proyek akan dilakukan melalui koordinasi dengan otoritas terkait di Arab Saudi dan Indonesia, sejalan dengan proses perizinan dan tata kelola yang berlaku.
Rosan turut memastikan bahwa Kampung Haji nantinya tidak hanya bermanfaat layanan bagi jemaah, tetapi juga dikelola secara akuntabel.
“Pengembangan akan dilaksanakan secara bertahap, berdasarkan kajian kelayakan yang komprehensif, pertimbangan regulasi, serta standar tata kelola yang prudent,” jelas mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu.
Kampung Haji sebagai Terobosan Anyar Pemerintah Indonesia
Presiden Prabowo menjadi sosok di balik ide adanya proyek Kampunng Haji di Arab Saudi. Terobosan ini diharapkan menjadi sejarah baru atas kepedulian negara terhadap kebutuhan jemaah haji Indonesia.
Kampung Haji bukan sekadar kompleks penginapan, tetapi sebuah kawasan terpadu yang menghadirkan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, dan fasilitas kesehatan untuk jemaah asal Indonesia.
Adanya Kampung Haji juga bisa memangkas biaya haji secara signifikan. Selama ini, jemaah Indonesia selalu tersebar di berbagai sektor akomodasi yang terpisah dengan jarak yang cukup jauh dari Masjidil Haram.
Akan tetapi, dengan adanya Kampung Haji, nantinya seluruh sistem akan terkonsolidasi dalam satu kawasan, sehingga persoalan akomodasi, konsumsi, dan transportasi bisa direduksi. Efisiensi biaya pun akan dirasakan langsung oleh jemaah.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
