ritual haji cuma 5 6 hari mengapa jemaah indonesia tinggal di arab saudi hingga 40 hari - News | Good News From Indonesia 2025

Ritual Haji Cuma 5-6 Hari, Mengapa Jemaah Indonesia Tinggal di Arab Saudi hingga 40 Hari?

Ritual Haji Cuma 5-6 Hari, Mengapa Jemaah Indonesia Tinggal di Arab Saudi hingga 40 Hari?
images info

Ribuan jemaah Indonesia berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji setiap tahunnya. Namun, menariknya, meskipun ritual pada ibadah haji hanya membutuhkan waktu selama lima hingga enam hari saja, jemaah Indonesia diharuskan menginap dan tetap berada di Arab Saudi hingga 40 hari lamanya.

Pelaksanaan ibadah inti haji dimulai pada 8-13 Zulhijah, meliputi ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, mabit (bermalam) di Muzdalifah dan Mina, lempar jumrah, hingga tahallul (potong/cukur rambut). Meskipun hanya sebentar, melansir dari laman resmi Baznas, disebut bahwa rangkaian keseluruhan rukun dan wajib haji beserta perjalanannya bisa memakan waktu hingga 12 hari.

Lalu, mengapa jemaah memiliki masa tinggal yang lama di sana?

Alasan Mengapa Jemaah Indonesia Menginap Lama di Arab Saudi

Jumlah jemaah yang sangat besar menjadi alasannya. Jemaah Indonesia dibagi menjadi ratusan kloter karena jumlahnya yang banyak—lebih dari 200 ribu orang. Sistem kloter ini menyebabkan jemaah harus berangkat ke Arab Saudi jauh lebih awal dari jadwal puncak haji. Pun berlaku saat sesi kepulangan.

Selain itu, keterbatasan slot penerbangan yang diberikan oleh otoritas Kerajaan Arab Saudi juga menjadi penyebab lain. Slot yang terbatas ini menyebabkan peningkatan masa tinggal para jemaah karena perlu waktu lebih lama untuk menerbangkan 200 ribuan jemaah dari Indonesia ke Arab Saudi.

Sejarah Gelar Haji di Indonesia, Warisan Kolonialisme Belanda?

Penerbangan haji sudah diatur oleh The General Authority of Civil Aviation (GACA), yang bertanggung jawab atas segala bentuk penerbangan di area Kerajaan Arab Saudi. GACA juga mengatur masa penerbangan dan masa tinggal jemaah haji di seluruh dunia.

Di sisi lain, Indonesia pernah mencoba untuk melobi pengurangan masa tinggal jemaah di Arab Saudi. Akan tetapi, otoritas setempat menjelaskan bahwa sudah terdapat ketentuan dalam Ta’limatul Hajj, di mana negara dengan jumlah jemaah lebih dari 30.000 orang, masa operasional penerbangannya paling sedikit adalah 30 hari.

Faktor lainnya adalah dari sisi akomodasi. Pemerintah Indonesia menyewa hotel lebih awal sebelum musim haji tiba agar mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Hal ini dilakukan agar biaya penginapan dapat ditekan dan menghindari “rebutan” kamar atau hotel dengan negara lain saat harga sudah naik. Oleh karenanya, jemaah akan didatangkan lebih awal dan menambah masa tinggal di Arab Saudi.

Apa yang Bisa Dilakukan Jemaah dalam Periode Tersebut?

Masa tinggal yang cukup lama itu dapat dimanfaatkan jemaah untuk beradaptasi dengan kondisi di tanah Arab. Tak hanya itu, mereka juga dapat melakukan ibadah-ibadah sunnah lain, seperti umrah maupun ziarah.

Namun, waktu tinggal bisa saja menjadi lebih singkat jika jemaah mengambil paket haji khusus. Pada kasus ini, sangat jelas bahwa biaya yang diperlukan juga sangat mahal, hingga ratusan juta rupiah.

Mengintip Ongkos Naik Haji pada Masa Orde Baru, Pernah Hanya Puluhan Ribu Rupiah Saja

Masa Tunggu Haji Indonesia

Selain memiliki masa tinggal yang lama, jemaah Indonesia juga diharuskan menunggu waktu keberangkatan yang lama, utamanya bagi mereka yang ingin berhaji secara reguler. Menukil dari Hajj Reporters, umat Muslim di Indonesia diharuskan menunggu selama 30-40 tahun untuk dapat berangkat ke tanah suci. Akan tetapi, Indonesia bukanlah negara dengan waktu tunggu terlama.

Dua negara tetangga Indonesia, Malaysia dan Singapura, memiliki waktu tunggu yang jauh lebih lama. Singapura dituliskan memiliki waiting period selama lebih dari 60 tahun. Sementara itu, Malaysia memiliki waktu tunggu haji hingga 140 tahun—paling lama di dunia.

Malaysia dan Singapura hanya diberikan jatah kuota haji yang sedikit dari Kerajaan Arab Saudi. Itulah sebabnya waktu tunggunya juga sangat lama. Hal ini berbeda dengan Indonesia yang diberi hingga ratusan ribu slot jemaah tiap tahunnya.

Secara global, terdapat lebih dari dua miliar umat Muslim di seluruh dunia. Di sisi lain, otoritas Arab Saudi juga menetapkan kuota berhaji setiap tahunnya demi pertimbangan logistik dan keselamatan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.