cerita dari keputih dan warganya - News | Good News From Indonesia 2025

Cerita dari Keputih dan Warganya

Cerita dari Keputih dan Warganya
images info

Cerita dari Keputih dan Warganya


Keputih Tetaplah Rumah

Siapa yang tak kenal dengan daerah Keputih di Surabaya Timur itu ? Sebuah tempat yang lekat dengan pembuangan sampah dan area pemakaman terbesar di sekitar sana. Dulunya, Keputih hanya dikenal dari baunya yang tak sedap, setiap mata yang memandang cepat-cepat dialihkan agar tak menujunya. Setiap kali menginjakkan kaki di sana, angin secepat kilat segera mengerubungi, disusul dengan aroma tak sedap yang berdesak-desakan ke dalam lubang hidup. Tak mau mengantre.

Orang-orang luar menyebut Keputih sebagai tempat yang kumuh dan kotor. Namun bagi orang-orang yang tidak pernah meminta tetapi terlahir dan mesti menetap di sana, Keputih adalah rumah. Rumah yang meski diabaikan dan diremehkan, tapi tetap mereka beri kesetiaan. Bahkan berangkat dari kondisi itu, justru muncullah pergerakan hebat dengan tekad yang kuat. Mereka serentak menginginkan kebaikan akan perubahan.

 

baca juga

 

Dimulai Dari Diri Sendiri

Mereka berinisiatif untuk melakukan perubahan, mulai dari membersihkan sekitar lingkungan. Lalu mendapatkan undangan dan tawaran untuk bermitra dengan PT Astra Internasional Tbk. Mereka tidak menyangka awalnya, lalu sejak tahun 2013, daerah Keputih mulai bangkit dengan pendampingan PT Astra melalui Program Kampung Berseri (KBA) . Dimulai dari langkah paling kecil yang diharapkan berdampak besar bagi wilayah dan warganya. Lalu suatu hari berdirilah bangunan bertembok biru yang depannya bertuliskan "Rumah Pintar Astra". Sebuah tempat edukatif yang menampung aspirasi masyarakat, penyebaran literasi dan pengetahuan edukatif, perancangan aktivitas inovatif dan penggalian minat bakat anak-anak serta pelatihan teknologi seperti komputer. 

Tak hanya sebatas bangunan bernama, tapi juga bernyawa. Bangunan yang benar-benar digunakan untuk menebar manfaat, bahkan juga terbuka untuk siapa saja yang ingin datang dan belajar di sana. Mulai dari anak-anak, keluarga, lansia dan para mahasiswa luar yang ingin melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka, warga keputih yakin bahwa perubahan berasal dari diri sendiri. Menunggu uluran tangan dari luar itu adalah hal yang tak pasti. Ketika kita memutuskan mengambil langkah menuju kebaikan, maka terkadang tak disangka justru dari situlah satu persatu pintu terbuka. Pun ditemukan dengan orang-orang hebat.

 

baca juga

 

Dari Sisa Jadi Nafas Hidup

Selain Rumah Pintar, ada juga Rumah Kompos yang beroperasi dari Senin-Sabtu. Dedaunan dan sampah organik yang dulunya menumpuk busuk, kini beralih menjadi produk yang bernilai. Pupuk kompos itu dijual pada para penggiat agrikultur.

Sampah yang sebelumnya menyesakkan dada, kini menjadi salah satu sumber penghidupan yang melegakan. Tak sebatas itu, yang lebih menyenangkan lagi karena warga yang turut bergotong royong melakukan kegiatan itu. Meski tampak sederhana, tapi sungguh terasa besar di hati mereka.

Tak jauh dari kedua bangunan itu, seluruh kawasan itu dibagi menjadi zona penanaman. Tanaman yang ditanam seperti sayuran berupa tomat, terong, tanaman boga dan banyak lagi. Di pinggir rumah dengan sedemikian rupa dijejer polibag dan rak yang menghijaukan mata. Pun dengan bibit pohon yang kini sudah besar meneduhkan dan berbagai bunga yang indah.

Selain itu, juga ada wadah-wadah besar berisikan lele yang setiap harinya beriak dalam air. Hasil dari beternak lele itu cukup menguntungkan dengan hasil panen yang dibagi dan dinikmati rata oleh warga Keputih.

Ketika Tak Menyerah Pada Dunia

Kini daerah yang katanya kumuh itu sudah benar-benar pulih bahkan bertumbuh dan berkembang pesat. Tanah yang katanya terbuang, tapi jadi jiwa dengan nafas yang paling berjuang. Keberhasilan itu pun hadir berkat kesadaran dan kebersamaan yang senantiasa mereka gaungkan.

Kehidupan dengan lembar baru terbuka untuk mereka yang mau memperjuangkan apa itu impian lewat aksi nyata dan tekad kuat. Tentang rasa diabaikan dan kemustahilan mampu mereka lawan dan buktikan. 

Sekarang ketika orang-orang menjejakkan kaki di sana, maka matanya akan berbinar-binar karena keindahan dan kesejukan yang ditawarkan. Selain itu, juga disuguhkan dengan pengetahuan dan aplikasi secara nyata.

Mereka, warga Keputih adalah orang-orang yang luar biasa dan tak mengenal apa itu putus asa. Mereka tak pernah menyerah pada pandangan dunia.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SP
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.