Di tengah gerak cepat arus globalisasi dan kemajuan teknologi, ruang pendidikan alternatif bermunculan di berbagai wilayah Indonesia. Sekolah Alam & Bevak Literasi Paradise
Sekolah yang berbasis di Kabupaten Merauke menjadi ruang alternatif yang memadukan pengetahuan akademik, kearifan lokal, serta kesadaran ekologis. Tempat ini menjadi lembaga pendidikan sekaligus ekosistem pembelajaran yang menumbuhkan karakter, kreativitas, dan cinta pada bumi.
Sekolah dari wilayah Papua ini merupakan sebuah inisiatif pendidikan yang lahir dari semangat untuk mengembalikan hakikat belajar. Bukan sebagai satu hasil akhir, tapi sebagai proses yang menyenangkan, membebaskan, dan berakar pada alam serta nilai-nilai kehidupan.
Teebukti, setiap sudut Sekolah Alam & Bevak Literasi Paradise dirancang agar anak-anak dapat belajar dari alam secara langsung. Pohon, sungai, tanah, dan hewan adalah "guru dari alam" yang mengajarkan kehidupan. Di sini, anak-anak belajar membaca buku, dan alam.
Mereka diajak memahami siklus air, menanam sayur, mengenal jenis-jenis tanah, hingga memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Kegiatan belajar pun menjadi pengalaman yang utuh. dengan menggabungkan pengetahuan, rasa, dan tindakan nyata.
Konsep bevak literasi yang diusung juga menghadirkan keunikan tersendiri. Istilah “bevak” merujuk pada sebutan pos atau pondok kecil di alam terbuka, tempat orang beristirahat, mengamati, sekaligus belajar dari kehidupan sekitar. Bevak atau disebut juga bivak, antara lain bisa ditemukan di titik-titik pos pendakian gunung.
Alhasil, literasi dapat dipahami secara lebih luas. Ini bukan lagi sebatas urusan membaca dan menulis, karena mencakup juga kegiatan melatih kepekaan, mendengarkan, serta memahami makna di balik setiap fenomena. Anak-anak dilatih untuk menulis pengalaman mereka sendiri, menceritakan kisah yang mereka lihat, dan mengekspresikan gagasan melalui seni, puisi, maupun karya visual. Dari sinilah literasi menjadi sarana untuk mengenal diri dan dunia.
Pada prosesnya, guru-guru di Sekolah Alam & Bevak Literasi Paradise cenderung berperan sebagai fasilitator dan sahabat belajar. Mereka tidak mendikte, karena fokus mendampingi. Mereka membantu anak-anak menemukan potensi unik masing-masing dan mengarahkan energi kreatif itu ke arah yang produktif.
Dengan keyakinan dasar “setiap anak adalah bintang dengan cahayanya sendiri.” , sistem evaluasi di sini tidak bersifat kompetitif, melainkan reflektif. Anak-anak diajak mengevaluasi diri, memahami kekuatan dan kelemahan, lalu memperbaikinya dengan kesadaran dan semangat belajar yang sehat.
Selain pendidikan formal, sekolah alam di ujung timur Nusantara ini juga aktif menggerakkan masyarakat sekitar. Program partisipasi orang tua, warga desa, dan relawan menjadi bagian penting dari kegiatan sekolah.
Bersama para siswa, mereka ikut menanam pohon, membersihkan sungai, membuat kebun bersama, atau mendirikan perpustakaan kecil dari bahan daur ulang. Kegiatan ini bertujuan mempererat kebersamaan, sambil menanamkan nilai gotong royong dan tanggung jawab sosial sejak dini. Di sini, para siswa akan belajar belajar: menjaga alam bukan tugas individu semata, melainkan tanggung jawab bersama.
Kehadiran sekolah ini menjadi oase di tengah sistem pendidikan yang kadang terlalu menekankan hasil dan angka. Sekolah Alam & Bevak Literasi Paradise menawarkan ruang bagi anak untuk bertumbuh sesuai ritmenya.
Ada saatnya belajar berpikir kritis, ada saatnya juga berempati. Mereka dibiasakan untuk mencintai tanah tempat mereka berpijak, menghormati sesama, serta memaknai ilmu pengetahuan sebagai alat untuk hidup sebagai manusia, bukan sekadar alat meraih status atau karier.
Keberadaan tempat belajar ini juga menjadi contoh nyata pendidikan berkualitas tidak harus mahal. Dengan kreativitas dan kesadaran lingkungan, banyak bahan ajar dihasilkan dari sumber daya sekitar. Daun kering bisa menjadi media menggambar, tanah liat menjadi alat eksperimen, dan hutan kecil di belakang sekolah menjadi laboratorium hidup.
Semua itu mengajarkan anak soal fleksibilitas. Ilmu tidak terbatas pada ruang kelas, dan alam menyediakan segala yang dibutuhkan manusia untuk belajar, jika kita mau menghargainya.
Bevak Literasi Paradise membuka ruang bagi siapa saja yang ingin ikut belajar—baik anak-anak, orang dewasa, maupun penggiat komunitas. Di sini, prinsip “belajar sepanjang hayat” yang juga mereka yakini menjadi relevan
Harapan terbesar mereka adalah lahirnya generasi yang dapat cerdas secara akademik, dan arif dalam bertindak. Mereka diharapkan dapat menjadi peka terhadap lingkungan, terbuka pada perbedaan, serta mampu menjaga harmoni antara kemajuan dan keberlanjutan.
Dengan pendekatan yang memadukan kecintaan pada alam, literasi, dan kemanusiaan, Sekolah Alam & Bevak Literasi Paradise telah membuktikan bahwa belajar bisa menjadi perjalanan yang indah. Di tempat ini, setiap langkah kecil, setiap kata yang ditulis, dan setiap pohon yang tumbuh adalah bagian dari proses menciptakan peradaban yang lebih baik. Ibarat sebuah pohon, peradaban ini berakar pada pengetahuan, berdaun kebijaksanaan, dan berbuah kebaikan.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News