Fenomena Literasi di Papua
Peningkatan literasi merupakan kemampuan individu dalam membaca, menulis, dan memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Peningkatan literasi sangat dipengaruhi dengan adanya informasi, yang bisa didapatkan melalui buku bacaan maupun tulisan.
Tidak hanya penting bagi diri sendiri, peningkatan literasi juga memiliki dampak baik bagi kemajuan Indonesia, karena kemampuan literasi menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas.
Berdasarkan data Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada tahun 2018, terdapat 164.610 perpustakaan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Namun faktanya, perpustakaan yang tersedia di wilayah Papua masih terbatas, dalam menyediakan tempat yang nyaman bagi masyarakat yang ingin membaca.
Menurut Indeks Aktivitas Literasi Membaca pada tahun 2022, Provinsi Papua masih tergolong dalam level paling rendah dalam kegiatan dan kemampuan literasi, jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu adanya kesenjangan bahan bacaan yang harus dihadapi masyarakat Papua, sehingga sulit untuk menerapkan budaya membaca di Papua.
Selain itu, fasilitas yang tersedia juga sangat memprihatinkan, sehingga para generasi muda tidak tertarik untuk melakukan aktivitas membaca dan menulis di sana.
Kisah Lamek Dowansiba Pegiat Literasi di Papua
Peningkatan literasi tentu saja dapat dilakukan oleh siapa saja dan kepada siapa saja. Ada banyak cara yang bisa Kawan GNFI lakukan dalam meningkatkan literasi kepada masyarakat, yaitu dengan membagikan tulisan yang bermanfaat, menyumbang buku, dan sebagainya.
Salah satu pemuda Indonesia yang memiliki rasa ingin meningkatkan literasi kepada masyarakat adalah Lamek Dowansiba asal Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Lamek memiliki keinginan kuat untuk menjadi pegiat literasi, sejak duduk di bangu sekolah menengah pertama (SMP). Tekad yang kuat tersebut juga disebabkan oleh latar belakangnya yang hidup di Kabupaten Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat, yang sulit akan akses pendidikan.
Menurut Lamek, level literasi anak-anak di Papua masih tergolong dasar atau tahap pengenalan huruf. Selain itu, sangat disayangkan jika anak-anak hanya menempuh pendidikan formal tanpa adanya tambahan pengenalan literasi.
Hal tersebut juga menjadikan Lamek memiliki jiwa peduli terhadap peningkatan literasi di Papua, dengan mulai mendirikan rumah baca di berbagai daerah terpencil di Papua.
Masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil Papua juga masih belum mengenal teknologi seperti handphone, sehingga informasi masa kini belum tersampaikan di sana.
Penggiat literasi asal Papua ini mulai mendirikan rumah baca di Kampung Kampung Masiepi, kemudian di Kampung Nuni, Mandopi, dan Urondopi Distrik Manokwari Utara, selanjutnya di Kampung Tanah Merah di Distrik Warmare dan tiga rumah baca lainnya di Kabupaten Manokwari Selatan, Bintuni, dan Sorong.
Perjuangan Lamek Dowansiba Mendorong Literasi
Banyak langkah yang dilakukan Lamek dalam meningkatkan literasi di Papua, yaitu dengan melakukan distribusi buku-buku mata pelajaran, buku komik, hingga buku-buku rohani yang diperoleh melalui donator dan para kenalannya.
Selain itu, Lamek juga mengajak masyarakat Indonesia yang bersedia menjadi relawan untuk mengunjungi rumah-rumah baca, dengan memberikan materi yang dapat meningkatkan motivasi serta pelajaran kepada anak-anak di Papua.
Uniknya, Lamek berhasil mengajak para relawan yang memiliki latar belakang profesi yang berbeda-beda, seperti mahasiswa, guru, hingga anggota Bhabinkamtibmas Polri.
Tentu saja terdapat kendala dalam proses peningkatan literasi di Papua, yaitu sulitnya proses distribusi buku-buku dan alat belajar ke berbagai rumah baca yang tersebar ke berbagai Kabupaten di Papua.
Keberhasilan Lamek Menjadi Pegiat Literasi
Perjalanan Lamek Dowansiba dalam mendorong literasi di Papua agar terus meningkat memberikan hasil yang gemilang.
Pada tahun 2019, Lamek berhasil medirikan 34 rumah baca yang tersebar di Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Sorong, Tambrauw, dan Kabupaten Manokwari Selatan.
Selain itu, ribuan anak asli Papua berhasil mengenal huruf melalui fasilitas rumah baca yang dibangun oleh Lamek.
Hingga pada tahun 2021, Lamek berhasil menarik perhatian salah satu perusahaan besar di Indonesia yaitu PT Astra International Tbk.
Melihat tekad Lamek dalam memperjuangkan literasi di Papua, Astra memberikan Apresiasi Satu Indonesia Award dengan kategori pendidikan kepada Lamek pada tahun 2021.
Semangat dan dedikasi yang kuat menjadikan Lamek layak untuk diberikan apresiasi atas peningkatan literasi di Papua.
Harapannya, peningkatan literasi tersebut juga dapat dilakukan oleh generasi muda lainnya di Indonesia. #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News