Di balik perbukitan Kulon Progo, tepatnya di Dusun Kroco, Sendangsari, Kecamatan Pengasih, tumbuh semangat perubahan yang tak kalah kuat dari geliat kota. Desa yang dulunya dikenal dengan kehidupan agraris sederhana ini kini menjelma menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang inspiratif melalui program Kampung Berseri Astra (KBA) Sendangsari.
Berada di jantung Daerah Istimewa Yogyakarta, Sendangsari bukan hanya sekadar desa yang asri, tetapi juga contoh nyata bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dimulai dari akar rumput. Dengan dukungan Astra, masyarakat setempat berhasil menciptakan harmoni antara ekonomi, sosial, lingkungan, dan pendidikan.
Dari Desa Biasa Menjadi Kampung Berseri Astra
Kisah perubahan ini bermula ketika Astra menginisiasi programKampung Berseri Astra di berbagai daerah Indonesia sebagai upaya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sendangsari menjadi salah satu desa yang dipilih karena potensi besar sumber daya manusianya serta kekayaan alamnya yang melimpah.
Melalui pendampingan berkelanjutan, warga mulai memahami bagaimana nilai gotong royong dan inovasi bisa berjalan beriringan. Program ini tak hanya menekankan pada peningkatan pendapatan, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Ekonomi Hijau: Mendorong Kemandirian Warga
Salah satu program unggulan di KBA Sendangsari adalah pengembanganekonomi hijau berbasis potensi lokal. Warga memanfaatkan lahan sempit untuk pertanian organik dan mengelola hasilnya menjadi produk bernilai tambah. Tak hanya sekadar bercocok tanam, mereka juga mulai memasarkan produk secara digital dengan memanfaatkan media sosial dan platform daring.
Program pelatihan digital marketing yang digagas oleh Astra membuat warga semakin percaya diri. Hasil bumi seperti sayuran organik, olahan hasil tani, hingga produk kreatif rumah tangga kini mulai menembus pasar luar Kulon Progo.
Selain itu, kelompok usaha kecil di bawah binaan KBA juga diarahkan untuk menggunakan bahan ramah lingkungan dan sistem ekonomi sirkular. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warga, tetapi juga menjaga kelestarian alam desa yang selama ini menjadi identitas mereka.
Lingkungan Lestari, Warga Sejahtera
Kesadaran lingkungan menjadi pilar penting di KBA Sendangsari. Warga membentuk kelompok pengelola sampah mandiri yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah. Hasil daur ulang bahkan menjadi sumber tambahan pendapatan bagi ibu-ibu rumah tangga.
Selain pengelolaan sampah, penghijauan kawasan juga dilakukan secara rutin. Setiap warga memiliki peran dalam menjaga kebersihan dan keasrian desa. Pohon-pohon ditanam di sepanjang jalan dan lahan kosong untuk menjaga keseimbangan ekosistem desa.
Program lingkungan ini turut mengubah pola pikir masyarakat. Kini, setiap langkah pembangunan di Sendangsari selalu mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Dari inisiatif kecil inilah muncul budaya baru: bahwa kesejahteraan manusia dan kelestarian alam tak bisa dipisahkan.
Pendidikan untuk Masa Depan
Tak hanya fokus pada ekonomi dan lingkungan, KBA Sendangsari juga menaruh perhatian besar pada sektor pendidikan. Anak-anak dan remaja difasilitasi untuk mengikuti kelas literasi, pelatihan komputer, hingga kegiatan ekstrakurikuler yang menumbuhkan karakter kepemimpinan.
Para relawan dan penggerak KBA juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah setempat untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial. Salah satu kegiatan rutin yang diadakan adalah “Belajar di Alam”, di mana siswa belajar langsung dari praktik pertanian dan konservasi lingkungan di sekitar mereka.
Dengan cara ini, pendidikan di Sendangsari tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga menumbuhkan kepedulian terhadap alam dan sesama. Generasi muda desa kini tumbuh dengan rasa bangga terhadap kampung halamannya dan semangat untuk terus berkontribusi.
Kolaborasi dan Gotong Royong Jadi Kunci
Keberhasilan KBA Sendangsari tidak lepas dari kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak Astra. Semua pihak berjalan beriringan dengan satu tujuan: menciptakan desa yang mandiri dan berkelanjutan.
Gotong royong yang menjadi nilai budaya bangsa dihidupkan kembali dalam setiap kegiatan. Tak hanya gotong royong fisik seperti bersih desa atau pembangunan fasilitas umum, tetapi juga gotong royong pengetahuan di mana warga saling berbagi keterampilan dan pengalaman untuk kemajuan bersama.
Keberlanjutan program KBA di Sendangsari menjadi bukti bahwa perubahan sosial bisa terjadi ketika masyarakat diberi kesempatan untuk berdaya. Bukan karena bantuan semata, tetapi karena kepercayaan dan dukungan yang menguatkan.
Menuju Desa Mandiri dan Berkelanjutan
Kini, Sendangsari tidak lagi sekadar dikenal sebagai desa di pinggiran Kulon Progo. Ia telah menjelma menjadi simbol transformasi positif yang menginspirasi banyak daerah lain di Indonesia. Melalui program KBA, desa ini membuktikan bahwa pembangunan yang berpihak pada manusia dan lingkungan bisa berjalan seiring. Inovasi, kolaborasi, dan cinta terhadap tanah kelahiran menjadi pondasi kuat untuk menatap masa depan.
KBA Sendangsari bukan hanya sebuah program, melainkan gerakan sosial yang menanamkan semangat: bahwa perubahan sejati dimulai dari langkah kecil, dari desa, untuk Indonesia yang lebih baik.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News