bersama dsa sragen budi dayakan pisang cavendish - News | Good News From Indonesia 2025

Bersama DSA, Sragen Budi Dayakan Pisang Cavendish

Bersama DSA, Sragen Budi Dayakan Pisang Cavendish
images info

Bersama DSA, Sragen Budi Dayakan Pisang Cavendish


Ada berbagai jenis buah-buahan tropis yang digemari masyarakat Indonesia. Sebut saja pisang cavendish. Bisa dimakan langsung, diolah menjadi camilan sehat, hingga dijadikan olahan makanan dan minuman. Masyarakat Sragen mengambil kesempatan yang menguntungkan ini untuk melakukan budidaya pisang cavendish demi menjemput rezeki.

Berkat program binaan dari PT Astra Internasional Tbk, budidaya pisang cavendish dapat menginjak pasar ekspor impor dalam negeri hingga luar negeri. Mari intip bersama-sama perjalanan pisang cavendish dalam pelaksanaan DSA Sragen.

baca juga

Mengenal Pisang Cavendish yang Tumbuh di Tanah Sragen

Tahun 1834, buah tropis yang laris manis di Indonesia ini datang Mauritius, Afrika Timur yang mendarat ke Inggris. Diketahui bangsawan Inggris bernama William Cavendish lah yang menerima pisang-pisang tersebut. Ketika William membawa pisang ini kepada temannya, sebut saja Josh Paxton, pisang ini dibudidayakan di rumah kaca Chatsworth House. Rumah kaca yang menjadi tempat kerja Paxton sebagai kepala pengurusnya.

Diperkirakan tahun 1850, pisang cavendish menyebar ke wilayah Amerika Latin hingga Karibia. Barulah sekitar tahun 1990-an tiba, pisang cavendish datang dari Brazil menuju Indonesia.

Kepopuleran pisang cavendish di Indonesia dikenal dengan kualitasnya yang dianggap memiliki nilai tinggi dari jenis pisang lainnya. Kulitnya tebal dan cerah. Tekstur daging buahnya terasa padat, halus, dan berisi. Setiap pertandan pisang cavendish dapat berisi 10-14 sisir pisang.

Pada tahun 2019 lalu, berdasarkan penemuan data dalam Jurnal Agribisnis Indonesia, Indonesia telah berkontribusi dalam melakukan ekspor buah-buahan hingga mencapai nilai 95,98 juta US$ dengan total volume ekspor sebesar 110 ribu ton. Salah satu ekspor buah yang cukup banyak diminati pasar internasional adalah pisang.

Peluang popularitas pisang cavendish yang juga menjanjikan di pasar nasional dan global menjadi ladang peningkatan ekonomi oleh masyarakat Sragen melalui pembinaan program Desa Sejahtera Astra. Program ini diusung Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama PT Astra Internasional Tbk.

Budidaya Pisang Cavendish DSA Sragen Mencapai Pasar Global

Desa Sejahtera Astra memiliki tujuan untuk mendorong desa-desa di Indonesia lebih mandiri dan dapat bersaing melalui pelatihan dan pendampingan usaha, penguatan kelembagaan, sarana produksi, dan memberikan akses modal serta pemasaran. Melalui program ini, DSA juga berfokus untuk mengembangkan keunggulan dari sebuah desa.

Potensi pisang cavendish sebelum datangnya program DSA telah menarik pasar ekspor Jepang.Diketahui pada tahun 2020 lalu, pisang cavendish sudah banyak diminati pasar lokal serta pasar Jepang, terutama produk olahan tepung pisang Sragen. Hal ini membuktikan pisang cavendish sebagai salah satu komoditas hortikultura menguntungkan untuk meningkatkan daya ekonomi di Sragen, Jawa Tengah,

Melihat peluang baik melakukan budidaya pisang cavendish Sragen, bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah dan Astra memiliki banyak peluang. Tepatnya pada bulan September tahun 2024, para masyarakat yang diajak sosialisasi dengan tema “Pengembangan Pisang Cavendish” mendapatkan 1.000 bibit batang pisang cavendish. Juga, pada penanaman pisang cavendish dimaksimalkan untuk melakukan pertanian organik, ramah lingkungan, tanpa pupuk dan pestisida.

Wilayah Kabupaten Sragen diketahui memiliki 22 hektar. Mengutip dari Solopos, lahan yang dimiliki MPM Pusat Pimpinan di Sragen mencapai 5 hektare. 5 hektar tersebut tersebar di Kecamatan Gondang, Sambirejo, Kedawung, dan Ngrampa. Pada bulan November tahun 2024 lalu, 4.000 bibit batang pisang cavendish berhasil ditanam. Bibit-bibit batang pisang disebarkan melalui 20 cabang Muhammadiyah di Sragen.

Selain menanam bibit batang pisang, budidaya ini disertai dengan peresmian rumah produksi bernama “GedangMu”. Rumah produksi tersebut memiliki teknologi mesin bernama ‘Ripening Pisang Cavendish’. Mesin ini bertujuan guna membantu proses pematangan pisang secara efisien dan kualitasnya yang semakin bagus.

Pisang-pisang yang ditanam di tanah Sragen memiliki harga yang terjangkau dengan tiga kategori grade pisang, yaitu grade A, B, dan C. Sementara harga satu boks pisang cavendish mencapai Rp140.000–Rp150.000 per 13 kilogram. Setiap pohonnya, diketahui dapat memproduksi pisang mencapai 10–20 kilogram.

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AW
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.