Ketika sebagian orang masih berpikir bahwa masalah sampah hanyalah urusan darat, Idham Aulia melihat peluang besar di laut dangkal.
Di usia muda sebagai mahasiswa ITS, ia dan tim merancang kapal pembersih sampah The Ganers spesial untuk membersihkan perairan dangkal yang selama ini sulit dijangkau kapal konvensional.
Inovasi ini membawanya meraih SATU Indonesia Awards 2014 bidang Teknologi dan mengukuhkan idenya sebagai model teknologi hijau berpotensi nasional.
Latar Belakang: Sampah Laut yang Sulit Dijangkau
Sampah laut sering menumpuk di area dangkal seperti muara dan pelabuhan kecil, tempat kapal besar tak bisa beroperasi. Idham dan timnya menyadari celah itu sebagai peluang untuk membuat kapal kecil dengan kemampuan manuver tinggi.
Melalui proyek The Ganers, mereka membangun sistem pembersih otomatis yang mampu mengangkat sampah mengapung tanpa merusak dasar laut. Kapal ini menjadi solusi praktis bagi perairan yang selama ini luput dari perhatian.
Desain dan Teknologi The Ganers
Struktur ringan dan efisien
The Ganers menggunakan lambung “tiga” (triple hull) atau modifikasi struktur agar kapal tetap stabil dan ringan saat melintasi perairan dangkal. Struktur ini membantu menurunkan hambatan dan memungkinkan navigasi di area yang draft-nya rendah.
Sistem penangkap sampah
Kapal ini dilengkapi mekanisme pengumpul di bagian muka, seperti conveyor belt atau rak pengambilan sampah apung, yang menarik sampah permukaan ke ruang muat tanpa harus menyelam.
Desain ini memungkinkan pengambilan sampah plastik, sampah mengambang, dan puing ringan lainnya.
Kapasitas dan operasi
Tim menyatakan kapasitas muatan yang cukup untuk beroperasi di area dangkal dalam jumlah signifikan.
Karena desain ringan dan efisien, kapal ini menjanjikan biaya operasional lebih rendah dibandingkan kapal besar pembersih laut konvensional.
Namun, untuk realisasi penuh, diperlukan dukungan modal dan fasilitas produksi skala komersial.
Penghargaan dan Inspirasi
Atas inovasi ini, Idham Aulia menerima SATU Indonesia Awards 2014 kategori Teknologi.
Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa teknologi lokal bisa menjadi solusi nyata bagi masalah global.
The Ganers bukan sekadar prototipe, melainkan inspirasi bagi mahasiswa dan generasi muda untuk melihat laut bukan hanya sebagai sumber daya, tetapi juga tanggung jawab bersama.
Tantangan dan Harapan
Pengembangan The Ganers menghadapi tantangan, termasuk:
- Pendanaan untuk memproduksi kapal skala nyata
- Uji coba di berbagai perairan dangkal berbeda karakteristik
- Pemeliharaan dan suplai suku cadang di lokasi terpencil
- Kolaborasi lintas sektor: pemerintah, industri, komunitas laut
Namun, semangat tim ini tak surut. Mereka terus mengembangkan versi baru yang dilengkapi sensor pendeteksi polusi dan sistem monitoring kualitas air.
Dalam jangka panjang, The Ganers berpotensi menjadi kapal pembersih sampah komersial yang dioperasikan di kota-kota pesisir Indonesia.
Melalui The Ganers, Idham Aulia dan timnya membuktikan bahwa inovasi sejati lahir dari keprihatinan dan cinta terhadap alam. Dari bengkel sederhana di kampus, mereka menunjukkan bahwa karya teknologi bisa berdampak besar bagi lingkungan, bahkan tanpa dukungan industri besar.
Setiap putaran baling-baling kapal ini adalah simbol harapanb, ahwa generasi muda Indonesia mampu menciptakan teknologi yang bukan hanya efisien, tetapi juga berjiwa.
Laut yang bersih bukan sekadar cita-cita, melainkan tanggung jawab bersama yang bisa dimulai dari satu ide, satu langkah kecil, dan satu kapal bernama The Ganers.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News