garda pangan food bank yang jadi solusi food waste - News | Good News From Indonesia 2025

Garda Pangan, Food Bank yang Jadi Solusi Food Waste

Garda Pangan, Food Bank yang Jadi Solusi Food Waste
images info

Garda Pangan, Food Bank yang Jadi Solusi Food Waste


Surabaya punya kisah menarik soal pangan. Di tengah kota yang sibuk, Garda Pangan lahir sebagai food bank pertama di Indonesia yang berfokus menyelamatkan makanan berlebih dan mengurangi sampah. Inisiatif sosial ini dirintis oleh Kevin Gani bersama istri dan rekan‑rekannya pada 2017 setelah melihat banyaknya sisa makanan pesta pernikahan. Mereka pun mengubah makanan sisa menjadi berkah bagi warga pra‑sejahtera.

Visi dan Misi Garda Pangan

Garda Pangan bekerja dengan visi Indonesia bebas kelaparan. Misi mereka adalah menyelamatkan makanan berpotensi terbuang, menyalurkan makanan layak kepada warga pra‑sejahtera, menggandeng industri makanan sebagai donatur, mengedukasi publik tentang sampah makanan, dan mendorong pemerintah membuat kebijakan yang mendukung pengurangan sampah. Organisasi ini murni berstatus sosial enterprise tanpa afiliasi politik.

baca juga

Program Unggulan: Food Rescue, Gleaning, dan Edukasi

Program utama Garda Pangan adalah Food Rescue. Relawan menjemput makanan berlebih dari restoran, hotel, bakery, kafe, katering, dan event besar. Makanan yang terkumpul dipilah, dikemas ulang sesuai SOP higienis, lalu disalurkan ke pemukiman pra‑sejahtera, panti asuhan, panti jompo, shelter anak jalanan, rumah singgah pasien, dan warga difabel. Pada Agustus 2018 saja, Garda Pangan telah memiliki 110 titik penerima manfaat di Surabaya dan Sidoarjo.

Program – Garda Pangan
info gambar

Program Food Rescue oleh Garda Pangan | gardapangan.org


Kegiatan lain ialahgleaning, yaitu mengumpulkan hasil panen sisa di ladang yang biasa terbuang. Ada juga food drive yang dilakukan pada momen khusus, seperti setelah Hari Raya atau saat bencana, dengan menjemput donasi makanan dari masyarakat. Garda Pangan melibatkan kampus dan wedding organizer untuk menyalurkan makanan dari acara mereka.

Edukasi juga menjadi prioritas. Garda Pangan mengkampanyekan pengurangan sampah makanan melalui media sosial, Car Free Day, hingga memberikan tips praktis. Survei internal mereka menemukan banyak warga belum memahami cara mengurangi sampah makanan. Untuk anak-anak, mereka menggunakan gamifikasi agar belajar menghargai makanan menjadi menyenangkan.

baca juga

Dampak dan Penerima Manfaat

Kerja Garda Pangan bukan sekadar wacana. Menurut data yang dipaparkan Ketua Yayasan Kevin Gani di Radio Idola Semarang, yayasan ini telah menyelamatkan lebih dari 600 ribu porsi makanan dan menyalurkannya kepada sekitar 28 ribu penerima manfaat. Mereka juga mencatat telah mengolah lebih dari 150 ton pangan berlebih, mengubah 410 ton limbah pangan menjadi pakan ternak, dan mencegah 1,05 juta kilogram emisi CO₂. Angka tersebut menggambarkan kontribusi nyata terhadap lingkungan dan ketahanan pangan.

Atas kiprahnya, GardaPa ngan dan Kevin Gani mendapat pengakuan nasional. Kevin Gani menerima SATU Indonesia Awards 2024 kategori lingkungan sebagai Pejuang Pangan Berkelanjutan. Penghargaan ini merupakan bagian dari program CSR Astra yang mengapresiasi anak muda inspiratif di bidang sosial. Selain itu, Kevin juga meraih Semangat Awal Appreciation Awards IDN Times Youth Climate Warrior 2025. Prestasi tersebut menandakan bahwa upaya Garda Pangan diapresiasi sebagai solusi inovatif yang mendorong perubahan positif.

Tantangan dan Rencana Ke Depan

Garda Pangan masih menghadapi sejumlah tantangan. Logistik pengumpulan dan distribusi makanan membutuhkan armada dan gudang berstandar tinggi. Pendanaan operasional bergantung pada donasi, hibah perusahaan, crowdfunding, program CSR, dan usaha merchandise. Mereka berencana memperluas jaringan ke kota lain setelah model operasi di Surabaya terbukti efektif.

Demi memperluas dampak, Garda Pangan membuka peluang kolaborasi dengan pelaku usaha makanan, lembaga pendidikan, pemerintah, dan komunitas. Masyarakat dapat membantu dengan menjadi relawan harian, mendonasikan makanan berlebih, menggalang makanan di kantor atau sekolah, atau berdonasi uang. Dengan keterlibatan banyak pihak, cita-cita menciptakan sistem food bank nasional akan lebih cepat terwujud.

Indonesia tercatat membuang 300 kg makanan per orang setiap tahun dan menempati peringkat kedua pembuang sampah makanan di antara negara G20. Di sisi lain, 19,4 juta penduduk Indonesia masih kesulitan mendapatkan makanan. Food bank seperti Garda Pangan mengisi jurang tersebut dengan mengalihkan makanan layak yang seharusnya dibuang kepada orang yang membutuhkan.

Mereka bukan hanya menyelamatkan makanan, tetapi juga mengedukasi masyarakat agar bijak mengonsumsi dan membuang makanan. Dengan diakuinya Garda Pangan melalui SATU IndonesiaAwards2024, kisah mereka menjadi inspirasi bagi gerakan serupa di kota-kota lain.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IW
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.