Di kaki gunung yang hijau, tersembunyi sebuah permata desa yang namanya kian bersinar itulah Desa Wisata Muncar Moncer. Terletak di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, desa ini membuktikan bahwa sinergi antara potensi alam yang melimpah, budaya kopi yang kuat, dan semangat pemuda lokal mampu mengubah sebuah desa menjadi destinasi ekowisata yang maju.
Nama "Muncar Moncer" sendiri mengandung filosofi mendalam. Muncar berarti cahaya atau pesona, sedangkan Moncer dalam bahasa Jawa berarti bersinar terang. Bersama-sama, keduanya menggambarkan optimisme desa ini untuk memancarkan pesona keindahannya ke dunia luar.
Panorama Sawah dan Keajaiban Alam
Daya tarik utama Desa Wisata Muncar Moncer terletak pada bentang alamnya yang memukau. Desa ini dikelilingi perbukitan yang subur, menghadirkan pemandangan terasering persawahan yang sering disamakan dengan lanskap di Ubud, Bali. Salah satu ikon yang paling memikat adalah Jembatan Sawah. Jembatan ini dibangun melintasi hamparan sawah yang hijau tanpa mengubah alih fungsi lahan pertanian, menjadikannya spot foto Instagramable yang tetap berwawasan lingkungan. Di ujung jembatan, gazebo-gazebo kecil tersedia untuk pengunjung bersantai sambil menikmati sejuknya udara Temanggung.
Tak jauh dari pusat desa, petualangan alam menanti di Curug Lawe. Air terjun setinggi sekitar 250 meter ini dikelilingi hutan menghijau, menawarkan ketenangan dan kesegaran air yang dingin. Selain itu, Pemukiman Sunrise Dusun Blawong adalah spot wajib bagi pemburu sunrise. Pemandangan rumah-rumah yang berada di tepi lembah pegunungan juga memanjakan mata, panorama matahari terbit yang menakjubkan bisa di atas lautan kabut bisa terlihat jelas dari sini.
Filosofi Kopi yang Mengangkat Kesejahteraan
Desa Wisata Muncar Moncer adalah rumah bagi komoditas kopi Robusta unggulan. Dulu, kopi hanyalah tanaman sampingan, berkat inisiatif pemuda desa dan pendampingan, pengolahan kopi di sini kini dilakukan secara serius dari proses panen, pascapanen, hingga menjadi bubuk kopi berkualitas ekspor.
Wisatawan tidak hanya disuguhi pemandangan, tapi juga edukasi melalui Sekolah Kopi. Mereka dapat belajar secara langsung tentang budidaya kopi, teknik pengolahan, hingga kelas barista. Pengunjung dapat menikmati paket wisata unik seperti Lunch Picnic di depan Curug Lawe atau Sunrise Picnic di Lembah Blawong sambil menyeruput kopi khas Muncar.
Selain kopi, desa ini juga mengelola hasil bumi lainnya seperti gula aren, gula semut, madu klanceng, dan olahan keripik dari daun kopi, pisang, dan singkong. Produk-produk UMKM ini tidak hanya dijual di tempat, tapi juga dipasarkan secara digital.
Ekowisata Berbasis Komunitas
Keberhasilan Muncar Moncer meraih klasifikasi sebagai desa wisata maju di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tak lepas dari pengelolaan berbasis komunitas yang kuat. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bekerja sama dengan Karang Taruna dan pelaku UMKM dalam mengelola Desa Wisata Muncar Moncer. Berbagai paket pengalaman disiapkan, mulai dari bike tour mengelilingi hutan agroforestri, memandikan kerbau di sungai, hingga kegiatan edukasi seperti membajak sawah.
Desa ini menawarkan suasana pedesaan yang menenangkan dan ramah lingkungan. Dengan homestay yang menyatu dengan rumah warga, Kawan diajak merasakan langsung kehidupan, keramahan, dan kearifan lokal. Desa Wisata Muncar Moncer membuktikan bahwa potensi alam dapat diangkat menjadi kesejahteraan, menjadikan desa ini benar-benar bersinar sebagai salah satu destinasi ekowisata terbaik di Jawa Tengah sesuai namanya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News