perjalanan abdi setiawan menoreh jejak inspirasi dalam pencegahan stunting di siloam papua - News | Good News From Indonesia 2025

Perjalanan Abdi Setiawan: Menoreh Jejak Inspirasi dalam Pencegahan Stunting di Siloam, Papua

Perjalanan Abdi Setiawan: Menoreh Jejak Inspirasi dalam Pencegahan Stunting di Siloam, Papua
images info

Perjalanan Abdi Setiawan: Menoreh Jejak Inspirasi dalam Pencegahan Stunting di Siloam, Papua


Fenomena Stunting di Indonesia

Salah satu masalah kesehatan yang serius di Indonesia adalah stunting, yang merupakan gangguan tumbuh kembang anak.

Gangguan tersebut dilihat dari tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata, berdasarkan usianya karena kekurangan nutrisi yang berlangsung dengan jangka waktu yang lama.

Stungting terjadi disebabkan berbagai faktor, yaitu seorang anak mengalami kurangnya gizi sejak dalam kandungan hingga 1000 hari pertama kelahiran.

Faktor lainnya juga disebabkan pola asuh ibu yang kurang memberikan asupan gizi. Selain itu, ibu yang masa remaja dan masa kehamilannya mengalami kekurangan nutrisi, juga berdampak kepada anak sehingga mengalami stunting.

baca juga

Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, balita di Indonesia mengalami stunting dengan jumlah total 21,6%, dengan memiliki resiko yang tertinggi yaitu pada kelompok usia 12-23 bulan sebanyak 22,4%. Hal ini terjadi karena gagalnya pemberian MP-ASI pada anak.

Permasalahan stunting yang serius ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan anak, kognitif, hingga ekonomi negara.

Dampak buruk bagi kesehatan yaitu obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular ketika dewasa. Tidak hanya itu, dampak buruk bagi kognitif yaitu turunnya IQ hingga 11 poin dan karena hilangnya potensi anak, produktivitas ekonomi negara rugi sebanyak Rp 300 triliun/tahun.

Banyaknya akibat buruk dari stunting ini menjadi persoalan yang harus dituntaskan di negara Indonesia. Perlu adanya tindakan baik dari masyarakat mapun pemerintah dalam menangani hal tersebut.

Kisah Abdi Setiawan Bersama Rekannya Cegah Stunting

Seorang pemuda inspiratif hadir di tengah-tengah pedalaman Papua yang jauh dari akses kesehatan yang baik bagi masyarakat.

Awalnya, Abdi Setiawan yang merupakan mahasiswa dari Universitas Pelita HarapanĀ ini melakukan kegiatan PPL perawat di pedalama Papua.

Pada saat PPL, seorang ibu akan melakukan proses melahirkan namun akses jalan menuju klinik hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama dua hari, karena tidak ada akses jalur darat dan kondisi wilayah yang pegunungan.

Namun, mirisnya kesulitan yang dialami seorang ibu tersebut, bayi dalam kandungannya tidak terselamatkan dalam keadaan masih di tandu dan belum sampai klinik.

Pengalaman pilu tersebut menyentuh hati Abdi, sehingga membangkitkan jiwa kepedulian Abdi terhadap masyarakat pedalaman Papua yang kesulitan dalam mendapatkan akses kesehatan.

Hingga pada 2019 lalu, Abdi yang resmi menyandang status sebagai seorang perawat kembali ke Papua untuk melakukan pengabdian terhadap wilayah pedalaman tersebut.

Salah satu permasalahan yang terjadi di Papua yaitu kurangnya dukungan nutrisi pada anak-anak, sehingga membutuhkan treatment untuk mencegah kondisi anak yang lebih buruk.

baca juga

Menurut Abdi, 1.000 hari pertama kehidupan anak merupakan periode emas, yaitu seluruh sistem tubuh dan organ penting mulai terbentuk pada tubuh anak.

Selain itu, perkembangan juga dimulai dari kesehatan saluran cerna, perkembangan organ metabolik, perkembangan kognitif, pertumbuhan fisik, dan kematangan sistem imun pada tubuh anak.

Masa pertumbuhan anak pada 1.000 hari pertama tidak akan terulang lagi, dan sangat disayangkan jika nutrisi anak tidak tercukupi pada masa tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, Abdi dan teman-temannya bekerjasama dengan PT Matahari, sebagai donator utama dalam program dukungan nutrisi dan penanganan stunting.

Walaupun program pencegahan stunting bukan tugas utama Abdi dan tenaga kesehatan lainnya, rasa peduli terhadap masyarakat tetap menjadikan Abdi dan teman-temannya terus memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hingga pada tahun 2019, Abdi dan teman-temannya memberikan bantuan program stunting secara gratis ke masyarakat. Bantuan tersebut didukung oleh Siloam Hospitals, yang merupakan tempat Abdi dan teman-temannya mengabdi.

Namun, masayarakat pedalaman Papua masih minim akan literasi terhadap stunting, sehingga kegiatan edukasi terhadap stunting terus disosialisasikan kepada masyarakat.

Cahaya Keberhasilan dari Pengabdian Abdi dan Rekannya

Pada tahun keempat Abdi dan teman-temannya memberikan pelayanan kepada masayarakat pedalaman Papua, terlihat perubahan yang gemilang.

Mulai program pengabdian berjalan, banyak kasus anak-anak yang kekurangan gizi mengalami perubahan baik. Setelah adanya penanganan gizi, status kesehatan anak di Papua jauh lebih baik.

Selain itu, pada awal penanganan banyak ibu hamil yang melahirkan bayi dengan kondisi berat badan kurang dari 2.500 gram. Namun, kasus tersebut sudah jarang ditemukan sejak dilakukan penanganan oleh Abdi dan rekannya.

baca juga

Perjuangan yang dilakukan Abdi dan rekannya tidak semata dijalankan secara mandiri, Abdi dan teman-temannya berinisiatif menambah bantuan program melalui donasi, sponsor, dan sebagainya.

Hingga pada tahun 2021, Abdi Setiawan dan teman-teman seperjuangannya berhasil meraih Apresiasi Satu Indonesia Award 2021 di bidang kesehatan.

Apresiasi yang diberikan oleh PT Astra International Tbk tersebut sangat pantas didapatkan oleh Abdi dan rekannya, karena dedikasi yang besar terhadap perubahan kesehatan masyarakat pedalaman Papua hingga jauh lebih baik.

Jiwa peduli terhadap masyarakat perlu diterapkan dalam diri masing-masing. Tentu saja kisah Abdi dan teman-temannya bisa menjadi inspiratif bagi masyarakat Indonesia untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa. #kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.