bhirsco jordy papua future project pendidikan papua - News | Good News From Indonesia 2025

Bhirsco Jordy dan Papua Future Project: Cahaya Pendidikan dari Papua

Bhirsco Jordy dan Papua Future Project: Cahaya Pendidikan dari Papua
images info

Bhirsco Jordy dan Papua Future Project: Cahaya Pendidikan dari Papua


Di tengah pesatnya arus teknologi dan kemajuan informasi, masih ada sudut negeri yang seakan tertinggal dalam gelapnya huruf dan angka. Di tanah yang kaya akan budaya dan keindahan alam, anak-anak Papua masih harus berjuang untuk sekadar membaca dan menulis. Berdasarkan data GoodStats (2023), Papua menempati urutan pertama dengan angka buta huruf usia 15–44 tahun sebesar 12,84%—jauh di atas rata-rata nasional dan provinsi lain seperti Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Sulawesi Selatan yang berada di kisaran 1,1–1,5%.

Angka itu bukan sekadar statistik, ia adalah cerminan nyata bahwa di balik keindahan langit biru Papua, masih banyak anak yang menunggu cahaya pengetahuan. Dari kenyataan inilah, seorang pemuda bernama Bhirsco Jordy Dudi Padatu memilih untuk menyalakan lentera kecilnya melalui gerakan bernama Papua Future Project.

Perjalanan ini bermula dari pengalaman pribadi Jordy yang lahir dan besar di Papua selama lebih dari dua dekade. Saat pertama kali menjejakkan kaki di Pulau Mansinam, sebuah pulau bersejarah di mana Injil pertama kali datang ke Tanah Papua, Jordy dibuat terkejut—anak-anak di tingkat sekolah menengah di sana masih banyak yang belum bisa membaca.

“Pulau dengan nilai sejarah setinggi itu ternyata masih berjuang di hal paling dasar: literasi,” ujar Jordy. Pengalaman tersebut menjadi titik balik yang membentuk panggilan hatinya untuk bertindak.

Lahir dari keprihatinan, Papua Future Project berdiri sebagai wadah anak muda Papua yang ingin meningkatkan pendidikan berkelanjutan (sustainable education) di wilayah mereka. Fokus utama gerakan ini mencakup pemerataan fasilitas pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), pelatihan guru lokal agar mampu menerapkan pembelajaran holistik dan kontekstual, serta pembentukan perpustakaan dan pojok literasi di desa-desa.

baca juga

Papua Future Project tak hanya bergerak secara lokal. Sejak menerima Satu Indonesia Award dari Astra, program ini telah menjangkau 14 desa di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya. Lebih dari 725 anak telah merasakan dampak positif dari inisiatif ini, dengan dukungan 250 relawan muda dari seluruh Indonesia.

Bhirsco Jordy dan Papua Future Project: Cahaya Pendidikan dari Papua

Salah satu fokus Papua Future Project (PFP) adalah membangun akses literasi dasar. Banyak anak di pedalaman Papua harus menempuh jarak jauh untuk belajar dengan keterbatasan guru dan sarana. Melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder, PFP membangun perpustakaan mini dan melatih tenaga pendidik lokal agar siap menghadapi kurikulum baru.

Selain itu, Jordy bersama tim memperkenalkan metode e-learning sederhana untuk memperkenalkan teknologi kepada anak-anak Papua. Dengan cara ini, anak-anak bisa belajar menggunakan perangkat digital meskipun di tengah keterbatasan infrastruktur.

Seperti dilansir Good News From Indonesia (2023), pendekatan ini bukan sekadar mengajar membaca, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak bahwa mereka memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional.

Perjuangan tentu tidak selalu mudah. Jalan menuju Pulau Mansinam yang harus ditempuh 15–30 menit menggunakan perahu hanyalah satu dari sekian banyak tantangan. Fasilitas terbatas, minimnya dukungan logistik, dan sulitnya akses internet menjadi penghalang besar. Namun, semangat anak-anaklah yang menjadi energi bagi Jordy untuk terus melangkah.

“Ketika kami tiba, anak-anak sudah menunggu di pinggir pantai sambil melambaikan tangan. Itulah bahasa cinta mereka yang membuat saya yakin bahwa kehadiran kami berarti,” ujar Jordy.

Melihat kemajuan anak-anak yang semula belum bisa membaca kini sudah mampu menulis dan bercerita adalah kebahagiaan tersendiri. “Meskipun kita hidup di tengah keterbatasan, itu semua tidak akan memusnahkan mimpi,” pesan Jordy kepada anak-anak Papua.

Ke depan, Papua Future Project berambisi bertransformasi menjadi Lembaga Masa Depan Papua agar mampu menjangkau lebih banyak desa dan menjalin kerja sama lintas sektor. Jordy berharap gerakan ini bisa menginspirasi anak muda lain untuk menjadi bagian dari perubahan nyata.

Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka masa depan yang lebih baik. “Kita tidak perlu menunggu siapa pun untuk membawa perubahan. Anak muda bisa memulainya, dari tempat di mana kita berpijak,” tuturnya.

baca juga

Dengan kolaborasi dan semangat gotong royong, Jordy ingin membuktikan bahwa Papua bukan daerah yang tertinggal dalam semangat dan mimpi, melainkan daerah yang sedang bangkit menjemput masa depan.

Kawan GNFI, kisah Jordy mengingatkan kita bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Ketika satu orang berani bertindak, maka seribu pintu harapan akan terbuka bagi yang lain. Melalui Papua Future Project, Jordy menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang angka, tetapi tentang cinta, harapan, dan keberanian untuk bermimpi di tengah keterbatasan.

Karena sesungguhnya, cahaya kecil yang dinyalakan di Pulau Mansinam kini telah memantul ke seluruh penjuru Papua—menyala terang di hati setiap anak yang ingin belajar dan bermimpi.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ID
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.