Kawan GNFI, pernahkah membayangkan irama menghentak kendang dari sebuah desa di Blitar bisa memecah keheningan di seberang lautan, tepatnya di Tiongkok? Inilah cerita nyata yang patut kita apresiasi bersama. Sebuah kisah tentang semangat gotong royong, pemberdayaan, dan bukti bahwa produk lokal Indonesia memiliki tempatnya di panggung global.
Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, yang mungkin sebelumnya tak banyak dikenal, kini menorehkan sejarah manis. Berkat kegiatan Desa Sejahtera Astra (DSA), yang merupakan bagian dari komitmen komunitas Astra melalui program SATU Indonesia Awards, desa ini berhasil mengukir prestasi gemilang dengan mengekspor Kendang Djembe ke Tiongkok.
Pada 5 November 2024 lalu, suasana haru dan bangga terasa di Desa Ngoran. Diadakanlah acara pelepasan ekspor Kendang Djembe pertama mereka. Yang membuat acara ini begitu istimewa adalah kehadiran Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, Yandri Susanto sekaligus memberikan kata sambutan. Kehadiran beliau didampingi langsung oleh Riza Deliansya selaku Chief of Corporate Affairs Astra, seolah menyatukan komitmen pemerintah dan dunia korporasi untuk membangun Indonesia dari desa. Selain itu juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini, Pj Bupati Blitar Jumadi, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan
Lalu, berapa banyak kendang yang berhasil menembus pasar Tiongkok, Kawan GNFI? Jumlahnya cukup luar biasa. Ada 24 unit yang akan dikirim secara bertahap selama satu tahun penuh. Dan dalam satu unit itu, isinya tidak main-main terdapat 3.500 buah kendang djembe. Bayangkan, totalnya bisa mencapai puluhan ribu kendang yang akan memperkenalkan budaya Blitar ke sana.
Kawan GNFI, kisah sukses ini adalah buah dari proses panjang yang tidak instan. Program Desa Sejahtera Astra tidak sekadar memberi bantuan, tapi lebih pada mendampingi dan memberdayakan. Masyarakat diajak untuk mengenal potensi diri, mengelola usaha, hingga membuka jaringan pasar. Hasilnya, warga Desa Ngoran bukan hanya menjadi tenaga produksi, tapi menjadi pelaku usaha yang memahami seluk-beluk usahanya dari hulu ke hilir.
Visi Astra bersama Kendang Djembe
ilustrasi kendang djembe | Foto: Wikimedia Commons/Celestinesucess
Di balik setiap kendang yang diekspor, ada sebuah visi yang lebih besar yang coba diwujudkan oleh Astra. Program ini adalah bentuk nyata dari cita-cita Astra untuk terus berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia. Setiap kendang yang sampai ke Tiongkok adalah simbol kemandirian ekonomi desa, yang pada akhirnya mendukung terciptanya masyarakat yang inklusif dan sejahtera.
Desa yang mandiri adalah pondasi ekonomi bangsa yang tangguh. Ketika desa maju, negara pun menjadi kuat. Alunan kendang dari Blitar ini lebih dari sekadar dentuman di atas kulit drum. Ia adalah melodi kemandirian, bukti bahwa kolaborasi yang baik antara masyarakat, korporasi, dan pemerintah bisa melahirkan karya yang membanggakan dan mensejahterakan.#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
