Adanya data-data yang bertebaran di mana-mana tanpa dikelola dengan baik, sangat rawan data-data itu hilang karena salah menempatkan atau bahkan dicuri. Mereka hanya mengandalkan tenaga teknisi operasional yang ada. Di lain itu, sebagian dari mereka memilih mengelola data-data tersebut dengan menggunakan layanan software dari luar negeri.
Hal inilah yang membangkitkan kesadaran Irfan Yuta Pratama bersama putra-putri merah putih untuk membuat software made in Indonesia. Ia berusaha menganut konsep kedaulatan teknologi. Dalam webinar Good Movement GNFI yang menghadirkan Irfan Yuta Pratama sebagai narasumber menjelaskan bahwa kedaulatan teknologi adalah salah satu cara Indonesia memiliki software operasional yang berdikari tanpa bergantung dengan software-software atau teknologi dari luar. Sehingga para pengguna dapat selalu kick up dengan pengembangan teknologi inovasi yang dimiliki local companion. Di mana seluruh teknologi yang mereka kembangkan memang dikembangkan oleh local-local talent.

Ilustrasi seseorang menggunakan perangkat lunak (software) | pexels.com
Software itu dinamainya Awanio. Awanio adalah software buatan anak Indonesia untuk mengelola layanan cloud. Irfan menjelaskan bahwa cloud adalah tempat kita menyimpan aplikasi dan data-data yang kita gunakan sehari-hari.
Awanio: Perangkat Lunak Cloud Terkemuka di Indonesia

Potret Irfan Yuta Pratama bersama para penggiat IT dalam acara Business Matching V di Balai Kota DKI Jakarta | Instagram Awanio
Irfan mengungkapkan bahwa sebagai pengembang perangkat lunak cloud terkemuka di Indonesia, Awanio didirikan pada tahun 2016 sebagai penyedia Platform as a Service (PaaS), yang awalnya hanya melayani aplikasi konsumen dan layanan penyimpanan data. Namun, dengan meningkatnya permintaan akan komputasi awan di Indonesia, Awanio memperluas layanannya ke segmen business-to-business (B2B), dengan menyediakan layanan Cloud Enabler Platform (CEP) dan Hyper Converged Infrastructure (HCI).
Kini, Awanio bangga menjadi penyedia terpercaya solusi cloud yang membantu bisnis mencapai tujuan transformasi digital mereka. CEP Awanio membantu organisasi mengoptimalkan sumber daya infrastruktur TI, menyederhanakan manajemen infrastruktur, dan mengurangi biaya operasional.
Dengan pengalaman luas dan keahlian di industri ini, Awanio telah melayani klien di Indonesia, Belanda, Jerman, dan Singapura. Tak hanya itu, Awanio berkomitmen memperluas jangkauannya ke negara lain untuk membantu lebih banyak bisnis meningkatkan kualitas layanan teknologi informasinya.

Potret Irfan Yuta Pratama bersama penggiat IT Awanio menghadiri acara Singapore Cloud and Datacenter Convention 2022 | Instagram Awanio
Lebih jauh lagi, Irfan menjelaskan visi dan misi Awanio. Visi Awanio adalah menjadi penggerak cloud dan orkestrator infrastruktur teknologi dan informasi terdepan di dunia. Sedangkan misi Awanio yaitu meningkatkan ekosistem cloud lokal melalui pengembangan kemampuan dan kemajuan teknologi berdaulat, melampaui daya saing global, serta memberdayakan organisasi untuk memanfaatkan kekuatan komputasi awan.
Dalam menjalankan visi dan misi itu untuk memberikan pelayanan perangkat lunak cloud pengguna lokal maupun internasional, Awanio memegang nilai-nilai: 1) Layanan mandiri, 2) Keandalan, 3) Pengendalian biaya, 4) Skalabilitas, 5) Keamanan, 6) Fleksibilitas
Dari Jakarta ke Dunia: Kiprah Awanio di Industri CloudComputing
Sejak berdirinya dan dari tahun ke tahun hingga kini, Awanio terus mengadakan pertumbuhan dan perkembangan ke arah lebih baik. Awanio telah dipercaya oleh lebih dari 30 mitra teknologi terkemuka, dipercaya oleh lebih dari 5000 pelanggan akhir, aktif di 4 negara (Indonesia, Belanda, Jerman, Singapura). Yang lebih mencengangkan bahwa Awanio ketika mengikuti sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) meraih skor sebesar 98,68%.

Score sertifikasi dari uji TKDN Awanio | Instagram Awanio
Sedangkan pada tahun 2024, Awanio mendapatkan apresiasi dari Satu Indonesia Award (SIA) di bidang teknologi, navigator, jaringan dan jarak jauh.

Potret Irfan Yuta Pratama memperkenalkan Awanio dalam acara Satu Indonesia Award (SIA) 2025 | Instagram Irfan Yuda Pratama
"Impact yang cukup besar adalah Awanio diberikan panggung pada acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025. Kami sebagai perwakilan SIA diberikan kesempatan menjelaskan apa itu Awanio dan diberikan kesempatan proses seleksi dan sebagainya sampai dengan apa yang menjadi challenge terpenting yang kita hadapi saat ini," ungkap Irfan dengan bangga dan bahagia mengenang momen ketika ia mendapat kesempatan memperkenalkan Awanio kepada publik dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, forum yang mempertemukan para pemimpin utama untuk membahas ketidakpastian ekonomi global.

Potret Irfan Yuta Pratama menghadiri acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025 | Instagram Awanio
Harapan Irfan, Chief Executive Officer Awanio

Potret Irfan Yuta Pratama dengan visi dan misi yang dikampanyekanya | Instagram Awanio
"Harapan kami dari Awanio, kita tetap bisa compute dengan teknologi yang sama bahkan lebih baik dibandingkan dengan pemain global. Kita ingin terus mengembangkan software lokal ini gak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia. Saat ini kita berada di 5 negara dan kami berharap terus berkembang ke negara-negara lainnya," ungkap Irfan.
Selain itu, Irfan menambahkan bahwa teknologi lokal ini bisa terkenal di Indonesia bukan karena keramahan teknologinya, tetapi talenta sumber daya manusianya.
Kedaulatan teknologi menjadi isu penting untuk mendapatkan perhatian oleh semua pengguna IT Indonesia. Awanio menjadi solusi memutus rantai ketergantungan pengguna IT Indonesia terhadap software maupun teknologi luar negeri.
Dikelola oleh para talent local yang berkompeten dalam bidangnya, Awanio memberikan kemudahan mengelola data dan server perusahaan secara cepat, aman, efisien dan terus mengadakan pengembangan ke arah lebih baik.
#KabarBaikSatuIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News