gagas climate institute adhit raih apresiasi tertinggi astra - News | Good News From Indonesia 2025

Gagas Climate Institute, Adhit Raih Apresiasi Tertinggi Astra

Gagas Climate Institute, Adhit Raih Apresiasi Tertinggi Astra
images info

Gagas Climate Institute, Adhit Raih Apresiasi Tertinggi Astra


Berangkat dari keresahan mendalam terhadap menurunnya kepedulian lingkungan, Adhitya Putra Lanae (Adhit), seorang pegiat lingkungan yang berbasis di Cawang, Jakarta Timur, berhasil mengubah keresahan pribadinya menjadi sebuah aksi kolektif yang kini tidak hanya menginspirasi komunitasnya, tetapi juga meraih pengakuan nasional melalui penghargaan prestisius SATU Indonesia Awards 2021 di bidang Lingkungan.

Perjalanan Adhit bukanlah sebuah kebetulan, melainkan buah dari pengamatan yang mendalam dan keprihatinan yang tulus. Titik baliknya dimulai dari pemandangan yang kian lazim namun mengkhawatirkan yaitu menurunnya kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan, terutama di kalangan generasi muda yang seharusnya menjadi garda terdepan perubahan.

“Keresahan saya berawal dari melihat semakin menurunnya kepedulian terhadap lingkungan, terutama di kalangan anak muda,” ungkap Adhit, saat diwawancarai, Senin (13/10/2025).

Adhit mengatakan perubahan kecil yang dilakukan seseorang akan berdampak besar jika dilakukan bersama-sama di masa depan.

“Banyak sekali orang yang belum menyadari bahwa perubahan kecil yang mereka lakukan, seperti membuang sampah pada tempatnya atau mengurangi penggunaan plastik, dapat berdampak sangat besar jika dilakukan secara bersama-sama. Dari situlah muncul keinginan untuk melakukan sesuatu yang nyata, bukan sekadar wacana.”

baca juga

Keresahan itu tidak dibiarkannya mengendap menjadi keluhan. Ia menerjemahkannya menjadi sebuah wadah aksi bernama Climate Institute, sebuah institusi yang didedikasikan untuk pendidikan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Visinya jelas yaitu menciptakan perubahan positif bagi alam dan komunitas melalui edukasi, aksi nyata, serta inovasi berkelanjutan.

Lewat berbagai program yang terstruktur seperti Climate Week, Climate Day, Goes to Campus, dan Climate Camp, Climate Institute secara sistematis menjangkau berbagai lapisan masyarakat, dari pelajar hingga komunitas lokal.

Namun, mengubah paradigma dan kebiasaan bukanlah pekerjaan semalam. Adhit mengakui bahwa tantangan terberat yang dihadapinya adalah melawan musuh tak kasat mata bernama apatisme dan membangun konsistensi.

“Tantangan terberat adalah membangun kesadaran dan konsistensi, baik dari diri sendiri maupun masyarakat sekitar. Tidak mudah mengajak orang untuk peduli pada hal yang dampaknya tidak langsung terasa,” jelasnya.

Di tengah masyarakat yang serba cepat, isu lingkungan seringkali dianggap tidak mendesak. Namun, Adhit tidak goyah.

“Saya belajar untuk tetap sabar, beradaptasi dengan berbagai karakter masyarakat, dan terus bergerak meski hasilnya belum terlihat cepat. Dukungan dari teman-teman dan komunitas yang sepemikiran menjadi energi luar biasa untuk terus melangkah,” ujar adhit.

Di saat-saat paling menantang itulah, semangatnya justru ditempa. Bahan bakar utamanya adalah keyakinan bahwa setiap usaha, sekecil apa pun, tidak akan sia-sia.

"Melihat alam yang sedikit lebih bersih, menyaksikan anak-anak yang mulai antusias belajar memilah sampah, atau melihat warga yang mulai menanam pohon di pekarangan rumah mereka. Semua itu menjadi pengingat bahwa perjuangan ini bermakna,” tutur Adhit.

Kerja keras dan ketekunannya akhirnya membuahkan salah satu momen paling berkesan dalam perjalanannya. Momen tersebut menjadi validasi bahwa gerakannya telah berhasil menanamkan benih kesadaran yang mulai tumbuh subur.

“Salah satu momen yang paling menyentuh adalah ketika masyarakat mulai menjalankan program lingkungan tanpa harus menunggu arahan. Mereka mulai punya inisiatif sendiri, seperti membuat kebun kecil komunal atau mengelola bank sampah dengan bijak. Melihat perubahan kultur itu membuat saya merasa semua usaha, waktu, dan tenaga yang dikeluarkan benar-benar terbayar,” tuturnya.

Puncaknya, dedikasi Adhit dan Climate Institute mendapatkan apresiasi tinggi melalui SATU Indonesia Awards tahun 2021. Baginya, penghargaan ini bukanlah garis finis. Sebaliknya, ia melihatnya sebagai amanah dan tanggung jawab yang lebih besar.

“Penghargaan ini bagi saya bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga sebuah mandat baru. Ini menjadi pengingat bahwa apa yang sudah dilakukan harus terus berlanjut dan memberi dampak yang lebih luas. Saya melihatnya sebagai dorongan untuk melangkah lebih jauh dan menginspirasi lebih banyak orang,” tegasnya.

Dengan bekal pengakuan ini, Adhit kini menyusun mimpi yang lebih besar.

“Ke depan, saya berharap gerakan ini bisa berkembang menjadi model pemberdayaan lingkungan yang bisa direplikasi di banyak daerah. Saya ingin menjangkau lebih banyak masyarakat, terutama di wilayah pinggiran, agar mereka punya kesadaran dan kemampuan untuk menjaga lingkungan dengan caranya sendiri.”

Di akhir perbincangan, Adhit menitipkan pesan yang kuat untuk seluruh anak muda Indonesia melalui tagar #UbahPerilaku.

“Jangan tunggu sempurna untuk memulai. Jangan menunggu menjadi ahli atau memiliki sumber daya yang besar. Lakukan dari yang kecil, dari yang kamu bisa, dan yang terpenting, mulailah dari sekarang. Karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah sederhana dan niat yang tulus untuk membuat dunia ini sedikit lebih baik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, SATU Indonesia Awards adalah program apresiasi yang diselenggarakan oleh Astra untuk individu atau kelompok muda yang berkontribusi di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi. Program ini bertujuan untuk memberikan penghargaan serta dukungan pendanaan, pembinaan kegiatan, dan kesempatan kolaborasi bagi para inovator dan pelopor perubahan di seluruh Indonesia.

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.