Siapa sih yang tidak familiar dengan nama Jombang? Kabupaten yang lebih melekat dengan sebutan "Kota Santri" karena terdapat banyaknya bangunan pondok pesantren yang ada di sana. Kabupaten ini menjadi salah satu kabupaten yang memiliki peranan penting dalam pendidikan Islam. Julukan ini juga sangat erat, mengingat kabupaten Jombang telah melahirkan banyak tokoh ulama terpandang, seperti KH Hasyim Asy'ari dan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Popularitas Kabupaten Jombang tidak hanya terbatas pada sektor keagamaan, melainkan juga menyorot salah satu desa yang sangat inovatif, yakni Desa Kaliwungu. Pada tahun 2022, Desa Kaliwungu telah berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi dari KBA (Kampung Berseri Astra) Peduli Iklim. Prestasi ini diraih berkat tingginya inovasi dan partisipasi aktif masyarakat setempat dalam menjalankan berbagai program yang berlandaskan pada empat pilar kontribusi sosial perusahaan Astra.
Desa Kaliwungu, sebagaimana dinyatakan oleh radarjombang.jawapos.com, telah memperkenalkan sebuah metode inovatif dalam pengelolaan sampah yang disebut Si Besut. Program ini merupakan singkatan "Siap pilah sampah dari rumah, Bank sampah, Ecobrik sampah kemasan dan kompoS Untuk Tanaman". Sedangkan istilah "Besutan" merupakan akronim yang berasal dari "mbeto maksud" yang mana tujuan utamanya adalah membawa pesan bijak terhadap pengelolaan sampah. Oleh karena itu, harapan ke depannya Si Besut dapat menjadi landasan untuk membangun cita-cita besar yang melibatkan kepedulian dan kerja sama seluruh masyarakat dalam mengelola sampah.
Di samping itu, Desa Kaliwungu juga menerapkan inisiatif ramah lingkungan pada sektor lain, yaitu penghematan energi dan penggunaan energi terbarukan melalui pemanfaatan tenaga surya. Warga juga didorong untuk mengoptimalkan lahan pekarangan untuk kegiatan budidaya tanaman, ternak, dan ikan, yang didukung dengan adanya laboratorium hayati.
Selanjutnya, berdasarkan dari laman jombangkab.go.id, tepat tahun 2023, RW 03 Desa Kaliwungu telah dinobatkan sebagai Kampung Proklim Utama. Program Komunitas Iklim (ProKlim) itu merupakan gagasan secara nasional KLHK RI yang bertujuan untuk menggerakkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pembiasaan diri, penanggulangan perubahan iklim serta pengurangan emisi dari Gas Rumah Kaca. Tolok ukur daripada penilaian mencakup upaya penanggulangan, penyesuaian diri, dan kelembagaan dari keterlibatan masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup.
RW 03 Desa Kaliwungu juga telah membuktikan bahwa gerakan hijau itu bisa bertumbuh, berkembang, dan menular. Berkolaborasi dengan Sanggar Hijau Indonesia, kini RW 03 menjadi pusat pembinaan, pendampingan, dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga bumi melalui Program Proklim Kementerian Lingkungan Hidup.
Dengan kerja sama ini, RW 03 bukan hanya berfokus pada lingkungannya sendiri, tetapi juga menularkan semangatnya ke 10 wilayah desa dan kelurahan lainnya, diantaranya: RW 01, RW 02, RW 04, Kelurahan Kaliwungu; Kelurahan Jombatan; Desa Jabon; Desa Rejoagung; Desa Mojotresno; Desa Carangrejo; dan Desa Dukuhdimoro. Berkat pelaksanaan berbagai program ini, Si Besut RT 03 Kaliwungu, Kawasan Rumah Edukasi Proklim, dinobatkan sebagai Pusat Layanan Eco Edu dan Laboratorium Sosial Lingkungan yang diresmikan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Jombang.
Melalui kegiatan-kegiatan seperti pengolahan limbah rumah tangga, penanaman pohon, pembuatan kompos, sampai penyesuaian pada perubahan iklim, setiap daerah digerakkan untuk menjadi mandiri dan berdampak. Karena tujuannya juga jelas untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan tangguh dalam menghadapi perubahan iklim.Program ini dibuat bukan hanya sekadar program untuk kegiatan sosial saja, melainkan bisa mewujudkan kesadaran masyarakat, menguatkan perempuan dan pemuda, dan memupuk semangat gotong royong.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
