Mendengar nama buah naga pasti akan mengingatkan Kawan GNFI pada rupanya yang berjambul. Warnanya merah muda merona memikat mata, ujungnya bergradasi kuning kehijauan. Kulit yang membungkus daging cukup tebal ketika diraba. Buah ini cukup banyak ditemui di daerah Banyuwangi, pusat penghasil buah naga terbesar di Indonesia.
Memang tidak hanya buah naga saja yang menjadi hortikultura menguntungkan di sektor pertanian Banyuwangi. Namun, hingga saat ini panen buah naga menjadi komoditas menguntungkan berkat program Desa Sejahtera Astra (DSA) sejak tahun 2021. Kegigihan para petani buah naga mengikuti Program DSA Banyuwangi membuahkan hasil memuaskan sampai saat ini.
Buah Naga, Sumber Penghasil Rezeki Banyuwangi
Buah yang tumbuh subur di tanah Banyuwangi ini dikenal dengan sebutan dragon fruit atau pitaya. Menelusuri bagaimana buah naga dapat masuk ke Indonesia, bisa dikatakan masih tergolong budidaya baru. Hal ini dijelaskan dalam Jurnal Agroekoteknologi FP USU, bahwa tanaman buah naga baru masuk ke Indonesia pada tahun 2000-an.
Lahir dari kaktus Hylocereus, buah ini diketahui memiliki 14 spesies. Namun, buah naga yang sekarang dapat ditemukan hanyalah spesies buah naga merah berkulit merah dengan daging buah merah dan putih. Nama dua buah jenis naga ini dikenal sebagai Sabila Merah dan Sabila Putih.
Pada tahun 2019 lalu terdapat kabar tidak menyenangkan yang beredar di dunia maya. Seperti yang dilaporkan pada media CNN Indonesia pada 6 tahun lalu, harga buah naga merah di Banyuwangi sempat anjlok menjadi Rp1000 per kilogram saja.
Lebih lanjut, tersebar video seorang petani buah naga membuang puluhan buah naga ke sungai sebab kondisinya sudah tidak bagus. Begitupun para petani lain memilih membiarkan buah naga tanpa dipanen sebab para tengkulak tutup dan tidak laku dijual.Kejadian yang memprihatinkan ini menjadi asal mula Desa Sejahtera Astra menggandeng para petani buah naga di Banyuwangi hingga berhasil mendulang banyak rezeki.
Panen Buah Naga Organik Sampai Ekspor Asia dan Eropa
Harga buah naga merah yang sempat anjlok kini menjadi berkali-kali lipat keuntungannya. Bersama Astra dan eksportir buah Nusa Fresh yang akan memfasilitasi program, sebanyak 500 petani dari 15 desa Kabupaten Banyuwangi mulai mendapatkan pendampingan maksimal.
Para petani mendapatkan pelatihan menanam, panen, pasca panen, sampai pemasaran. Pelatihan tersebut juga diiringi meningkatkan kualitas buah agar mencapai standar pasar ekspor ke luar negeri. Seiringnya pembinaan DSA Banyuwangi, kabar gembira pun menghampiri melalui publikasi akun media sosial Instagram resmi DSA Banyuwangi (@dsa.banyuwangi).
DSA Banyuwangi membawa pulang penghargaan terbaik pada acara KBA DSA INNOVATION 2021 di posisi Runner up 2 atas inovasi perangkap lalat buah yang dibuat para petani bertujuan menjaga kualitas buah naga. Memanfaatkan cairan perekat lalat buah yang didapatkan dari Astra, inovasi produk perangkap ini didistribusikan kepada kelompok tani dengan kompensasi Rp1000 per botol yang terpasang.
Berkat memaksimalkan sumber daya melalui pelatihan DSA dan dukungan pemerintahan setempat, buah naga dari tanah Kabupaten Banyuwangi telah mendapatkan sertifikat organik dan berhasil menembus pasar ekspor Asia hingga Eropa.
Mengutip dari laman resmi BeritaBwi, Pelepasan perdana ekspor buah naga ke sejumlah negara luar negeri dilakukan tepat pada tanggal 24 Maret 2022 lalu bersama buah manggis, rambutan, dan kapulaga mencapai 8-12 ton.
Berdasarkan pernyataan Khoiro, Kepala bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi pada laman resmi Jenderal Direktorat Hortikultura Kementerian Pertanian tahun 2023 lalu, luas kebun buah naga telah diregistrasi mencapai 28,5 Ha dan potensi kebunnya seluas 360 Ha. Buah naga organik para petani Banyuwangi juga telah mendapat perhatian dari Negeri Tirai Bambu.
Hingga saat ini, para petani buah naga Banyuwangi masih menjalankan inovasi kreatif agar tetap eksis di pasar impor dalam negeri dan ekspor luar negeri. Saat tahun 2024 lalu, akun Instagram resmi pemerintahan Banyuwangi (@banyuwangi_kab) memberi kabar gembira jika para petani buah mulai menanam buah naga kuning.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News