Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dikenal dengan tanahnya yang subur. Namun bagi warga Desa Madukoro di Kecamatan Bawang, kesuburan itu lama tak menjamin kesejahteraan. Singkong, tanaman yang tumbuh di hampir setiap pekarangan, dulunya hanya dijual mentah dengan harga murah.
Kini, berkat dukungan program Desa Sejahtera Astra (DSA), singkong justru menjadi pintu menuju kemandirian ekonomi.
Program DSA mulai berjalan di Madukoro sejak tahun 2019, sebagai bagian dari inisiatif Astra dalam mengembangkan potensi ekonomi desa berbasis sumber daya lokal. Fokusnya sederhana: meningkatkan nilai tambah singkong melalui inovasi tepung mokaf (Modified Cassava Flour) — tepung hasil fermentasi alami yang dapat menggantikan sebagian tepung terigu.
Inovasi dari Dapur Desa
Bersama fasilitator Astra, warga membentuk kelompok usaha bernama Kelompok Mokaf Madukoro Sejahtera. Melalui serangkaian pelatihan, mereka belajar cara mengupas, merendam, menjemur, hingga menggiling singkong menjadi tepung halus tanpa bahan kimia tambahan. Proses yang dulu dianggap rumit kini menjadi rutinitas produktif.
“Kami dulu petani biasa. Sekarang kami bisa bikin produk sendiri. Rasanya bangga sekali waktu lihat tepung buatan kami dipakai UMKM roti dan kue di kota,” tutur Sri Lestari, salah satu penggerak perempuan di desa.
Setiap bulan, kelompok ini memproduksi sekitar 300 kilogram tepung mokaf, yang dipasarkan ke Banjarnegara, Wonosobo, dan Purwokerto.
Bantuan alat penepung dan oven pengering dari Astra membuat kapasitas produksi meningkat dua kali lipat sejak awal program.
Dari Tepung ke UMKM: Rantai Nilai yang Hidup
Keberhasilan Madukoro tak berhenti di bahan mentah. Dari tepung mokaf, warga mulai mengembangkan produk turunan seperti brownies, kue kering, dan mi mokaf.
Beberapa di antaranya dijual di toko oleh-oleh lokal dengan merek “Mokaf Madukoro Sejahtera” yang sudah mengantongi izin PIRT.
Astra juga membantu promosi produk melalui pameran Gelar Karya Desa Sejahtera Astra dan pendampingan digital marketing.
Menurut data CSR Astra Regional Jawa Tengah (2024), omzet kelompok mokaf Madukoro naik hingga 180% dibanding awal pendampingan.
“Sekarang kami nggak cuma menjual hasil panen, tapi juga punya merek sendiri,” ujar Rohman, petani singkong yang kini menjadi bagian tim produksi.
Lingkungan Bersih, Ekonomi Tumbuh
DSA di Madukoro tidak hanya menumbuhkan ekonomi, tetapi juga kesadaran lingkungan. Limbah kulit singkong diolah menjadi pakan ternak dan bahan kompos, sementara air rendaman difermentasi ulang sebagai pupuk cair organik.
Dengan konsep zero waste, warga berhasil mengurangi limbah rumah tangga hingga 30% dalam dua tahun terakhir.
Selain itu, Astra juga mendorong pembentukan Bank Sampah Berseri, tempat warga menukar sampah plastik dengan bahan pokok atau uang tabungan.
Kemandirian yang Tertanam dari Desa
Program ini membuka kesempatan kerja bagi lebih dari 40 keluarga. Ibu-ibu rumah tangga yang dulu hanya mengandalkan penghasilan suami kini memiliki pemasukan sendiri. Anak muda desa pun mulai tertarik kembali bertani karena melihat potensi singkong yang menjanjikan.
“Dulu banyak pemuda ingin merantau. Sekarang mereka bantu di rumah produksi. Ada harapan baru di sini,” kata Kepala Desa Madukoro
Pada tahun 2023, Desa Madukoro terpilih sebagai Desa Sejahtera Astra Terbaik Regional Jawa Tengah, dan produknya dibawa ke Gelar Karya Astra Nasional di Jakarta.
Kini, Madukoro menjadi rujukan bagi desa sekitar untuk belajar tentang kemandirian ekonomi berbasis pangan lokal.
Dari Desa untuk Indonesia
Dari tepung mokaf yang diolah dengan tangan sendiri, lahirlah semangat baru: bahwa kemajuan bisa dimulai dari desa.
Desa Sejahtera Astra mengajarkan bahwa pemberdayaan bukan hanya tentang bantuan, tapi tentang ilmu, kolaborasi, dan semangat untuk terus tumbuh.
Madukoro membuktikan, di balik butiran tepung sederhana, tersimpan kisah tentang ketekunan, harapan, dan Indonesia yang tak pernah berhenti bergerak maju.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News