Di tengah gempuran berbagai jenis produk impor, siapa sangka dari Kabupaten Purworejo menghadirkan inovasi yang menembus pasar dunia. Menggunakan limbah kayu kopi, kayu manis, dan sabut kelapa, warga Purworejo menyulapnya menjadi dog chew dari bahan alami.
Isu lingkungan juga menjadi faktor orang-orang dari negara lain memilih produk hasil tangan Indonesia. Mereka menilai mainan anjing ini berkelanjutan karena menggunakan bahan baku limbah yang organik. Dog chew ini lebih ramah lingkungan dan dinilai mengurangi jumlah sampah.
Ekspor dog chew dari limbah organik ini melanjutkan tongkat estafet kesuksesan, setelah keberhasilan produksi bulu mata palsu dari rambut manusia yang berhasil dikirim ke 23 negara. Dewi Ekha Harlasyanti, fasilitator Desa Sejahtera Astra, yang menginisiasikan kedua produk dari Purworejo ini.
Keberhasilan Mencapai Pasar Dunia
Inovasi pembuatan mainan gigit-gigitan anjing menggunakan limbah berawal dari keresahan. Sisa kayu kopi, kayu manis, dan sabut kelapa hanya dibuang dan dibakar oleh warga sekitar.
Tercetuslah ide dari Dewi. Beliau mengumpulkan limbah-limbah itu dan mengajak warga untuk membuat sebuah inovasi baru, dog chew dari bahan sisa yang ramah lingkungan. Kayu kopi sisa peremajaan dan sabut kelapa untuk dijadikan tali menghasilkan mainan gigit-gigitan untuk anjing. Produk ini selain ramah lingkungan, juga kuat dan tahan lama.
Bersama dengan Desa Sejahtera Astra (DSA) dengan Dewi sebagai fasilitator, PT Astra juga turut mendukung potensi warga Purworejo. Untuk produksi dog chew sendiri, ada lima desa yang menjadi binaan, yaitu Sokowaten, Condongsari, Candingasinan, Sawit, dan Golok, yang semuanya ada di Kecamatan Banyuurip.
DSA merupakan program CSR dari PT Astra International Tbk dengan mengembangkan potensi lokal menuju panggung dunia. Ada berbagai dukungan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain bantuan finansial, para pelaku UMKM ini diberikan bekal mengenai pemasaran.
Pada awal tahun 2025, pelepasan ekspor pertama produk Coffee Wood and Coconut Rope Dog Chew seberat 25 ton ke Amerika dan Eropa. Pengiriman produk bernilai Rp35 miliar dikirim bertahap dalam satu tahun.
Produk mainan hewan peliharaan yang menembus pasar global ini memberikan kabar gembira. Produk ini mampu memberdayakan 150 warga, dengan 130 di antaranya merupakan ibu rumah tangga.
Selain perekonomian, dog chew juga memiliki perang dalam pelestarian lingkungan. Penggunaan limbah kayu kopi dan sabut kelapa dapat mengurangi penumpukan sampah dan pencemaran udara karena sebelumnya dibakar oleh warga.
Pencapaian yang sangat membanggakan ini tentu saja dapat dirasakan dampak positifnya untuk warga Purworejo. Lapangan pekerjaan baru dan peluang meningkatkan perekonomian tampak sangat jelas berada di depan mata. Dewi berharap industri ini semakin berkembang dan menguntungkan semua pihak.
Hasil Kolaborasi dengan Banyak Pihak
Keberhasilan UMKM Purworejo dalam produksi dog chew tak terlewatkan karena kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak. Antusiasme dan semangat masyarakat untuk ikut serta pembinaan Astra dapat menghasilkan produk yang ternyata memiliki pasar di Amerika dan Eropa.
Melalui pendampingan dari Astra, masyarakat dilatih dan dibekali ilmu tentang peningkatan standar produksi, pengemasan, dan strategi pemasaran. Semua ini dilakukan untuk memperluas pasar dan mengontrol kestabilan kualitas produksi.
Selain itu, pencapaian dog chew ini juga berkat dukungan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia. Pada Februari 2025, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, datang ke Desa Pekutan, Kecamatan Bayan, Purworejo, untuk melepas ekspor dog chew sekaligus menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama antara DSA dan buyer dari Inggris.
Potensi lokal yang dikembangkan dengan baik mampu bersaing dan mendunia, benar adanya. Contohnya UMKM dog chew dari Purworejo ini. Kisah mereka bisa menjadi motivasi untuk daerah-daerah lain di Indonesia. Tentunya dengan dukungan dari pihak warga lokal serta pemerintah daerah hingga pusat.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News