Pisang cavendish, jenis pisang yang paling populer di dunia. Bagaimana tidak, hampir di semua tempat jual beli ada pisang ini, bahkan di minimarket. Tentu saja budidaya jenis pisang ini bisa sangat menguntungkan bagi para petani dan pengusaha.
Hal inilah yang dikembangkan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Suksesnya para petani pisang dan banyaknya kuantitas produksi yang dihasilkan membuat Lamongan menjadi salah satu daerah produksi pisang cavendish terbesar di Indonesia.
Untuk mendapatkan hasil pisang dengan standar kualitas yang bagus dan mampu bersaing di pasar, tentunya memerlukan cara yang tepat untuk memenuhinya. Hal ini yang diupayakan oleh petani pisang untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
Budidaya Pisang Cavendish di Lamongan
Singkat cerita, pisang cavendish ini bukanlah jenis pisang asli Indonesia. Bibit pisang ini dikembangkan oleh bangsawan Inggris yang dikirim dari Mauritius, Afrika Timur. Setelah dikembangkan, barulah bibit pisang ini disebarluaskan ke banyak negara, termasuk Indonesia.
Saat ini, pisang cavendish menjadi jenis pisang yang sangat populer di pasar lokal maupun global karena rasanya yang enak. Hal ini juga yang menjadikan budidaya pisang cavendish menjadi sebuah tren di Indonesia, termasuk di Provinsi Jawa Timur.
Permintaan pasar yang besar dan luas membuat petani pisang mendapatkan keuntungan dengan nilai yang fantastis. Melihat bisnis yang hasil omzet yang tinggi membuat banyak orang yang ingin mencoba membudidayakannya.
Dalam satu pohon pisang diperkirakan menghasilkan 25 hingga 30 kg buah pisang per tandannya. Jika menggunakan perawatan yang ekstra bahkan hasilnya bisa mencapai 50–60 kg per tandan.
Budidaya pisang cavendish ini tergolong mudah dilakukan. Yang perlu diperhatikan adalah berapa banyak air, sinar matahari, dan umur panen. Selain itu, jarak tanaman pisang juga harus diperhatikan untuk mengatur kualitas buahnya.
Teknologi Budidaya Pisang Cavendish
Dalam proses meningkatkan mutu hasil produksi, perlu adanya cara yang efektif pada budidaya. Maka dari itu, teknik ripening digunakan agar kualitas pisang bisa matang dan bagus dengan sempurna serta hasilnya yang merata. Hal ini juga mengurangi peluang adanya kualitas pisang yang jelek selama proses budidaya.
Pada proses ripening dibutuhkan mesin yang digunakan sebagai wadah pematang pisang yang dilengkapi dengan pengatur suhu agar pisang dapat matang dengan sempurna dan merata. Mesin ini adalah sebuah teknologi rekayasa untuk mengatur suhu udara agar hasil pisang sesuai dengan yang diinginkan.
Hal ini yang dilakukan oleh organisasi Muhammadiyah untuk meningkatkan hasil produksi pisang cavendish dengan standar kualitas tinggi. Bekerja sama dengan PT Astra International Tbk melalui Astra Foundation, diharapkan kualitas petani cavendish di Lamongan dapat meningkat dengan teknologi yang mumpuni.
PT Astra melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) juga menjadikan 3 desa di Lamongan, Jawa Timur, sebagai bagian dari desa binaan mereka. Desa ini meliputi Desa Sendangharjo dan Brengkok di Kecamatan Brondong dan Desa Laren di Kecamatan Laren. Program-program yang dihadirkan berupa bantuan finansial dan pelatihan kepada petani untuk membuat pisang cavendish menjadi industri yang berkelanjutan.
Bersama dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah, Astra Foundation menghadirkan mesin ripening kepada 48 petani pisang cavendish yang masuk dalam Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam).
Bantuan ini diharapkan agar para petani dapat meningkatkan nilai tawar pisang cavendish dan daya saing produk di pasaran. Adanya teknik ripening ini dipercaya dapat meningkatkan visual pisang yang tidak kusam dan mengkilap. Warna pisang ini tentunya bisa semakin menarik perhatian pembeli.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News