731 hari penuh cerita dari pencapaian tertinggi timnas indonesia di kualifikasi piala dunia - News | Good News From Indonesia 2025

731 Hari Penuh Cerita dari Pencapaian Tertinggi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia

731 Hari Penuh Cerita dari Pencapaian Tertinggi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
images info

731 Hari Penuh Cerita dari Pencapaian Tertinggi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia


Timnas Indonesia belum berhasil lolos ke Piala Dunia 2026. Meski demikian, sejarah mencatat itulah perjalanan terjauh Garuda di Kualifikasi Piala Dunia.

Timnas Indonesia harus mengatakan Selamat Tinggal kepada Piala Dunia 2026 setelah dikalahkan Irak dalam laga ronde keempat kualifikasi zona Asia pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. Bermain di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Timnas Indonesia kalah tipis dengan skor 0-1.

Hasil itu membuat Timnas Indonesia dipastikan tak lolos ke Piala Dunia 2026. Sebab, hanya pemuncak klasemen akhir yang lolos langsung, sementara tim peringkat kedua akan bertarung di ronde berikutnya.

Di balik kekecewaan yang ada, tampilnya Timnas Indonesia di ronde keempat kualifikasi Piala Dunia sebetulnya sudah menjadi pencapaian tersendiri. Ini adalah pertama kalinya tim nasional kebanggaan masyarakat Tanah Air mampu melangkah sejauh itu.

baca juga

Pencapaian Tertinggi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia

Dalam catatan FIFA, Indonesia memang dianggap pernah tampil di Piala Dunia, tepatnya pada edisi 1938. Hanya saja, Saat itu nama yang diusung adalah Hindia Belanda.

Setelah era kolonialisme berakhir dan Hindia Belanda berganti menjadi Indonesia, belum pernah sekalipun negeri ini lolos ke Piala Dunia. Timnas Indonesia hanya bisa melangkah paling jauh ke ronde ketiga.

Momen tersebut terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 2014. Kala itu, Timnas Indonesia yang dilatih Wim Rijsbergen lolos ke ronde ketiga setelah menyingkirkan Turkmenistan.

Sayangnya, Timnas Indonesia tidak tampil baik. Dari enam laga yang dilakoni, semuanya berakhir dengan kekalahan.

Alhasil, Timnas Indonesia harus rela menjadi juru kunci Grup E dengan 0 poin. Lawan-lawan yang dihadapi memamg berat, yakni Iran, Qatar, dan Bahrain.

baca juga

713 Hari Penuh Cerita di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pencapaian di kualifikasi Piala Dunia 2014 disalip oleh generasi baru Timnas Indonesia. Generasi ini banyak berisi para pemain diaspora yang berasal dari luar negeri, namun memiliki darah Indonesia.

Pencapaian bersejarah ini bermula pada Oktober 2023 saat Timnas Indonesia memulai perjalanannya di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan Brunei sebagai lawan pertama, tentu tidak sulit bagi Timnas Indonesia untuk melewati ujian ini.

Timnas Indonesia yang saat itu masih dilatih Shin Tae-yong terus melaju. Lawan-lawan yang dihadapi makin sulit, kebutuhan memperkuat tim pun semakin mendesak. Jadilah PSSI berburu sederet pemain berdarah Indonesia di luar negeri untuk dijadikan Warga Negara Indonesia (WNI) dan memperkuat skuad Garuda.

Skuad mentereng bernuansa Eropa dan gaya permainan nan efektif membuat suporter Timnas Indonesia begitu girang melihat timnya beraksi. Selangkah-demi selangkah, Timnas Indonesia mendekatkan diri ke Piala Dunia.

Berbagai drama terjadi, mulai dari aksi Marteen Paes yang menggagalkan penalti lawan hingga dua gol Marselino Ferdinan nan fenomenal. Piala Dunia yang selama ini cuma angan-angan, seakan jadi begitu dekat dengan kenyataan.

Di tengah langkah penuh optimisme menuju Piala Dunia, PSSI melakukan manuver mencengangkan: Memecat Shin Tae-yong dan menggantinya dengan Patrick Kluivert.

Kedatangan Kluivert melengkapi nuansa Belanda di skuad, menyusul para pemain yang kebanyakan berasal dari Negeri Kincir Angin. Hanya saja, performa tim di bawah asuhannya banyak mengundang kritik, bahkan tak sedikit yang membanding-bandingkannya dengan Shin Tae-yong.

Total, Timnas Indonesia melakoni 713 hari sejak laga perdananya melawan Brunei hingga laga terakhir melawan Arab Saudi dini hari tadi. 

Meski belum berhasil ke Piala Dunia, namun ini bukan akhir perjalanan Timnas Indonesia. Setidaknya itulah pesan yang disampaikan oleh kapten tim, Jay Idzes.

"Sulit rasanya ketika kita sudah lama mengerjakan sesuatu, lalu gagal,” ungkap Jay Idzes dalam unggahan di akun Instagram miliknya.

“Mungkin memang belum waktunya, mungkin Yang di Atas punya jalan yang berbeda. Mungkin kita butuh pengalaman ini untuk belajar dan berkembang," lanjutnya.

Pemain yang juga membela klub Sassuolo itu tak menampik jika hasil yang didapat memang berat untuk diterima. Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa setiap perjalanan memberi pelajaran berharga bagi tim, termasuk saat gagal.

"Kesempatan ini bisa menjadi momen penting untuk memperkuat mental dan pengalaman kami dalam menatap masa depan,” katanya lagi.

baca juga

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.