Di sebelah timur laut Tarakan, berdiri sebuah desa yang di dalamnya hidup sebuah cerita yang menarik. Desa Mamburungan namanya, tepatnya di Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Mungkin untuk sebagian orang nama Mamburungan masih terasa asing. Tapi di sinilah hidup masyarakat pesisir yang rukun dan tenang. Berbanding terbalik dengan kesibukan Kota Tarakan, di sini suasananya lebih lengang dan menyatu dengan alam.
Harmoni dalam Keseharian
Suasana desa ini masih terbilang asri. Pepohonan tumbuh padat, kebun-kebun warga yang hijau, dilengkapi dengan adanya aliran sungai. Ya, selayaknya sebutan “Pulau Seribu Sungai” untuk Kalimantan, di Mamburungan juga terdapat sungai yang menjadi bagian hidup masyarakatnya.
Pemandangannya indah dengan sungai yang berkelok-kelok serta rentetan pohon mangrove. Tak heran desa ini menjadi salah satu desa wisata di Tarakan.
Kapal-kapal milik warga dapat kita lihat di desa ini, diparkir berdampingan di dermaga. Setiap sebelum matahari terbit, para nelayan sudah berangkat menyusuri perairan untuk menangkap ikan. Begitu mereka kembali, ikan-ikan segar dapat tercium baunya.
Membahas tentang desa, tak afdal jika tidak membahas tentang orang-orangnya. Masyarakatnya ramah dan mayoritas bekerja sebagai nelayan dan memanfaatkan hutan mangrove, seperti budi daya tambak udang dan kepiting.
Melihat potensi dari penduduk Mamburungan, PT Astra International Tbk melalui program Kampung Berseri Astra (KBA) datang kemari untuk melakukan berbagai kegiatan pembinaan. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan masyarakat berbasis komunitas.
Kehadiran Kampung Berseri Astra
Pada tahun 2017, Tarakan masuk ke dalam daftar KBA yang secara seremonial diresmikan bertepatan dengan Roadshow Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award di Tarakan. Secara resmi, Tarakan menjadi kota ketiga di Pulau Kalimantan yang dikembangkan Astra, setelah Pontianak dan Balikpapan.
Selama program KBA berlangsung, ada empat pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Program ini dilakukan secara nyata dan terlihat dalam keseharian.
Salah satunya adalah pembuatan batik Tarakan di Mamburungan. Batik Tarakan adalah batik khas dari Tarakan, Kalimantan Utara, yang motifnya berdasarkan dari kekayaan alam setempat. Contohnya seperti Bunga Raye, Bekantan Pakis, Bakaro Panggang, Burung Enggang, Motif Dayak Kamang, dan Motif Tidayu.
Sebagai informasi tambahan, batik Tarakan ini digunakan sebagai simbol status sosial dan kebanggaan masyarakat setempat. Motif-motifnya menggambarkan kecintaan mereka terhadap kekayaan yang dimiliki Tarakan. Batik ini dibuat secara tradisional dengan metode tulis dan cap. Lilin menjadi bahan penting dalam proses produksi untuk menggambar motif sebelum proses pewarnaan.
Pembuatan batik ini menjadi salah satu program untuk menjalankan pilar kewirausahaan. Selain produksi batik, masyarakat setempat juga mendapatkan pembinaan pemasarannya. Maka dari itu, penduduk setempat dapat menumbuhkan kemandirian dalam hal ekonomi. Untuk mendukung salah satu produk seni tradisional ini, KBA Mamburungan juga
Selain pembinaan, berbagai bentuk bantuan juga diserahkan kepada masyarakat Mamburungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Dalam pendidikan, Astra memberikan bantuan berupa beasiswa yang disalurkan kepada anak-anak sekolah. Para penerima beasiswa ini juga akan diberi bekal tentang semangat belajar, etos kerja, dan motivasi. Hal ini dilakukan agar anak-anak ini nantinya dapat melaju terus tanpa patah semangat.
Desa Mamburungan: Terus Tumbuh dan Berkembang
Kehadiran Astra melalui KBA sudah membawa banyak perubahan dalam keseharian masyarakat Mamburungan. Berbagai bentuk pembangunan dan pembinaan dilakukan sehingga mengubah pola pikir warga setempat.
Program KBA Mamburungan ini memberikan perubahan di kehidupan masyarakat. Sebenarnya, masyarakatnya lah yang mempunyai peran penting terwujudnya program dari Astra. Perubahan Desa Mamburungan tidak mungkin terwujud apabila tidak ada kesungguhan dari orang-orangnya.