pemberdayaan gula semut bersama 1000 petani di dsa banyumas - News | Good News From Indonesia 2025

DSA Banyumas Satria 2018 Meningkatkan Nilai Gula Semut Menjadi Komoditas Unggulan Desa Semedo

DSA Banyumas Satria 2018 Meningkatkan Nilai Gula Semut Menjadi Komoditas Unggulan Desa Semedo
images info

DSA Banyumas Satria 2018 Meningkatkan Nilai Gula Semut Menjadi Komoditas Unggulan Desa Semedo


Sumber daya alam melimpah ruah di tanah Desa Semedo, Banyumas. Pemandangan alam terbentang bagai permadani hidup yang mengundang semua mata terpana akan suburnya tumbuhan yang mengelili desa tersebut. Bila ingin jalan-jalan untuk mengintip keunggulan seluruh desa di Banyumas bersaing di bidang kewirausahaan, produk gula semut salah satu bintangnya.

Produk gula semut itu bernama “Semedo Manise”. Lahir dari keresahan dan keinginan Akhmad Sobirin, peraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2016, memajukan Desa Semedo, ia mengajak para petani Desa Semedo dan desa-desa lainnya berkontribusi dalam program Desa Sejahtera Astra Banyumas 2018.

baca juga

Perjalanan Panjang “Semedo Manise”

“Kisah perjalanan kami dimulai sejak tahun 2012. Kami ingin memberikan kehidupan yang layak buat para petani, terutama petani gula kelapa. Kemudian, pendapatan yang baik, jaminan sosial, pendidikan, dan kesehatan yang layak,” ucap Akhmad Sobirin dalam profil resmi Banyumas di kanal resmi Paguyuban KBA Astra.

Ada proses panjang agar nira kelapa Desa Semedo yang puluhan tahun hanya berbentuk gula merah batangan menjadi gula semut. Kondisi Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, pada awal tahun 2000-an merupakan daerah tertinggal. Masyarakatnya rata-rata berprofesi sebagai petani gula kelapa kesulitan dalam melakukan penjualan dan pemasaran.

Lahir di keluarga penderes nira kelapa, dia memahami sulitnya mengambil nira kelapa. Peluang mengirimkan produk gula semut lokal menuju pasar global pun berada di depan mata. Sebab latar belakang tersebut, Akhmad Sobirin embersamai para petani gula kelapa melalui program DSA Banyumas Satria 2018 guna meningkatkan ekonomi Desa Semedo meningkat drastis.

1000 Petani Mengikuti Pembinaan DSA Banyumas Satria

Berkat munculnya program DSA Banyumas, Akhmad Sobirin melanjutkan perjalanannya mewujudkan misi menyejahterakan para petani untuk berkolaborasi mewujudkan “Samedo Manise” bersaing di pasar global, serta membawa peningkatan ekonomi yang lebih baik. Diketahui lebih dari 1000 petani gula di Desa Semedo dan desa-desa Banyumas lainnya menjadi mitra pembuatan produk “Semedo Manise”. Melalui pembinaan koperasi “Semedo Manise”, gula kelapa disulap berbagai macam produk yang diminati pasar nasional dan global. 

Melalui perkenalan resmi Banyumas di kanal Youtube Paguyuban KBA Astra, DSA Banyumas Satria merangkul setidaknya 15 desa untuk meningkatkan potensi sumber daya alam menguntungkan yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pengusaha konveksi dan gula semut. Sobirin, begitulah panggilan akrabnya, membina kelompok tani melalui Poktan Manggar Jaya dan koperasi "Semedo Manise" untuk menghasilkan produk gula semut.

Bila Kawan GNFI menjelajahi laman resmi Semedo Manise, ada ragam rasa yang memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti jahe kayu, kunyit, daun sirsak, hingga rempah-rempah. Tidak hanya gula, “Semedo Manise” telah menghasilkan minyak kelapa murni tanpa bahan kimia. 

Tidak hanya menyulap gula kelapa bernilai tinggi, berdasarkan publikasi resmi akun Instagram Semedo Manise @semedo_manise), pemberdayaan UMKM gula semut dikerahkan semaksimal mungkin. 

Seperti diadakannya Bimtek untuk budidaya dan pengelolaan pasca panen kelapa, memaksimalkan keselamatan dengan safety belt, hingga mendapat kunjungan dari pembeli Belanda. YDBA (Yayasan Dharma Bhakti Astra) pun mengadakan pendampingan 5R ((Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) agar pengelolaan gula semut terjaga kualitas dan keamanan produknya.

Bersamaan DSA Banyumas Satria 2018, Astra memperkenalkan program Kampung Berseri Astra untuk mengintegrasikan empat pilar kontribusi sosial ke kampung masyarakat demi lingkungan yang sehat, bersih, dan beradaptasi menghadapi perubahan iklim. Juga, pada tahun 2023 lalu, Astra yang melihat potensi besar di balik suburnya alam Banyumas menggerakkan program Hutan Karbon yang berkolaborasi dengan Kementerian Kehutanan Indonesia. 

#kabarbaiksatuindonesia

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.