209 ilmuwan Indonesia masuk ke dalam Top 2% Scientists pada tahun 2025. Jumlah tersebut mengalami lonjakan cukup besar dibandingkan pada tahun lalu yang hanya mencapai 150 ilmuwan. Institut Teknologi Bandung menyumbang ilmuwan terbanyak, disusul Universitas Gadjah Mada (UGM).
Perguruan tinggi mana saja yang menyumbang ilmuwan Top 2% Scientists dunia?
Nah, sebelum masuk daftar kampus dengan jumlah ilmuwan yang masuk ke dalam Top 2% Scientists terbanyak, perlu Kawan pahami apa itu Top 2% Scientists.
Apa Itu Top 2% Scientist?
Top 2% Scientist merupakan sebuah daftar berisi ilmuwan dari seluruh dunia yang dinilai punya dampak nyata terhadap ilmu pengetahuan. Daftar ini disusun oleh sekelompok peneliti dari Stanford University, bekerja sama dengan penerbit ilmiah global Elsevier. Basis penilaianya adalah data sitasi ilmiah dari Scopus.
Pemeringkatan dilakukan menggunakan sejumlah indikator, seperti jumlah publikasi terindeks Scopus, total sitasi, h-index, hm-index, hingga c-score, yaitu skor gabungan yang menilai kualitas sekaligus pengaruh riset yang dihasilkan.
Tujuan pemeringkatan ini adalah untuk mengukur dampak aplikatif dari para ilmuwan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan global. Hanya sekitar 2% ilmuwan dari jutaan peneliti di seluruh dunia yang berhasil masuk daftar ini.
Nah, yang perlu dipahami, situs maupun daftar Top 2% Scientist tidakberafiliasi langsung dengan Stanford maupun Elsevier. Platform pemeringkatan ini dikelola oleh DataMeta Lab, lembaga independen yang menggunakan data publik dari StanfordāElsevier untuk menampilkan profil ilmuwan.
Dengan kata lain, situs seperti Top2PercentScientists.com hanya berfungsi sebagai wadah apresiasi dan visualisasi ulang data ilmiah, bukan sumber resmi penetapan daftar ilmuwan terbaik dunia. Rujukan akademik yang diakui tetaplah berasal dari data publikasi resmi Stanford University dan Elsevier yang diterbitkan melalui repositori digital Elsevier
Daftar Kampus Penyumbang Top 2% Scientists Terbanyak
Beberapa kampus di Indonesia secara konsisten menempatkan sejumlah dosennya ke daftar bergengsi ini. Berikut 10 kampus yang pada tahun ini menyumbang Top 2% Scientists terbanyak:
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
ITB menjadi kampus di Indonesia dengan jumlah ilmuwan terbanyak dalam daftar Top 2% versi 2025. 16 peneliti berhasil menembus daftar tersebut. Ada peningkatan dibandingkan pada 2024, saat ITB hanya menyumbang 14 nama di daftar itu.
ITB menggunakan banyak kolaborasi internasional dan mendorong penelitian lintas disiplin untuk meningkatkan c-score. Sebab, kolaborasi berpotensi besar untuk menaikkan visibilitas sitasi.
2. Universitas Gadjah Mada (UGM)
UGM menempatkan 14 dosen dalam daftar Top 2% versi 2025. Angka ini cukup besar sehingga menjadikan UGM sebagai kampus dengan Top 2% Scientist terbanyak kedua di Indonesia.
3. Universitas Indonesia (UI)
UI tidak pernah absen menyetorkan prestasi. Ada 15 dosen Universitas Indonesia (UI) memperoleh 17 penghargaan dalam Top 2% Scientist Worldwide 2025. Penghargaan tersebut diraih untuk kategori Single-Year Impact dan Career-Long Impact.
4. Universitas Airlangga (Unair)
Unair berhasil menempatkan 13 ilmuwannya dalam daftar Top 2% di 2025. Bahkan, salah satu dari ilmuwan Unair telah membuktikan kualitas penelitannya. Beberapa penelitian Prof. Ferry Efendi, SKep, Ns, MSc, PhD., telah disitasi atau digunakan dalam kebijakan internasional
"Sekitar 24 studi saya telah dikutip oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau entitas global lainnya dan telah membentuk rekomendasi kebijakan," kata Prof. Ferry Efendi.
5. Universitas Padjadjaran (Unpad)
Ada 9 peneliti Unpad yang masuk dalam daftar Top 2% versi 2025. Unpad memanfaatkan spesialisasi fakultas tertentu sebagai keunggulan untuk mengejar visibilitas sitasi di tingkat global. Hal ini memungkinkan kampus menyalurkan sumber daya ke bidang yang paling menjanjikan sitasi tinggi.
6. Universitas Diponegoro (Undip)
Undip berhasil menempatkan 9 dosen dalam daftar Top 2% versi 2025. Undip aktif memperkuat kapasitas riset di bidang kelautan, lingkungan, dan kesehatan, sektor yang relevan dengan isu nasional Indonesia (garis pantai, penyakit tropis). Dengan demikian, riset Undip tidak hanya relevan secara ilmiah, tetapi juga menarik kolaborasi praktis dan sitasi dari studi dunia nyata.
7. Universitas Hasanuddin (Unhas)
Unhas mencatat 7 ilmuwan yang masuk daftar Top 2% dunia. Letak Unhas yang berada di Indonesia timur menjadikan Unhas jembatan riset regional untuk isu-isu tropis maritim, biodiversitas laut, serta studi kesehatan daerah. Beberapa peneliti Unhas memanfaatkan hal tersebut untuk menghasilkan riset dengan konteks lokal tapi relevansi global.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News