Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) percaya, kerja sama bidang sains akan menguatkan iklim riset yang aktif dan partisipatif. Kolaborasi antarlembaga mampu menciptakan solusi-solusi praktis atas berbagai permasalahan yang ada saat ini hingga rencana pembaruan-pembaruan inovatif di masa mendatang.
Kepercayaan itulah yang melandasi Kemendiktisaintek menggelar Forum “EU-Indonesia: Strengthening Impactful Partnerships in Science and Technology” (EU-Indonesia: Memperkuat Kemitraan yang Berdampak pada Sains dan Teknologi) di Grha Kemdiktiksaintek, Senayan, Kamis (19/6).
Inti utama pembahasan forum tersebut ialah skema kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa di bidang sains, riset, dan teknologi lewat program Horizon Europe. Forum tersebut membahas Horizon Europe Strategic Plan 2025-2027 (Rencana Strategis Horizon Europe 2025-2027), mekanisme pendanaan, tujuan Uni Eropa, dan sejumlah testimoni dari proyek-proyek Uni Eropa-Indonesia yang telah sukses dilaksanakan.
Kreatif! Mahasiswa Unpad Raih Prestasi Internasional Berkat Manfaatkan Cangkang Telur untuk Implan Gigi
Forum itu diselenggarakan Kemendiktisaintek yang bekerja sama dengan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan EURAXESS Worldwide for ASEAN.
Sebagai informasi, EURAXESS Worldwide for ASEAN merupakan bagian dari jaringan EURAXESS, sebuah wadah yang menyediakan informasi dan dukungan bagi para peneliti yang berkarir di Uni Eropa atau ingin terhubung dengan para ilmuwan Uni Eropa.
Fokus utama EURAXESS ASEAN ialah menghubungkan peneliti di negara-negara ASEAN dengan peneliti di Uni Eropa yang menawarkan informasi tentang pendanaan penelitian, peluang karir, dan kolaborasi.
Penghargaan Universitas Osaka untuk Riset Sustainable Aviation Fuel yang Dilakukan Wega Trisunaryanti
Komitmen Jadi Kontributor Aktif di Horizon Europe
Forum “EU-Indonesia: Strengthening Impactful Partnerships in Science and Technology” diadakan untuk memantik partisipasi lebih dari ilmuwan Indonesia di Horizon Europe, sebuah program penelitian dan inovasi unggulan Uni Eropa.
Horizon Europe memfasilitasi kolaborasi sehingga memperkuat dampak penelitian dan inovasi dalam mengembangkan, mendukung, dan menerapkan kebijakan UE dalam mengatasi tantangan global. Program ini mendukung penciptaan dan penyebaran pengetahuan-teknologi yang unggul dengan lebih baik.
Partisipasi Indonesia dalam program Horizon Europe diharapkan mampu membawa Indonesia lebih aktif dalam mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi di bidang sains, teknologi, dan inovasi (STI).
Asal Mula Mahasiswa Undip Raih Penghargaan di Malaysia: Pulang dari PLTU Bawa Abu Lalu Buat Inovasi Trotoar yang Menghasilkan Listrik
“Kami berkomitmen untuk memosisikan Indonesia sebagai kontributor aktif dalam ekosistem STI global melalui Horizon Europe,” kata Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang.
Kerja sama Indonesia dengan Horizon Europe ini mencakup dorongan untuk meningkatkan investasi penelitian dan pengembangan (R&D), membina hubungan yang lebih erat antara akademisi dan pelaku industri, mempromosikan inovasi inklusif di luar daerah perkotaan, dan memfasilitasi pengembangan bakat peneliti-peneliti muda.
“Kami yakin bahwa diplomasi sains dapat menjembatani antar benua, dan kami ingin melihat lebih banyak peneliti, universitas, dan inovator Indonesia yang berpartisipasi aktif dalam proyek-proyek di Eropa,” imbuhnya.
Pantyliner Deteksi Tingkat pH Wanita, Inovasi Siswi SMA IT Al-Kahfi Raih Penghargaan Semi Grand Prize di Korea
Niat kolaborasi tersebut disambut dengan sangat baik oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi juga menegaskan kembali komitmennya untuk turut menjadi mitra yang unggul dan dapat diandalkan, terutama di bidang sains dan inovasi yang berdampak bagi Indonesia.
“Uni Eropa mengundang partisipasi para peneliti Indonesia dalam program Horizon Europe yang menawarkan peluang untuk membangun kemitraan internasional, akses ke fasilitas penelitian mutakhir, dan peluang untuk berkontribusi dalam menciptakan solusi yang berdampak pada tantangan global,” jelasnya.
Riset Pemanfaatan Rumput Laut Cokelat sebagai Pengendalian Penyakit Akuakultur Dapat Penghargaan Hitachi
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
