Kawan, Siapa sih yang tidak mengenal ubi jalar? Salah satu pangan lokal yang akrab menjadi makanan pendamping masyarakat Indonesia. Rasanya manis, bergizi, dan mudah diolah menjadi beragam sajian. Selama ini ubi jalar kerap dianggap sebagai makanan sederhana, namun siapa sangka komoditas ini kini melangkah ke pasar internasional.
Melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA) yang berkolaborasi dengan IPB University, sebanyak 10 ton ubi jalar dari Kabupaten Bogor berhasil diekspor ke Malaysia dan Singapura. Fakta ini membuktikan bahwa produk desa mampu naik kelas, sekaligus membawa manfaat besar bagi masyarakat yang mengelolanya.
Desa Sejahtera Astra dan pemberdayaan masyarakat
Program Desa Sejahtera Astra (DSA) hadir sejak tahun 2019 sebagai wujud kepedulian Astra untuk mendorong potensi desa di berbagai daerah Indonesia. Melalui program ini, Astra mendampingi masyarakat dengan menghadirkan pelatihan, akses pasar, hingga dukungan dalam pengembangan komoditas lokal.
Di Kabupaten Bogor inilah ubi jalar dipilih sebagai komoditas unggulan. Melalui pendampingan intensif, para petani mampu meningkatkan kualitas hasil panen mereka dan mengembangkan produk secara berkelanjutan. Sekarang, hasil jerih payah tersebut telah sampai ke tahap yang lebih membanggakan, yaitu mampu tembus ke pasar global.
Potensi ubi jalar Bogor
Ubi jalar dikenal sebagai salah satu sumber pangan sehat yang mengandung karbohidrat kompleks, vitamin, dan serat yang tinggi. Saat ini, tren pangan sehat global menjadikan komoditas ini semakin banyak diminati.
Kualitas ubi jalar di Kabupaten Bogor dinilai unggul dengan rasa manis khas dan tekstur yang lembut. Ubi jalar ini tidak hanya dikonsumsi di dalam negeri, tetapi kini juga diekspor ke Malaysia dan Singapura.
Ekspor perdana sebanyak 10 ton ubi jalar ini melibatkan kerja sama erat antara PT Binature Farm, petani binaan Desa Sejahtera Astra di lima desa sekitar di Kabupaten Bogor, serta dukungan dari IPB University.
Kolaborasi dengan IPB University
Keberhasilan ekspor ini tidak terlepas dari peran IPB University melalui program One Village One CEO (OVOC). Program ini mendukung pemberdayaan desa dengan menyiapkan wirausaha lokal sekaligus membangun ekosistem usaha yang berkelanjutan.
CEO dari PT Binature Farm, Ilham Indanu Sitepu, merupakan alumni IPB University yang kini berkolaborasi dengan petani binaan Desa Sejahtera Astra. Ia menjelaskan bahwa ekspor kali ini masih berupa ubi mentah, namun ke depannya akan dikembangkan menjadi produk olahan bersama sejumlah mitra.
Selain itu, rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, menegaskan bahwa sinergi IPB dengan pihak seperti Astra, PT Beleaf sebagai eksportir, dan PT Indomarco harus terus diperkuat. Ia menyebut kegiatan ekspor ini selaras dengan visi IPB, yaitu sebagai innopreneur university yang tidak hanya berkontribusi memberi makan Indonesia, tetapi juga dunia.
Hingga saat ini, inovasi IPB telah menyentuh lebih dari 6.600 desa di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, harapan ke depannya adalah semakin banyak desa yang mampu merasakan manfaat dari inovasi dan pendampingan yang berkelanjutan ini.
Dampak bagi masyarakat desa
Dari kegiatan ekspor ubi jalar ini menjadi angin segar bagi masyarakat desa binaan Astra di Bogor. Para petani saat ini bisa mendapat peluang penghasilan lebih stabil, terbuka kesempatan kerja baru, serta motivasi untuk terus meningkatkan kualitas produk.
Selain itu, keberhasilan ini juga memberikan inspirasi bagi desa lain di Indonesia. Dengan potensi yang ada saat ini, jika dikembangkan dan dimanfaatkan dengan serius dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, produk desa lainnya pun berpeluang menembus pasar global.
Nah, itu dia kisah inspiratif ubi jalar dari Kabupaten Bogor yang kini hadir di Malaysia dan Singapura. Semua itu tidak terlepas dari kolaborasi dengan berbagai macam pihak, sehingga mampu berhasil mewujudkan mimpi besar dari desa untuk dunia.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
