Motif Batik Bantengan lahir pada 2014 dari tangan kreatif Anjani Sekar Arum, pendiri Sanggar Batik Andaka di Desa Sejahtera Astra (DSA) Bumiaji.
Motif batik ini menangkap kekuatan visual dan filosofi seni bantengan, tarian rakyat yang berasal dari tradisi Reog Ponorogo. Tradisi ini lalu menuangkannya ke dalam guratan malam di atas kain.
Kepala banteng yang gagah, monyet dan macan pengiringnya, bunga tujuh rupa, alat musik tradisional, hingga cambuk cemeti tersusun menjadi motif Batik Banteng Agung yang kini menjadi identitas resmi Kota Batu.
Menariknya, Batik Bantengan tidak hanya tampil dalam pameran atau butik. Ia juga hadir sebagai bagian dari wisata budaya.
Di Bumiaji, wisatawan bisa masuk ke sanggar-sanggar batik, melihat langsung proses membatik, hingga belajar membuat motifnya sendiri. Batik bukan lagi sekadar barang jualan, melainkan pengalaman budaya yang hidup. Berikut merupakan langkah pendampingan yang dilaksanakan di DSA Bumijawa:
- Pelatihan UMKM dan Pemberdayaan Perempuan
Peran Desa Sejahtera Astra (DSA) Bumiaji dalam perkembangan batik ini pun sangat signifikan. Melalui program binaan Astra, ibu-ibu rumah tangga Kawasan Bumijawa mendapatkan pelatihan membatik, pengemasan produk, hingga cara memasarkan secara digital. Tak sedikit dari mereka yang awalnya hanya membantu suami di rumah kini menjadi pelaku UMKM mandiri.
Pelatihan membatik, manajemen produk, dan produksi kemasan diberikan kepada pembatik lokal, yakni ibu-ibu rumah tangga. Melalui pelatihan ini, kapasitas pengrajin meningkat dan batik bantengan bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Para pengrajin juga dibekali kemampuan storytelling agar mampu menjual batik bukan hanya sebagai kain, tapi sebagai cerita hidup masyarakat Batu.
- Pengembangan Pariwisata Budaya
Astra meresmikan Rumah Galeri Batik dan Taman Batik Astra di DSA Bumiaji untuk menyokong wisata edukasi batik bagi anak-anak dan pengunjung.
Festival Kampung Berseri Astra juga berhasil menggelar karnaval budaya pada tahun 2019, yang menampilkan UMKM binaan Astra. Pentas seni desa serta membatik bersama dengan 250 warga Desa Bumiaji.
Melalui Festival Kampung Berseri Astra dan Parade Bantengan Nuswantara, ribuan peserta menari bantengan sambil mengenakan batik motif khas Batu. Setiap acara budaya menjadi panggung promosi produk lokal.
- Promosi dan Ekonomi Kreatif
Peran Astra melalui Roadshow Lomba Foto Astra dan Anugerah Pewarta Astra, pameran UMKM, dan jejaring marketing Astra, produk batik Bumiaji dikenal ke tingkat nasional bahkan internasional.
Tak berhenti di pelestarian budaya, Batik Bantengan kini juga menjadi sumber ekonomi kreatif. Melalui lomba foto, pameran UMKM, hingga jejaring marketing Astra, batik dari desa kecil di kaki Gunung Panderman ini mulai merambah pasar nasional bahkan internasional.
Batik Bantengan adalah bukti bahwa warisan budaya dapat bertransformasi tanpa kehilangan jati diri. Ia tetap gagah seperti banteng dalam tarian, namun juga adaptif mengikuti zaman. #KabarBaikSatuIndonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News