Pohon kayu putih merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dijumpai di daerah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Papua. Konon ada sebuah cerita rakyat dari daerah Maluku yang menceritakan legenda asal usul pohon kayu putih tersebut.
Berikut kisah dari legenda asal usul pohon kayu putih yang jadi salah satu cerita rakyat Maluku.
Legenda Asal Usul Pohon Kayu Putih, Cerita Rakyat dari Maluku
Dinukil dari artikel Muhamad Buton, "Asal Mula Pohon Kayu Putih" dalam buku Antologi Cerita Rakyat Pulau Buru, dikisahkan pada zaman dahulu hiduplah seekor burung garuda yang sangat besar. Burung garuda ini bisa terbang sangat cepat mengalahkan hewan-hewan lainnya.
Pada suatu hari, burung garuda ini terbang dengan cepat melintasi langit Pulau Buru. Padahal kabut tebal hampir menutupi seluruh Pulau Buru pada waktu itu.
Akibatnya burung garuda ini menabrak puncak Gunung Kapala Mada. Gunung ini merupakan gunung tertinggi yang ada di pulau tersebut.
Saking kerasnya tabrakan ini, puncak Gunung Kapala Mada menjadi patah dan meluncur ke pantai. Kelak puncak gunung yang jatuh ini membentuk tiga pulau kecil yang ada di sekitar Pulau Buru.
Di sisi lain, burung garuda ini terkapar di tanah. Ternyata kedua sayapnya patah sehingga tidak bisa terbang kembali.
Burung garuda ini kemudian bersembunyi di sebuah gua. Di sana dia berdiam diri cukup lama.
Dirinya hanya bisa berharap sayap-sayapnya bisa pulih kembali. Namun sekian lama menunggu, sayap burung garuda tersebut masih tidak pulih seperti sedia kala.
Waktu demi waktu pun berlalu. Beberapa tahun kemudian, ada seorang pengembara yang tengah beristirahat di dalam gua tersebut.
Pada waktu itu, hujan turun dengan derasnya. Hal ini membuat pengembara tersebut masuk lebih dalam di gua itu.
Ketika sedang memeriksa keadaan, tiba-tiba muncul sebuah bayangan hitam besar. Pengembara itu menjadi takut dan lari ke mulut gua.
Namun lari pengembara terhenti ketika dia mendengar teriakan minta tolong. Sang pengembara kemudian memberanikan diri untuk masuk kembali dan mencari asal usul teriakan tersebut.
Ternyata teriakan ini berasal dari burung garuda besar yang ada di dalam gua tersebut. Burung garuda ini meminta bantuan pengembara untuk mengeluarkan dia dari sana.
Pengembara kemudian berkata bahwa dia tidak bisa mengeluarkan burung garuda begitu saja. Sebab ukuran badannya yang kecil tidak mampu untuk membawa burung garuda tersebut.
Burung garuda kemudian meminta tolong agar pengembara merawat luka-lukanya. Dia berjanji akan mengabulkan permintaan sang pengembara jika berhasil mengobati kedua sayapnya yang patah.
Pengembara itu kemudian bersedia melakukan permintaan itu. Dengan ilmu dan perbekalan yang dia miliki, pengembara tersebut merawat kedua sayap burung garuda hingga sembuh.
Alangkah senangnya hati burung garuda ketika sayapnya kembali sembuh. Dia pun berniat untuk menepati janjinya akan mengabulkan permintaan sang pengembara.
Namun pengembara tersebut dengan sopan menolak tawaran burung garuda. Dia hanya meminta izin untuk kembali melanjutkan pengembaraannya.
Pengembara tersebut kemudian melanjutkan pengembaraannya. Sementara itu, burung garuda bersusah payah keluar dari gua tersebut.
Ketika berhasil keluar, burung garuda merasa sangat senang. Namun dia tidak sadar bahwa sudah lama tidak pernah terbang kembali.
Berkali-kali burung garuda ini mencoba terbang. Namun semua usaha yang dia lakukan tidak membuahkan hasil.
Akhirnya burung garuda tersebut memutuskan untuk kembali masuk ke dalam gua. Dia rela menerima takdir yang sudah didapatkannya.
Bertahun-tahun berlalu, sang pengembara ternyata kembali ke gua tersebut. Dia ingin melihat kondisi burung garuda yang pernah diobati dulunya.
Ternyata burung garuda tersebut tengah terbaring lemah. Sang pengembara kemudian berusaha mengobati burung tersebut.
Namun usaha yang dia lakukan tidak membuahkan hasil. Sebelum meninggal, burung garuda menitipkan sebuah pesan kepada sang pengembara.
Dia berpesan agar pengembara mengambil semua bulu sayapnya dan menaburkan ke tanah. Pengembara tersebut kemudian melakukan pesan terakhir burung garuda.
Beberapa waktu kemudian, tumbuh pepohonan yang subur di tempat dia menebar bulu sayap burung garuda. Oleh masyarakat setempat, pohon tersebut kemudian diberi nama kayu putih karena memiliki pohon dan kayu yang berwarna putih.
Begitulah kisah dari legenda asal usul pohon kayu putih, salah satu cerita rakyat Maluku.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News