Dalam era teknologi digital seperti sekarang, informasi bertebaran di berbagai platform media sosial. Sayangnya, tidak semua informasi dapat dipertanggungjawabkan. Banyak hoaks dan disinformasi yang menyebar luas, terutama dalam bidang kesehatan dan gizi, yang justru menyesatkan masyarakat. Di tengah fenomena itu, lahirlah sebuah gerakan kecil yang kini menjelma menjadi inspirasi besar: Pojokgizi.
Pojokgizi merupakan inisiatif yang digagas oleh Ayu Fauziyyah Adhimah, S.Gz., M.Gz., seorang ahli gizi muda yang memiliki visi untuk meningkatkan literasi gizi masyarakat. Dengan semangat sederhana, ia ingin menyajikan informasi gizi yang akurat, berbasis ilmiah, namun tetap mudah dipahami oleh masyarakat luas. Berkat konsistensinya, inisiatif ini berhasil meraih SATU Indonesia Awards 2024 bidang kesehatan, sebuah apresiasi bergengsi yang diberikan oleh Astra bagi anak-anak bangsa yang berdedikasi membawa perubahan positif.
Dari Keraguan Menjadi Keyakinan
Perjalanan Pojokgizi tidak dimulai dari sesuatu yang besar. Awalnya, Ayu hanya ingin berbagi pengetahuan melalui konten edukasi gizi yang ringkas, sederhana, dan menyenangkan. Namun, langkah kecil itu ternyata membawa dampak yang signifikan.
Meski begitu, Ayu dan tim Pojokgizi sempat dirundung rasa ragu. Mereka tak pernah membayangkan akan mengikuti kompetisi tingkat nasional, apalagi memenangkan penghargaan. Namun, berkat dorongan dari berbagai pihak, terutama media yang mengapresiasi upaya mereka, Pojokgizi akhirnya memberanikan diri mendaftar di ajang SATU Indonesia Awards. Hasilnya? Tidak hanya sekadar lolos, tetapi berhasil masuk 20 besar nasional dan kemudian dinyatakan sebagai penerima penghargaan di bidang kesehatan.
Kawan GNFI, dari cerita ini kita bisa belajar bahwa keraguan adalah bagian dari perjalanan. Yang terpenting adalah tetap melangkah dan berani mencoba, sebab peluang besar sering hadir dari keberanian mengambil langkah kecil.
Misi Edukasi Gizi
Pojokgizi memiliki tiga tujuan utama yang saling berkaitan. Pertama, memberikan informasi akurat tentang ilmu gizi, baik untuk masyarakat umum, mahasiswa, maupun tenaga kesehatan. Kedua, memfasilitasi mahasiswa gizi agar memiliki keterampilan dan kompetensi lebih baik. Ketiga, membantu meningkatkan status gizi masyarakat melalui program nyata di lapangan.
Untuk mewujudkan misi itu, Pojokgizi menyajikan berbagai konten berbasis ilmiah namun dikemas sederhana. Visual menarik, bahasa mudah dipahami, serta pendekatan yang relatable membuat informasi gizi lebih mudah dicerna. Tak hanya aktif di media digital, Pojokgizi juga turun langsung ke masyarakat. Mereka memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita di posyandu, mengadakan program serupa bagi lansia, hingga mengedukasi anak-anak sekolah tentang pentingnya gizi seimbang.
Lebih dari itu, Pojokgizi juga berperan dalam pengembangan mahasiswa gizi. Mereka memfasilitasi dengan berbagai media pembelajaran seperti flashcard, papan edukasi, hingga bimbingan belajar. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan keterampilan praktis.
Kolaborasi, Konsistensi, dan Mimpi ke Depan
Apresiasi yang diterima dari SATU Indonesia Awards memberi semangat baru bagi Pojokgizi. Bukan sekadar penghargaan, tetapi peluang untuk memperluas jangkauan, membuka lebih banyak kolaborasi, dan menginspirasi gerakan bersama.
Ke depan, Pojokgizi memiliki rencana besar: memperluas wilayah pengabdian masyarakat, meningkatkan kualitas pelatihan dan webinar, serta menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak agar literasi gizi semakin meluas. Bahkan, ada mimpi untuk menghadirkan aplikasi gizi yang memudahkan ahli gizi dan mahasiswa dalam memberikan asuhan gizi secara terstandar.
Kawan GNFI, mimpi ini menunjukkan bahwa perubahan besar tidak lahir dalam semalam. Ia tumbuh dari konsistensi, kesungguhan, dan keinginan untuk berbagi manfaat.
Peran Generasi Muda
Salah satu pesan kuat dari Pojokgizi adalah ajakan bagi generasi muda untuk menjadi bagian dari gerakan edukasi kesehatan. Di era digital, anak muda tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga kreator konten. Ketika anak muda mampu menghasilkan konten positif, kredibel, dan berbasis ilmu, maka arus informasi di media sosial akan semakin sehat.
Bayangkan, jika semakin banyak anak muda yang sadar pentingnya literasi gizi, maka mitos-mitos lama bisa diluruskan. Masyarakat pun akan lebih bijak dalam memilih informasi, lebih peduli pada kesehatan, dan tentu saja lebih konsisten menjaga pola makan bergizi. Inilah yang disebut Gerakan Indonesia Sadar Gizi—sebuah gerakan yang lahir dari langkah kecil, namun berdampak besar bagi masa depan bangsa.
Kawan GNFI, kisah Pojokgizi adalah bukti bahwa perubahan nyata dapat dimulai dari hal sederhana. Dari konten edukasi di media sosial, berkembang menjadi gerakan yang nyata di tengah masyarakat, hingga akhirnya mendapatkan apresiasi nasional.
Pojokgizi mengajarkan kita bahwa ilmu pengetahuan tidak akan ada artinya bila hanya disimpan untuk diri sendiri. Ia akan memberi manfaat ketika dibagikan, diaplikasikan, dan dijadikan jembatan untuk membangun masyarakat yang lebih sehat, cerdas, dan kuat.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News