inovasi ozonisasi solusi pangan sehat dan daya saing produk hortikultura dsa bandung barat - News | Good News From Indonesia 2025

Inovasi Ozonisasi, Solusi Pangan Sehat dan Daya Saing Produk Hortikultura DSA Bandung Barat

Inovasi Ozonisasi, Solusi Pangan Sehat dan Daya Saing Produk Hortikultura DSA Bandung Barat
images info

Inovasi Ozonisasi, Solusi Pangan Sehat dan Daya Saing Produk Hortikultura DSA Bandung Barat


Inovasi teknologi ozonisasi hadir sebagai jawaban untuk tantangan pascapanen Desa Sejahtera Astra Bandung Barat. 

Teknologi ini menggunakan gas ozon (O₃) untuk mensterilkan produk segar tanpa residu kimia, menjaga kesegaran, memperpanjang masa simpan, dan memastikan keamanan pangan. 

Dengan efektivitasnya yang mampu mengurangi kerusakan produk hingga 60%, ozonisasi menjadi kunci bagi ketersediaan pangan sehat sekaligus meningkatkan daya saing produk hortikultura desa di pasar yang lebih luas.

Manfaat dan Realisasi Teknologi Ozonisasi di Bandung Barat

inovasi ozonisasi diterapkan melalui kolaborasi antara pengembang teknologi dan masyarakat desa. 

Sistem pola tanam dikombinasikan dengan pelatihan bagi 10 mitra kelompok tani untuk menerapkan proses ozonisasi sebelum produk dikemas atau didistribusikan. 

Integrasi teknologi ini juga dilakukan pada unit pengemasan lokal sehingga seluruh rantai pascapanen dapat terjaga mutunya.

Mesin ozonisasi yang digunakan dilengkapi dengan bak pencucian, lubang ozon, lubang gelembung, kran gelembung, konveyor, dan tombol pengatur untuk memastikan produk hortikultura seperti brokoli, selada, cabai, tomat, buncis, dan wortel dibersihkan secara efektif dan higienis. 

Antusiasme petani terhadap inovasi ini tinggi; mereka adaptif terhadap ide baru dan menunjukkan kepedulian besar terhadap kemajuan desa. Namun, keterbatasan sarana dan prasarana menjadi tantangan dalam implementasi teknologi secara optimal.

baca juga

Latar Belakang dan Dampak Ekonomi Teknologi Ozonisasi

Produk hortikultura memiliki permintaan tinggi tetapi mudah rusak. Di banyak desa, termasuk Bandung Barat, petani sering mengalami kerugian karena produk cepat membusuk sebelum sampai ke konsumen. 

Pemanfaatan ozonisasi untuk produk hortikultura
info gambar

Pemanfaatan ozonisasi untuk produk hortikultura | Sumber: DPMA IPB University


baca juga

Masalah yang dihadapi antara lain pola tanam tidak optimal, kehilangan hasil pascapanen hingga 30–40%, ketergantungan pada bahan pengawet kimia, serta rendahnya akses teknologi pengolahan dan penyimpanan sederhana.

Melalui inisiasi Muhammad Taufik, ozonisasi hadir sebagai metode alami untuk mencuci produk menggunakan gas O₃. Teknologi ini menjaga kandungan gizi, kesegaran, memperpanjang daya simpan, meningkatkan nilai jual produk, serta menekan biaya distribusi. 

Di sisi pasar, inovasi ini telah menjangkau pasar lokal hingga internasional, seperti pasar tradisional, supermarket, hingga ekspor ke luar negeri, termasuk Kenya.

Produk yang diolah dengan ozonisasi kini memiliki kualitas lebih stabil dan siap bersaing, sekaligus memperkuat ekosistem bisnis pedesaan yang mengintegrasikan pelatihan SDM, pengembangan produk, adopsi teknologi, branding, dan fasilitasi ekspor.

Dengan langkah inovatif ini, desa-desa di Bandung Barat kini mampu menghadirkan produk hortikultura yang lebih sehat, tahan lama, dan kompetitif, membuktikan bahwa teknologi tepat guna dapat menjadi pendorong utama kemajuan pertanian lokal. #KabarBaikSatuIndonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.