Dari lereng Gunung Raung-Ijen di Bondowoso, sebuah cerita tentang kemandirian petani kopi mengudara. Kisah ini bermula dari tantangan klasik harga jual yang direndahkan tengkulak, dan kini berubah menjadi narasi sukses yang bahkan menarik perhatian praktisi kopi internasional. Melalui kolaborasi yang erat, Desa Sejahtera Astra (DSA) Bondowoso tidak hanya berhasil mengekspor kopinya ke Eropa, tetapi juga telah menjadi pusat pembelajaran yang diminati dunia.
Potensi yang Terbelenggu
Sebelum adanya intervensi yang terstruktur, petani kopi di Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso, menghadapi dilema yang akrab. Kopi Arabika dan Robusta Raung-Ijen yang memiliki cita rasa tinggi justru sering dihargai sangat rendah ketika dijual secara glondongan kepada tengkulak, dengan harga hanya mencapai Rp9.000 per kilogram. Keterbatasan modal dan akses pasar yang fair menjadi penghalang utama kesejahteraan mereka (Sumber: Kabar Dikti, 2021).
Kolaborasi Pentahelix sebagai Fondasi
Merespon kondisi ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember bersama PT Astra International memulai program Desa Sejahtera Astra (DSA) pada Juli 2020. Program ini dirancang dengan pendekatan komprehensif, mencakup aspek teknis budidaya, penguatan kelembagaan kelompok tani, dan yang terpenting, membuka akses pemasaran yang lebih luas untuk melepaskan ketergantungan pada tengkulak. Komitmen untuk mendampingi petani hingga mandiri menjadi kunci dalam program ini.
Menguji Cita Rasa di Panggung Eropa
Perjalanan panjang ini mencapai titik balik signifikan pada September 2021. Melalui fasilitasi PT Astra Internasional dan KBRI Belanda, sampel kopi Arabika dan Robusta dari Bondowoso berhasil mengikuti sesi coffee cupping profesional di Hotel Marriott, Den Haag, Belanda. Keberhasilan ini langsung menuai respon positif, dengan beberapa importir Eropa menunjukkan minat serius untuk membeli, sekaligus memberikan sertifikat mutu yang menjadi paspor bagi kopi Bondowoso untuk masuk pasar global (Sumber: Website UNEJ, 2021).
Sekolah Kopi RAISA: Simbol Keberlanjutan dan Regenerasi
Kesuksesan di panggung internasional tidak lantas berhenti pada transaksi. Pada Agustus 2022, kolaborasi tersebut berpuncak pada peresmian Sekolah Kopi RAISA (Raung Ijen Sumberwringin Agropolitan). Lebih dari sekadar BUMDes, sekolah ini berfungsi sebagai pusat edukasi kopi dari hulu ke hilir, bertujuan menciptakan regenerasi petani yang melek teknologi dan pasar, serta meningkatkan nilai tambah produk lokal.
Keberlanjutan Sekolah Kopi RAISA terus terbukti. Baru pada minggu lalu, akun Instagram resminya melaporkan kunjungan delegasi internasional dari Cadiz City, Filipina, yang dipimpin oleh Wali Kota Salvador Escalante. Kunjungan ini, yang melibatkan sejumlah petani dan praktisi perkebunan, bertujuan untuk mempelajari langsung model pemberdayaan dan bisnis kopi yang berhasil di RAISA (Sumber: Instagram @sekolahkopiraisa, 2025). Fakta ini semakin menegaskan posisi RAISA bukan hanya sebagai produsen, melainkan juga sebagai role model pemberdayaan petani kopi yang diakui secara internasional.
Dampak Nyata yang Terukur
Transformasi ini membuahkan hasil yang konkret. Berdasarkan data dari BUMDes RAISA, harga kopi hijau petani kini melonjak signifikan menjadi Rp110.000 per kilogram untuk Arabika dan Rp65.000 untuk Robusta. Mereka juga berhasil memenuhi permintaan ekspor yang terus meningkat, dengan produksi mencapai 100 ton Arabika dan 75 ton Robusta per tahun dalam bentuk green bean (Sumber: Website Kopi RAISA). Dampak ganda juga terlihat dengan ditetapkannya desa ini sebagai salah satu dari 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada 2022, membuka sektor pariwisata baru yang memperkuat perekonomian lokal (Sumber: Instagram @paguyubandsakba, 2022).
Warisan yang Terus Tumbuh
Kisah Desa Sejahtera Astra Bondowoso adalah bukti hidup bahwa kolaborasi yang tulus antara akademisi, korporasi, pemerintah, dan komunitas dapat mengubah tantangan menjadi peluang yang berkelanjutan. Sekolah Kopi RAISA telah menjadi simbol dari warisan ini; sebuah ekosistem mandiri yang tidak hanya meningkatkan taraf hidup petani, tetapi juga membangun harga diri dan menarik perhatian dunia. Dari Bondowoso, RAISA membuktikan bahwa kopi terbaik bukan hanya tentang cita rasa, tapi juga tentang cerita kemanusiaan dan kolaborasi di balik setiap cangkirnya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
