bukan hanya papeda berikut 7 makanan khas papua yang wajib kamu coba - News | Good News From Indonesia 2025

Bukan Hanya Papeda, Berikut 7 Makanan Khas Papua yang Wajib Kamu Coba!

Bukan Hanya Papeda, Berikut 7 Makanan Khas Papua yang Wajib Kamu Coba!
images info

Bukan Hanya Papeda, Berikut 7 Makanan Khas Papua yang Wajib Kamu Coba!


Kalau mendengar nama Papua, mungkin yang terlintas pertama kali adalah keindahan Raja Ampat, pegunungan Jayawijaya, atau budaya tradisional yang masih terjaga. Namun, ada satu hal lain yang tidak boleh dilupakan, yaitu kekayaan kuliner Papua.

Papua punya makanan tradisional yang tidak hanya unik, tetapi juga sarat makna budaya. Mulai dari papeda yang ikonik hingga udang selingkuh yang fenomenal, semua menawarkan pengalaman rasa yang berbeda dari kuliner daerah lain di Indonesia.

Kalau kamu ingin merasakan sensasi kuliner yang otentik, penuh kehangatan tradisi, dan tidak akan ditemukan di tempat lain, maka kamu wajib mencoba makanan khas Papua berikut ini.

1. Udang Selingkuh

Udang selingkuh merupakan makanan favorit masyarkat di Papua dan sangat terkenal. Kuliner ini menggunakan jenis udang air tawar yang berasal dari sungai.

Udang ini juga memilki ukuran yang besar serta capit yang ukurannya hampir setara dengan kepiting, itulah mengapa disebut udang selingkuh, karena dianggap hasil perselingkuhan antara udang dan kepiting. Udang selingkuh sendiri berhabitat di Sungai Baliem dan juga bisa ditemukan di Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi. 

Kenikmatan udang selingkuh memang sudah tidak lagi diragukan ditambah tekstur dari udang ini mirip lobster yang padat berserat. Namun, tetap lembut dan manis. Seperti udang pada umumnya seluruh bagian tubuh udang selingkuh juga dapat dimakan kecuali bagian kepala.

2. Sambal Colo-Colo

Sambal colo-colo rupanya tak hanya terkenal di daerah Maluku dan Makassar. Di Papua Barat, sambal jenis ini juga merupakan pelengkap makanan yang menjadi favorit masyarakat lokal. Sambal yang terbuat dengan cara memotong-motong tomat, bawang merah, dan cabai dalam ukuran dadu ini memiliki rasa segar, pedas, dan manis.

Masyarakat setempat biasanya menjadikan sambal colo-colo ini sebagai pelengkap sajian ikan bakaa atau juga pada ikan buah kuning.

3. Ikan Bakar Pedas Manokwari

Ikan bakar Manokwari merupakan kuliner khas berasal dari Papua. Manokwari adalah salah satu nama daerah di Papua. Manokwari memiliki makanan yang kekhasannya terletak pada bumbu yang digunakan. 

Ikan bakar ini berbeda dengan ikan bakar yang biasa tersaji di warung-warung atau di rumah-rumah makan di daerah lain. Ikan bakar ini memiliki cita rasa bumbu yang khas, terbuat dari bumbu-bumbu yang digiling sampai mendapatkan tekstur yang sempurna dan biasanya disajikan mentah. Ikan yang biasa dipilih ialah ikan tongkol.

4. Aunuve Habre

Anuve Habre atau Aunuve Habre adalah makanan tradisional khas Papua yang menggunakan ikan cakalang sebagai bahan utama. Sekilas, hidangan ini terlihat mirip dengan botok, hanya saja berbeda pada jenis daun pembungkus, bumbu, dan bahan utama yang dipakai. Sama seperti Aunu Senebre, Anuve Habre juga menggunakan daun talas untuk membungkus ikan. Menariknya, selain cakalang, ikan lain seperti tuna atau tongkol juga bisa dipakai untuk membuat hidangan ini.

Cara membuat Anuve Habre cukup sederhana. Ikan terlebih dahulu dibaluri dengan asam jawa dan dibiarkan agar rasanya meresap, ada yang menambahkan garam dan ada juga yang tidak. Setelah itu, potongan ikan dibungkus dengan daun talas yang sudah dilayukan supaya lebih mudah dilipat. Terakhir, ikan dikukus hingga matang, menghasilkan aroma wangi dan cita rasa khas yang bikin penasaran untuk dicoba.

5. Rica-Rica Cacing Laut

Cacing laut adalah camilan unik dari Papua yang bisa ditemui di wilayah Raja Ampat bagian utara, khususnya di Kepulauan Ayau. Bagi penduduk setempat, makanan ini sudah menjadi santapan sehari-hari.

Saat berkunjung ke sana, kamu tidak akan kesulitan menemukannya karena biasanya cacing laut banyak dijual di pusat kota. Menurut penelitian, cacing laut ternyata kaya akan protein yang dipercaya dapat meningkatkan stamina dan menjaga vitalitas pria.

Cacing laut hingga kini masih diperoleh dengan cara berburu. Biasanya, pasir dikeruk dengan tangan lalu dimasukkan batang kecil seperti lidi agar cacing melilit, kemudian batang ditarik perlahan. Sebelum dimasak, kepala dan ekornya dipotong, lalu isi tubuhnya dibersihkan dari pasir.

Proses memasaknya disebut “asar”, yaitu memanggang cacing menggunakan serabut dan tempurung kelapa dengan sedikit kayu bakar. Saat matang, warnanya berubah kecokelatan dengan tekstur kenyal seperti gurita. Rasanya gurih dengan sedikit manis, dan bisa dibuat lebih pedas menggunakan bumbu rica-rica sesuai selera.

6. Ikan Bungkus Daun Talas

Sesuai namanya, ikan bungkus daun talas adalah hidangan khas Papua yang menggunakan ikan laut sebagai bahan utamanya. Ikan segar ini terlebih dahulu dibumbui, lalu dikukus hingga matang. Yang membuatnya menarik, hidangan ini tidak menggunakan daun pisang seperti pepes pada umumnya, melainkan daun talas sebagai pembungkusnya.

Perbedaan pembungkus inilah yang membuat cita rasa ikan bungkus daun talas terasa lebih unik. Selain itu, bumbu kuning yang digunakan juga diperkaya dengan tambahan daun salam, sehingga menghasilkan aroma harum dan rasa gurih yang khas. Perpaduan bumbu rempah dan daun talas menjadikan hidangan ini semakin istimewa untuk dicoba.

7. Auru Senebre

Salah satu makanan tradisional Papua yang cukup menarik perhatian adalah Aunu Senebre. Popularitasnya bahkan sempat melambung ketika terpilih sebagai nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017 dalam kategori Makanan Tradisional Terpopuler.

Hidangan ini mudah ditemui di Papua dan tampilannya sangat sederhana, namun justru di situlah letak keistimewaannya. Aunu Senebre dibuat dari ikan teri nasi yang digoreng, kemudian dicampur dengan daun talas dan kelapa parut, lalu dikukus hingga matang. Rasanya gurih, lezat, dan memberikan sensasi berbeda dibanding olahan ikan pada umumnya.

Banyak orang mengira Aunu Senebre memiliki tekstur kering, padahal sebenarnya tidak. Campuran daun talas yang diiris tipis justru membuat rasanya semakin gurih dan kaya tekstur. Biasanya, Aunu Senebre disajikan bersama papeda, makanan khas Papua yang sudah lebih dikenal luas.

Perpaduan keduanya menciptakan sensasi rasa yang mirip sup gurih tradisional. Meski sangat digemari oleh masyarakat Papua, kuliner khas ini memang masih lebih populer di daerah asalnya dan belum banyak dikenal masyarakat luar Papua.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.