Kawan-kawan GNFI tahukah kalian bahwa bagian dari tumbuhan yang tidak bisa dicerna tubuh ternyata menyimpan manfaat luar biasa bagi kesehatan? Inilah yang disebut dengan serat makanan. Meski tidak memberikan energi seperti karbohidrat atau lemak, serat memiliki peran penting dalam menjaga fungsi tubuh, khususnya sistem pencernaan.
Menurut ahli gizi, seperti Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, serat bukan hanya sekadar "pengisi" dalam makanan. Serat merupakan elemen esensial yang mendukung kerja organ tubuh. Serat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni serat larut dan serat tidak larut, yang keduanya saling melengkapi dalam fungsinya. Beberapa fungsi serat yaitu sebagai berikut:
1. Memperlancar Sistem Pencernaan dan Mengindari Sembelit
Serat mempunyai peran penting untuk melancarkan pencernaan. Serat tidak larut menambah volume dan mempercepat pergerakan tinja di usus, sehingga risiko sembelit berkurang. Contohnya sumber serat ini adalah bayam, brokoli, jagung manis, dan gandum utuh.
2. Menurunkan Kolesterol dan Menstabilkan Gula Darah
Serat larut memiliki kemampuan istimewa untuk menangkap kolesterol di saluran pencernaan, kemudian mengeluarkannya bersama sisa makanan. Proses ini sangat bermanfaat karena membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh, sehingga bisa menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah secara efektif.
Dengan rutin mengonsumsi makanan kaya serat larut, seperti oat atau apel, kita dapat memberi dukungan nyata bagi sistem kardiovaskular kita. Oatmeal, kacang merah, wortel, alpukat, dan jeruk adalah contoh makanan yang kaya serat larut.
Serat juga punya peranan penting dalam mengatur kadar gula darah. Dengan memperlambat proses penyerapan glukosa di usus, serat larut membantu mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba, yang sangat bermanfaat terutama bagi penderita diabetes.
Untuk itu, mengonsumsi makanan kaya serat seperti buah pir beserta kulitnya, apel, ubi jalar, kacang lentil, dan biji chia bisa jadi pilihan tepat untuk menjaga kestabilan gula darah setiap hari. Selain membantu mengontrol gula, serat juga meningkatkan sensitivitas insuslin, sehingga tubuh lebih efektif mengelola glukosa dan mencegah komplikasi diabetes jangka panjang.
3. Mendukung Program Diet untuk Menurunkan Berat Badan
Serat juga dikenal efektif dalam membantu menurunkan berat badan. Karena dapat memberikan rasa kenyang yang lama, konsumsi serat dapat mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Untuk tujuan ini, makanan seperti pisang, kol, selada, beras merah, serta aneka kacang-kacangan bisa menjadi pilihan sehat yang mengenyangkan.
4. Menjaga Kesehatan Usus dan Mencegah Kanker
Lebih dari sekadar pencernaan, serat juga berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di dalam usus. Keberadaan mikrobiota sehat ini penting untuk menunjang daya tahan tubuh dan metabolisme. Beberapa makanan yang bersifat prebiotik adalah bawang putih, bawang bombay, pisang mentah, dan asparagus.
Konsumsi serat secara teratur juga bisa membantu mengurangi risiko kanker usus besar. Dengan mempercepat pergerakan sisa makanan, serat mengurangi waktu paparan zat berbahaya terhadap dinding usus besar. Untuk manfaat ini, konsumsilah sayuran hijau, buah bery, kacang polong, pepaya, dan biji labu.
Kira-Kira Berapa Ya, Jumlah Serat yang Dibutuhkan Tubuh?
Menurut anjuran Kementerian Kesehatan RI, orang dewasa idealnya mengonsumsi 25-30 gram serat setiap hari. Namun, fakta dilapangan menunjukkan bahwa rata-rata asupan serat masyarakat Indonesia masih jauh di bawah angka tersebut.
Agar kebutuhan serat tercukupi, para ahli gizi menawarkan beberapa langkah sederhana, seperti:
- Memilih nasi merah sebagai pengganti nasi putih
- Menambah sayuran ke dalam menu makan setiap hari
- Memilih buah segar utuh daripada jus
- Mengganti camilan dengan kacang-kacangan atau salad.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News