eklin amtor de fretes sembuhkan luka dengan dongeng - News | Good News From Indonesia 2025

Eklin Amtor de Fretes, Sang Penyintas Konflik yang Sembuhkan Luka dengan Dongeng

Eklin Amtor de Fretes, Sang Penyintas Konflik yang Sembuhkan Luka dengan Dongeng
images info

Eklin Amtor de Fretes, Sang Penyintas Konflik yang Sembuhkan Luka dengan Dongeng


Kawan GNFI, seorang pemuda membuktikan kepada kita bahwa perubahan besar dapat dimulai dari hal-hal kecil. Dalam hal ini, dari mendongeng, Ia adalah Eklin Amtor de Fretes, pendongeng dengan tema perdamaian dari Ambon.

Eklin kecil adalah saksi hidup dari pahitnya konflik Ambon pada tahun 1999. Kala itu, bentrokan berhubungan dengan sentimen antaragama. Tak hanya kerugian materi, peristiwa itu juga meninggalkan trauma bagi masyarakat setempat. Bahkan, rasa takutnya masih membekas meskipun kejadian ini telah usai lama.

Semangat Eklin terpicu untuk memastikan hal serupa tak terulang. Bertekad menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Maka dari itu, ia berinisiatif mendirikan Youth Interfaith Peace Camp pada tahun 2017. Tujuannya untuk menyebarkan perdamaian dengan cara yang unik dan melawan segregasi demi toleransi antarsesama.

baca juga

Lambat laun, Eklin menyadari bahwa salah satu cara paling efektif untuk menyebarkan pesan perdamaian adalah melalui media yang dekat dengan anak-anak, lewat dongeng. Maka, di tahun 2019, denga program Dongeng Damai-nya, ia mulai berkeliling, mendatangi sekolah-sekolah dan komunitas, membawa cerita-cerita sederhana yang disisipi nilai-nilai toleransi, persahabatan, dan saling menghargai.

Dongeng adalah bahasa universal yang mampu menjangkau hati anak-anak tanpa beban. Lewat karakter fiktif seperti Dodi dan alur cerita yang menarik, ia menanamkan benih-benih kebaikan, mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk saling membenci, melainkan kekayaan yang harus disyukuri. Yang menarik, Eklin melakukan dongeng bonekanya dengan cara ventriloquist atau berbicara dengan suara perut.

Aktivitas Eklin tak hanya sebatas mendongeng. Ia juga menginisiasi berbagai program edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada perdamaian. Termasuk pelatihan bahasa asing dan penerbitan buku dongeng.

Ia menggandeng berbagai pihak, mulai dari tokoh masyarakat, pemuka agama, hingga pemerintah, untuk bersama-sama membangun ekosistem yang kondusif bagi kerukunan. Baginya, perdamaian adalah tanggung jawab bersama yang harus terus-menerus dirawat.

Tentunya, kiprah Eklin tak luput dari perhatian. Dedikasinya dan dampaknya yang nyata mengantarkan Eklin meraih berbagai penghargaan. Salah satunya adalah Satu Indonesia Awards dari PT Astra International Tbk. Ajang tahunan ini memberikan apresiasi kepada anak-anak muda yang berkontribusi positif bagi bangsa.

baca juga

Penghargaan tersebut bukan sekadar pengakuan. Namun, juga sebagai validasi bahwa jalan yang ditempuh Eklin berdampak luas tidak hanya bagi sedikit orang, tetapi juga luas dan berkelanjutan. Pria kelahiran Maluku ini membuktikan bahwa untuk menjadi pahlawan, tak harus mengangkat senjata atau berada di garis depan politik.

Cukup dengan modal keberanian, ketulusan, dan sebuah cerita, seseorang bisa menyentuh dan mengubah banyak hati.

Kini, jika Kawan GNFI melalui Instagramnya, Eklin dan bonekanya, Dodi, masih aktif membagikan kegiatan dongeng dan edukasinya kepada masyarakat, terutama anak-anak. Dengan logat bahasa Ambon-nya yang khas, ia kerap membagikan cerita kepada audiens-nya pada setiap foto yang ia capture.

Kawan GNFI, cerita Eklin Amtor de Fretes adalah pengingat bagi kita semua bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak pemuda yang mampu menjadi pencerah dan problem solver. Kisah inspiratifnya semoga menjadi pelecut untuk kita agar tidak pernah lelah berbuat baik.

Semoga, kita bisa terinspirasi dari sini ya, Kawan GNFI!

#kabarbaiksatuIndonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AJ
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.