Dari pinggir jalan Kaliurang, mendaki sedikit menembus perbukitan Ngaglik, kita akan menemukan gapura papan nama bertuliskan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.
Ponpes ini sudah beken di kalangan masyarakat karena programnya. Ponpes Sunan Pandanaran memiliki beberapa cabang pesantren yang masing-masing memiliki program unggulan.
“Setiap pesantren memiliki unggulan sendiri-sendiri, ada peternakan, tanaman dan pertanian. Untuk Pondok Pesantren Hajar Aswad, produk unggulannya adalah sayuran dan tanaman hias,” jelas Muhammad Rohmat, penanggung jawab Pandanaran Greenhouse cabang Pondok Pesantren Hajar Aswad.
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran merupakan salah satu ponpes di Indonesia yang sudah masyhur. Pendiri utamanya adalah KH. Muhammad Mufid Mas’ud dan istri, Hj. Jauharoh.
Lokasinya di Dusun Candi, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Nama “Sunan Pandanaran” digunakan untuk menghormati leluhur, yakni Sunan Pandanaran (Sunan Tembayat).
Struktur Pendidikan & Fasilitas: Formal dan Non-Formal, Besar dan Terjangkau
Sunan Pandanaran bukan hanya pesantren tradisional yang fokus ngaji atau kitab kuning. Ia telah berkembang memiliki pendidikan transformatif.
Ponpes Sunan Pandanaran menyediakan pendidikan formal sejak PAUD hingga Perguruan Tinggi. Ada juga program takhasus Al-Qur’an bagi santri yang hanya mondok (asrama) tanpa mengikuti sekolah formal.
Yang membuat Sunan Pandanaran berbeda adalah kemampuannya memadukan tradisi lama dengan inovasi modern. Di satu sisi, metode pengajaran klasik seperti sorogan dan wetonan masih terjaga. Sorogan membuat santri duduk berhadapan langsung dengan guru, membaca kitab kuning perlahan dan dikoreksi satu per satu.
Sedangkan wetonan atau bandongan berlangsung lebih kolektif, ketika kiai membaca dan menjelaskan kitab, sementara santri mendengarkan sambil memberi tanda pada teks.
Di sisi lain, pesantren juga berani berinovasi. Pesantren Sunan Pandanaran memiliki beberapa cabang yang bersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai Bantul, Sleman, Wonogiri, Klaten, hingga Lampung.
Nah, masing-masing cabang mempunyai program unggulan. Misalnya, Pondok Pesantren Hajar Aswad, Ngawen, Gunungkidul, produk unggulannya adalah sayuran dan tanaman hias.
Penghargaan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Pada 2024, Sunan Pandanaran meraih Penghargaan 1 Program Umum Ekopesantren. Penghargaan ini diberikan oleh Pusat Pengajian Islam Universitas Nasional (PPI UNAS) dalam acara Ekopesantren Award 2024.
Dari sekitar 50 pesantren di Jawa dan Sumatera yang ikut serta, Sunan Pandanaran dinilai paling konsisten dalam menjalankan program lingkungan yang menyeluruh. Kegiatannya bukan hanya menanam pohon atau mengurangi sampah, tetapi juga integrasi nilai Islam dengan ilmu lingkungan.
Konsep ekopesantren sendiri mencakup sepuluh aspek, mulai dari kurikulum ramah lingkungan, pengelolaan air dan energi, sampai pola hidup sehat. Sunan Pandanaran berhasil menunjukkan bahwa kepedulian terhadap bumi bisa dijalankan sebagai bagian dari iman.
Tidak berhenti di situ, pada Pesantren Award 2025, Sunan Pandanaran kembali masuk daftar tiga besar kategori Pesantren Transformatif. Penelitian yang dilakukan di UIN Sunan Kalijaga mencatat bahwa nilai-nilai multikultural sudah lama hidup di pesantren ini. Pengajian kitab kuning tetap berjalan, namun sikap inklusif, toleran, dan terbuka pada keberagaman dijadikan bagian dari pengajaran).
Transformasi juga tampak dalam cara dakwah. Santri dan pengajar aktif menggunakan media sosial, membuat konten dakwah digital, hingga siaran langsung untuk menjangkau generasi muda. Dunia maya menjadi ruang baru bagi pesantren, tanpa meninggalkan pola pengajaran klasik seperti sorogan dan bandongan.
Cabang Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Pondok Pesantren Sunan Pandanaran memiliki beberapa cabang yang tersebar di berbagai penjuru mulai yang di dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta hingga luar Jawa seperti di Punduh Pidada, Pesawaran.
Pesantren cabang ini merupakan pengembangan pesantren yang dilakukan untuk memudahkan masyarakat sekitar agar tidak terlalu terbebani biaya dalam menempuh pendidikan ke Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.
Adapun daftar Pesantren cabang sebagai berikut.
- Al Jauhar, Tlepok, Semin, Semin, Gunungkidul
- Afaada, Tanduk, Bakalan, Ampel, Boyolali
- Al Baidhowi, Godegan, Trimurti, Srandakan, Bantul
- KH. Hasan Besari, Kedung, Guwosari, Pajangan, Bantul
- Yufiidu, Klampis, Moyudan, Sleman
- Tegaljaten, Sleman
- Pangeran Mendel Bagus, Duwet, Krakitan, Bayat, Klaten
- Maslakul Mufid, Ngemplak, Sleman
- Hajar Aswad, Ngawen, Gunungkidul
- Ki Ageng Wonokusumo, Karangmojo, Gunungkidul
- Al-Hasani, Kalibawang, Kulonprogo
- Darurriyadhoh, Paseban, Bayat, Klaten
- Al-Fudlola, Gamprit, Moga, Pemalang
- Syahiidah, Pracimantoro, Wonogiri
- Bukit Sulah (Sunan Pandanaran Lampung), Punduh Pidada, Pesawaran, Lampung
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News