pulau rondo pulau paling utara indonesia yang jadi titik 0 km sesungguhnya - News | Good News From Indonesia 2025

Pulau Rondo, Pulau Paling Utara Indonesia yang Jadi Titik 0 Km ‘Sesungguhnya’

Pulau Rondo, Pulau Paling Utara Indonesia yang Jadi Titik 0 Km ‘Sesungguhnya’
images info

Pulau Rondo, Pulau Paling Utara Indonesia yang Jadi Titik 0 Km ‘Sesungguhnya’


Banyak yang mengira bahwa Pulau Miangas di Sulawesi Utara adalah pulau paling utara Indonesia. Namun, ternyata hal ini keliru.

Faktanya, pulau paling utara di Indonesia adalah Pulau Rondo, pulau kecil yang masuk dalam wilayah administratif Kota Sabang, Provinsi Aceh. Terletak di 1​6°4′30″ Lintang Utara dan 95°6′45″ Bujur Timur, Pulau Rondo adalah pulau dan titik paling utara Indonesia.

Hal ini juga sesuai dengan dokumen Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) 3 yang dibuat oleh Badan Standarisasi Nasional. Dalam buku elektronik yang bertajuk Spesifikasi Informasi Geospasial—Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang menerangkan jika Pulau Rondo adalah ujung utara dari wilayah NKRI yang berbentuk kepulauan.

Pulau Rondo merupakan pulau terdepan yang berada di Laut Andaman, berbatasan langsung dengan India, tepatnya di Kepulauan Nikobar.

baca juga

Titik 0 Kilometer yang ‘Sesungguhnya’

Slogan “Dari Sabang sampai Merauke” pasti sudah tidak asing di telinga warga Indonesia. Menyadur dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, ungkapan ini dipopulerkan oleh Soekarno dari ucapan seorang perwira Belanda, Jenderal J.B. van Heutsz, saat mengklaim kemenangannya di Perang Aceh 1904, yakni Van Sabang tot Merauke.

Istilah ini terus berkembang dan menggambarkan betapa luasnya wilayah kepulauan Indonesia yang membentang dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua. Sebagai penanda titik ujung di Indonesia, dibangunlah monumen 0 kilometer di beberapa lokasi, termasuk di Sabang.

Kawan GNFI, melansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Aceh, Kota Sabang terdiri dari lima pulau, yaitu Pulau Weh, Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako, dan Pulau Rondo, serta gugusan pulau-pulau batu di Pantee Utara.

Nah, titik 0 kilometer sebagai penanda bagian barat Indonesia berada di Pulau Weh. Di sini, berdiri sebuah tugu yang diberi nama Tugu Nol Kilometer Indonesia (The Monument of Zero Kilometer of Indonesia).

Tugu tersebut menjadi lokasi wisata favorit masyarakat yang ingin melihat langsung ‘ujungnya’ Indonesia. Namun, ternyata titik 0 kilometer yang ‘sesungguhnya’ bukanlah di Pulau Weh, tetapi Pulau Rondo. Kok bisa?

Jarak antara Pulau Rondo dan Pulau Weh adalah 15 mil laut atau sekitar 27,78 km. Pulau Rondo sendiri terletak lebih utara dari Pulau Weh.

Pulau Rondo merupakan pulau terdepan yang sulit untuk diakses membuat peletakan Tugu Kilometer 0 Indonesia dianggap lebih ideal untuk ditaruh di ujung Pulau Weh. Pulau Weh juga menjadi surga wisata bahari dengan keindahan laut yang memukau yang relatif aman dan mudah untuk diakses dibandingkan Pulau Rondo.

baca juga

Pulau Rondo yang Kosong dan Tak Berpenghuni

Pulau Rondo adalah pulau yang tak berpenghuni. Pulau ini hanya merupakan batuan karang yang berbentuk bulat dengan topografi bukit serta hutan tropika basah.

Pulau yang luasnya hanya 0,4 km itu menjadi penanda kedaulatan Indonesia di ujung utara. Demi mengamankannya, area Pulau Rondo dijaga ketat oleh personel Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mereka rajin menyisir wilayah sekitar untuk memastikan bahwa tidak ada penyusup asing yang masuk ke area kedaulatan NKRI.

Menariknya, nama ‘Pulau Rondo’ pernah diabadikan sebagai nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Dulu, TNI Angkatan Laut memiliki armada yang bernama KRI Pulau Rondo (725), sebelum akhirnya beralih fungsi di tahun 2008 dengan nama KRI Kelabang (826).

Kapal hasil produksi Peenewerft, Jerman, itu dulunya dipakai untuk menyapu ranjau. Dalam perjalanannya, kapal tersebut berubah menjadi kapal patroli.

Di Pulau Rondo, terdapat titik dasar no. 177 dan titik referensi no. 177 sebagai penanda batas laut teritorial Indonesia. Ada juga mercusuar yang berdiri kokoh sejak era penjajahan Belanda dan pos jaga yang memberikan sedikit ‘nyawa’ pada pulau ini.

Perlu waktu hampir dua jam untuk melihat Pulau Rondo dari dekat dari Pulau Weh. Dikatakan bahwa arus laut di sekitarnya cukup kencang, sehingga menyulitkan perjalanan warga yang ingin ke sana.

Ada Kawan GNFI yang tertarik untuk melancong ke titik paling utara Indonesia ini?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.