Safprada Rizma Huri Aurunnisa, pria lulusan Universitas Mataram jurusan Ilmu Pertanian ini mulai membuka perpustakaan di rumahnya di Desa Pringgabaya, Lombok Timur sejak tahun 2013. Perpustakaan itu bernama Pondok Inspirasi Lombok.
Namun, di tahun 2020 kegiatan di perpustakaan tersebut berhenti sejenak sampai saat ini. Kini, Safprada tengah bertugas sebagai ASN di Balai Perlindungan Tanaman Pertanian (BPTP) NTB. Hal ini yang membuat ia terpaksa belum melanjutkan kegiatan pengembangan literasinya. Sebagian buku-buku di Pondok Inspirasi Lombok diboyong ke tempat tinggalnya yang sekarang di Lombok Barat dan sebagian yang lain disumbangkan.
Dua tahun sebelum aktivitas Pondok Inspirasi Lombok berhenti, tepatnya tahun 2018 Safprada mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards kategori Pendidikan Tingkat provinsi. Penghargaan tersebut ia dapatkan berkat kegigihannya dalam membuka lebar akses bacaan kepada anak-anak di Lombok Timur.
Dari Demonstrasi Sampai Aksi Peduli Literasi

Anak-anak di Pondok Inspirasi Lombok | Foto : Instagram/@safprada
Safprada semenjak berkuliah di Universitas Mataram kerap mengikuti demonstrasi selama bergabung dengan organisasi pergerakan di kampusnya. Mengutip kbr.id, ia mengungkapkan bahwa setelah selesai berkuliah ia merasa harus bertindak untuk melakukan sesuatu bagi masyarakat. Ia melihat perpustakaan di setiap kecamatan sepi peminat dan hal itu membuat ia resah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2024, Nusa Tenggara Barat (NTB) menduduki posisi ke 29 dari 38 provinsi di Indonesia terkait data Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat dan Unsur Penyusunnya Menurut Provinsi. Dapat dikatakan bahwa NTB termasuk daerah yang tingkat kegemaran membaca masyarakatnya cukup rendah jauh di bawah NTT.
Keresahan yang dirasakan Safprada bisa dibenarkan jika kita melihat data statistik yang ada. Namun, Safprada sejak tahun 2013 tidak mau hanya meramu ide tetapi lebih jauh ia terjun langsung mengatasi keresahannya dengan mendirikan Pondok Inspirasi Lombok. Awalnya, isi perpustakaan di teras rumahnya itu hanyalah buku-buku kuliahnya. Seiring berjalannya waktu, banyak yang berdonasi buku.
Di Pondok Inspirasi Lombok, anak-anak tidak hanya membaca buku tetapi belajar menulis cerita, puisi, belajar bahasa Inggris, pengembangan wicara publik sampai mengaji. Anak-anak di sekitar rumah Safprada ternyata begitu antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di pondok tersebut.
Beberapa tahun kemudian, pria kelahiran tahun 1989 ini mulai membawa buku ke desa-desa dan tempat wisata menggunakan sepeda motor miliknya. Salah satu tempat wisata yang dijadikan target aksinya adalah Pantai Tanjung Menangis. Di hamparan pasir pantai itu, Safprada bersama sang istri menggelar buku-buku untuk dibaca secara gratis oleh pengunjung pantai.

Kegiatan Literasi di Pantai inisiasi Safprada | Foto: Instagram/@safprada
Buku dan Ilmu Untuk Sekolah Tanpa Dinding
Safprada bersama komunitas INDERA (Incandescing Children Absolutely) pada 2017 hadir di desa Sekaroh, Lombok Timur untuk melihat daerah terpencil yang akses jalanan dan pendidikannya begitu minim. Safprada menuliskan pengalamannya di blog pribadinya safprada.com, saat berkunjung ke desa Sekaroh. Ia menemukan bangunan sekolah yang belum rampung pembangunannya tetapi mau tak mau menjadi tempat anak-anak belajar.
Sekolah MI Sidrotul Muntaha ini punya dua ruangan yang setiap ruangan diisi oleh dua kelas berbeda. Dari jauh, kegiatan di dalam kelas jelas terlihat karena masih banyak bagian bangunan sekolah yang belum tertutup.
Namun ternyata, sekolah ini didirikan atas prinsip gotong royong masyarakat desa Sekaroh. Kepala Dusun ingin anak-anak tidak perlu pergi jauh untuk bersekolah yang memang letaknya sangat jauh dari desa tersebut. Akses jalan yang sulit dan minimnya transportasi membuat warga kesulitan untuk mengantarkan anak-anaknya ke sekolah yang jaraknya jauh. Melihat kondisi tersebut, Safprada bersama teman komunitas INDERA datang membawa buku dan ikut mengajar anak-anak bersama tiga guru MI Sidrotul Muntaha.
Safprada berharap dengan aksinya ini anak-anak hingga masyarakat di Lombok Timur dan sekitarnya dapat meraih ilmu dari buku serta tertularkan virus gemar membaca sesuai dengan kata-kata yang terpampang pada papan tulisan di Pondok Inspirasi Lombok.
“Mari Pinjam Bukunya. Raih Ilmu yang Ada di Dalam Buku. Tularkan Virus Gemar Membaca.”
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News