eko cahyono penggiat literasi berkontribusi membebaskan buta aksara di kabupaten malang - News | Good News From Indonesia 2025

Eko Cahyono: Penggiat Literasi, Berkontribusi Membebaskan Buta Aksara di Kabupaten Malang

Eko Cahyono: Penggiat Literasi, Berkontribusi Membebaskan Buta Aksara di Kabupaten Malang
images info

Eko Cahyono: Penggiat Literasi, Berkontribusi Membebaskan Buta Aksara di Kabupaten Malang


Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), dalam 5 Tahun terakhir (2020-2024), angka buta aksara pada penduduk rentang usia 15-59 Tahun secara nasional turun dari 1,71% di tahun 2020 menjadi 0,92% di tahun 2024. Begitu juga di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tren penurunan buta aksara di Kabupaten Malang pada rentang (2020-2024) mengalami penurunan dari 1,54% menjadi 1,43%.

Tren penurunan buta aksara ini merupakan upaya dari pemerintah melalui satuan pendidikan serta peran komunitas literasi yang ada di seluruh Indonesia. Penuntasan buta aksara di Indonesia menjadi bagian penting dan perjalanan panjang pendidikan di Indonesia. Transisi Indonesia untuk naik tingkat menjadi negara maju dari negara berkembang harus didukung dengan peningkatan taraf pendidikan salah satunya adalah dengan pembebasan buta aksara.Kemajuan di bidang pendidikan tidak bisa terwujud tanpa adanya kerjasama dan kolaborasi berbagai pihak. Pemerintah sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan tidak bisa berjalan sendiri, dikarenakan pada praktiknya masih banyak hal yang tidak seideal teori.

Pembebasan buta aksara menjadi penting karena literasi merupakan kemampuan dasar yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Literasi memainkan peran penting dalam pengembangan pribadi dan sosial seseorang. Orang yang memiliki kemampuan literasi yang baik cenderung lebih percaya diri dan lebih mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial politik. Kurangnya keterampilan literasi dapat menjadi hambatan dalam mencapai kesuksesan di masa depan. Orang yang kurang terampil dalam literasi memungkinkan orang tersebut kesulitan dalam memahami informasi yang disajikan, sehingga membuat keputusan buruk yang tidak didasarkan pada informasi yang benar, bahkan sulit untuk berkomunikasi dengan efektif.

baca juga

Pustaka Anak Bangsa berkontribusi langsung dalam pembebasan buta aksara di Malang. Eko Cahyono, sang pembebas buta aksara di Malang. Lelaki asal Malang yang sudah lebih dari 13 tahun menyediakan layanan perpustakaan keliling yang tercatat telah memiliki 26 perpustakaan tersebar di 35 desa di tujuh kecamatan se-Kabupaten Malang, beberapa di antaranya Poncokusumo, Tumpang, Wates, dan Kepanjen. Konsistensi yang dilakukan oleh Eko Cahyono dalam mengembangkan Pustaka Anak Bangsa mendapatkan apresiasi sebagai salah satu penerima Satu Indonesia Award (SIA) 2012. Satu Indonesia Award adalah apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi. Buah manis ini tidak terlepas dari semangat, kerja keras, dan kegigihan terhadap visi yang begitu mulia dalam meningkatkan taraf kualitas pendidikan di lingkungan sekitarnya.

Tujuan didirikannya Pustaka Anak Bangsa ini karena di lingkungan sekitar masih ada anak-anak yang tidak sekolah, sehingga memantik rasa kepedulian Eko untuk membuat mereka bisa membaca dan menulis. Di sisi lain, walaupun ada yang berpandangan skeptis, meremehkan, dan menganggap membaca tidak penting, tetapi, Eko tidak ambil pusing. Eko percaya bahwa program yang sedang digagasnya dapat menghadirkan dampak positif yang nyata untuk masyarakat sekitar. Apa yang diharapkan Eko lambat laun menghasilkan sebuah hasil yang nyata. Seorang anak yang dulunya tak mengenal huruf kini bisa membaca buku cerita dengan lancar.

baca juga

Eko Cahyono, sebagai individu yang termotivasi dikarenakan kesukaannya terhadap membaca dan kepeduliannya dengan pembebasan buta aksara melahirkan sebuah aksi nyata melalui Pustaka Anak Bangsa yang sampai dengan hari ini gerakan tersebut bertambah luas kebermanfaatannya. Perpustakaan tersebutlah yang menjadi salah satu kontributor penurunan buta aksara di Kabupaten Malang. Kontribusi Eko patut menjadi inspirasi bagi kita semua. Lalu, apa yang bisa kita kontribusikan untuk pembebasan buta aksara di lingkungan kita masing-masing?

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RA
KG
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.