Di ujung barat Pulau Jawa, tepatnya di Kota Serang, berdiri sebuah yayasan yang memberi pendidikan seksual gratis untuk anak. Yayasan tersebut bernama ‘Kakak Aman Indonesia’.
Dengan realitas kasus kekerasan seksual yang banyak terjadi masyarakat, Hana Maulida, seorang ASN di Provinsi Banten menggagas yayasan ini dengan slogan “Empower Children with Sexual Education in a Fun and Interactive Way!” Gerakan ini didirikan untuk memberdayakan anak dan melatih mereka untuk melindungi dirinya sendiri.
Sebagai seorang yang bekerja di bagian perlindungan anak, Hana mulai berpikir untuk mendirikan yayasan ini karena melihat salah satu kasus kekerasan seksual pada seorang anak perempuan yang dilakukan oleh ayahnya. Saat itu perasaannya kalut, sedih dan kecewa.
Faktanya, per tahun 2024 angka kekerasan seksual pada anak terus meningkat hingga menyentuh angka hampir 12.000 kasus. Ia menyadari bahwa ini adalah sebuah fenomena gunung es, angka yang dilaporkan saat ini hanyalah sebagian kasus saja. Ia yakin bahwa masih banyak kasus yang belum dilaporkan karena seringkali orang dewasa di sekitar korban enggan melaporkan dengan alasan bahwa kejadian itu adalah aib.
Dari hal tersebut, Hana menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang belum teredukasi akan pentingnya memberikan pendidikan seksual kepada anak. Seringkali para orang tua atau guru merasa ini adalah hal tabu dan bingung untuk menyampaikannya kepada anak. Oleh karena itu, gerakan Kakak Aman Indonesia hadir untuk berupaya memberikan edukasi kepada anak, orang tua dan guru terkait pendidikan seksual dan pencegahan kekerasan seksual kepada anak dengan metode yang menyenangkan.
Sesuai dengan namanya, gerakan ini menggunakan istilah ‘kakak’ sebagai sosok yang dianggap sederajat dan bisa menjadi teman sekaligus pelindung bagi anak yang dipadukan dengan istilah ‘aman’ agar melindungi mereka dari kondisi yang berbahaya.
Dengan latar belakang yang berbeda, anggota Kakak Aman Indonesia berdedikasi untuk terus melakukan gerakan ini demi kebaikan dan pencegahan kekerasan seksual yang terjadi kepada anak tanpa memandang profesi tertentu.
Sejak tahun 2023, gerakan ini menjangkau lebih dari 4000 anak, lebih dari 250 guru dan orang tua hingga 17 daerah yang telah menerima manfaat. Dilakukan dengan metode yang menyenangkan seperti dongeng, diskusi, mewarnai, bernyanyi, permainan sampai dengan penjelasan yang dibantu oleh poster edukasi ini membuat materi yang terkesan tabu menjadi mudah diterima oleh anak.
Kakak Aman Indonesia melakukan edukasi pendidikan seksual menggunakan sarana dongeng kepada anak Sekolah Dasar. Sumber: Instagram/@kakakaman.id
Selain itu juga telah dibuat dua buah modul yang ditujukkan untuk anajk jenjang TK-SD dan untuk anak usia 9-12 tahun. Kedua modul ini memiliki perbedaan. Modul pertama berisi materi tentang konsep pendidikan seksual secara umum yang biasanya dipaparkan dalam kelompok besar, sedangkan modul lainnya dibuat untuk kelompok kecil dan berisi materi yang mendorong agar anak lebih terbuka tentang perasaan mereka. Kedua modul ini juga sudah dikonsultasikan kepada psikolog anak, psikolog pendidikan dan dokter.
Gerakan Kakak Aman Indonesia ini juga telah mendapatkan penghargaan ‘SATU Indonesia Awards Bidang Pendidikan’ pada tahun 2024 yang diselenggarakan oleh PT Astra. Program ini bertujuan untuk mendukung para anak muda Indonesia yang memiliki kontribusi nyata dan menyebarluaskan dampak positif kepada masyarakat di sekitarnya. Terbukti, gerakan ini telah memberikan banyak manfaat bagi para anak Indonesia di berbagai daerah.
“Kami ingin menjadi sebuah gerakan, yang artinya setiap orang bisa bergabung untuk menyampaikan materi pendidikan seksual sehingga pendidikan seksual anak bisa dijangkau oleh siapapun.” - Hana Maulida, pendiri Kakak Aman Indonesia.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
