Pernahkah kawan GNFI bertanya, bagaimana mungkin sebuah desa kecil bisa menjelma menjadi motor penggerak ekonomi daerah, bahkan menjadi pusat wisata dan produksi unggulan yang mendunia?
Jawabannya ada pada Desa Sejahtera Astra, sebuah program pemberdayaan desa yang lahir dari komitmen Astra untuk membangun Indonesia dari akar rumput.
Desa Binaan Astra di Seluruh Nusantara
Sejak diluncurkan, program Desa Sejahtera Astra terus memperluas jangkauan hingga ke ratusan desa di berbagai provinsi.
Setiap desa binaan dipilih berdasarkan potensi lokal yang bisa dikembangkan, mulai dari sektor pertanian, perikanan, wisata, hingga kriya budaya.
Sebagai contoh, di Jawa Barat, sejumlah desa di Garut, Bogor, hingga Sukabumi difokuskan pada pengembangan kopi, hortikultura, dan wisata berbasis budaya.
Sementara di Nusa Tenggara Timur, desa binaan Astra menggarap potensi sorgum, kakao, hingga bawang merah.
Di Jawa Tengah, banyak desa yang mengolah bandeng, susu, hingga kopi arabika dan robusta.
Bahkan, ada pula desa-desa di Sumatera Utara yang fokus pada pengembangan andaliman, kopi, serta turunan kelapa.
Data dari laporan resmi menunjukkan bahwa sejak 2018 hingga 2025, ratusan desa sudah bergabung dalam inisiatif ini dengan diversifikasi potensi yang sangat kaya.
Potensi Lokal Jadi Kekuatan Global
Salah satu keunikan program ini adalah memanfaatkan kearifan lokal untuk menciptakan nilai tambah ekonomi.
Desa wisata berbasis budaya di Gunungkidul, Yogyakarta, misalnya, berhasil mengangkat seni kriya dan tradisi menjadi daya tarik yang memperkuat identitas desa sekaligus mendatangkan wisatawan.
Di sisi lain, desa-desa penghasil kopi di Sumatera Barat, Aceh, Lampung, hingga Jawa Timur memperlihatkan bagaimana komoditas lokal bisa masuk ke pasar nasional bahkan internasional.
Begitu juga dengan inovasi pengolahan bandeng di Pemalang, Jawa Tengah, yang tidak hanya meningkatkan kualitas produk perikanan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar.
Semua itu menunjukkan bahwa desa bukan hanya penonton, melainkan pemain utama dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Menghubungkan UMKM Desa dengan Pasar
Program Desa Sejahtera Astra juga membuka jalan bagi UMKM desa untuk terkoneksi dengan pasar yang lebih luas.
Melalui pelatihan manajemen usaha, digitalisasi, hingga promosi produk, para pelaku UMKM kini memiliki daya saing lebih kuat.
Sebagai contoh, desa di Jepara yang fokus pada perikanan dan kelautan kini mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.
Begitu pula dengan desa-desa di Banyumas yang mengolah gula kelapa menjadi produk siap jual yang diminati konsumen kota besar.
Dengan pendekatan ini, Astra tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga membangun sistem yang membuat desa bisa mandiri dan berkelanjutan.
Wisata Desa Menjadi Magnet Baru
Selain sektor agrikultur dan perikanan, banyak desa binaan Astra yang berkembang menjadi destinasi wisata.
Gunungkidul, Pacitan, hingga Tegal menjadi contoh nyata bagaimana potensi alam dan budaya lokal bisa dikemas menjadi wisata edukasi dan ekowisata yang menarik.
Wisata desa ini bukan hanya memberi pengalaman bagi pengunjung, tetapi juga menghidupkan ekonomi kreatif lokal.
Mulai dari homestay, kuliner tradisional, hingga kerajinan tangan, semuanya ikut bergerak bersama-sama.
Lebih dari Sekadar Program CSR
Banyak pihak melihat Desa Sejahtera Astra sebagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Namun, jika ditelisik lebih dalam, ini lebih dari sekadar CSR.
Program ini adalah bentuk investasi sosial yang hasilnya berlipat ganda: desa mandiri, masyarakat sejahtera, dan ekonomi lokal yang tumbuh berkelanjutan.
Dari kopi Garut hingga bandeng Pemalang, dari kain songket Deli Serdang hingga ekowisata Gunungkidul, semua potensi itu menyatu dalam satu visi: membangun Indonesia dari desa.
Desa sebagai Akar Kekuatan Bangsa
Kawan GNFI, Desa Sejahtera Astra bukan sekadar cerita tentang program korporasi.
Ini adalah kisah nyata tentang desa-desa di Indonesia yang bertransformasi, dari keterbatasan menjadi kekuatan, dari lokal menuju global.
Saat menengok kembali perjalanan ini, muncul pertanyaannya sederhana "jika desa bisa bangkit dengan potensi yang mereka miliki, apa yang menghalangi kita untuk ikut bergerak bersama?" #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News