banjar berdaya sampah ketahanan kampung berseri astra kba banjar tegeh sari dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup berkelanjutan - News | Good News From Indonesia 2025

Banjar Berdaya Sampah: Ketahanan Kampung Berseri Astra (KBA) Banjar Tegeh Sari dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Berkelanjutan

Banjar Berdaya Sampah: Ketahanan Kampung Berseri Astra (KBA) Banjar Tegeh Sari dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Berkelanjutan
images info

Banjar Berdaya Sampah: Ketahanan Kampung Berseri Astra (KBA) Banjar Tegeh Sari dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Berkelanjutan


Baru-baru ini Bali dihadapkan pada berbagai masalah konkret terkait lingkungan hidup. Pada 10 September 2025, terjadi banjir besar yang melanda Bali hingga menewaskan 18 orang. Peristiwa ini memicu perhatian nasional karena bencana banjir yang terjadi membuktikan bahwa Pulau Seribu Pura ini belum mampu untuk melakukan penataan ruang, mengendalikan alih fungsi lahan, dan mengatasi masalah sampah.

Akan tetapi, di saat hampir semua daerah di Denpasar terdampak banjir, terdapat sebuah dusun di Kelurahan Tonja, Denpasar Utara yang tidak terdampak signifikan, yakni Banjar Tegeh Sari. Hal ini disebabkan karena konsistensi dan kolaborasi masyarakat dalam melakukan pengolahan sampah berkelanjutan.

Gerakan pengolahan sampah berkelanjutan di Banjar Tegeh Sari disebut dengan program “Banjar Berdaya Sampah” yang membuat dusun ini berhasil meraih penghargaan Kampung Berseri Astra dalam Satu Indonesia Awards 2020.

baca juga

Bermula dari Swakelola Sampah Tingkat Dusun hingga Meraih Predikat Kampung Berseri Astra dalam Satu Indonesia Awards

Pengolahan sampah berkelanjutan di Banjar Tegeh Sari bermula ketika munculnya kepekaan masyarakat terkait ketersediaan fasilitas pengolahan sampah di hilir yang sangat minim. Artinya, walaupun masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk memisahkan sampah organik dan anorganik, tetapi pada akhirnya kedua jenis sampah tersebut masih akan tetap tergabung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Oleh karena itu, masyarakat yang dikoordinir oleh I Gede Mantrayasa selaku Ketua Yayasan Banjar Tegeh Sari terinspirasi untuk dapat mengolah sampah organik secara mandiri. “Bali sebenarnya sudah memiliki filosofi Tri Hita Karana untuk menjaga keharmonisan alam, tetapi saat ini filosofi tersebut hanya sebatas angan-angan dan sulit untuk diimplementasikan. Overtourism, kepadatan penduduk, dan kesibukan pekerjaan menjadi faktor penghalang terciptanya keseimbangan lingkungan, ” ujar Gede Mantrayasa yang juga merupakan alumni Program Studi Teknik Geodesi Universitas Gajah Mada tersebut.

Sebenarnya, sistem pengolahan sampah di dusun ini sudah dimulai sejak 1990-an di mana jasa angkut sampah sudah mulai diberlakukan dan baru dibuatkan akta resmi pada 2002. Pada saat itu, jumlah sampah memang tidak terlalu banyak karena jumlah pemukiman dan Kepala Keluarga (KK) yang masih sedikit.

Bahkan, swakelola sampah yang berkembang hingga 2012 hanya diperuntukkan untuk 200 orang saja. Berbeda dengan tahun 2025 yang sudah mencapai 1.100 pelanggan karena pertambahan jumlah penduduk.

Pada 20 Januari 2019, bank sampah pertama terbentuk di dusun ini dan saat ini telah berkembang menjadi empat unit yang tersebar di lingkungan Banjar Tegeh Sari. Saat ini, pengelolaan sampah di Banjar Tegeh Sari dikenal dengan program Banjar Berdaya Sampah. Program ini dilakukan untuk mewujudkan empat tujuan, yaitu mengurangi volume sampah di TPA, mengolah sampah menjadi bahan yang lebih bernilai, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan mengurangi dampak lingkungan.

Koneksi Banjar Tegeh Sari dengan Astra sendiri sudah dimulai sejak sebelum COVID-19 melanda dari pertemuan Gede Mantrayasa dengan pihak Astra yang mengikuti pasraman hijau di Banjar Tegeh Sari. Melihat keuletan masyarakat dalam mengolah sampah, Astra memberikan kesempatan kepada Banjar Tegeh Sari untuk dapat mempresentasikan langkah-langkah pengolahan sampah yang telah dilakukan selama ini.

baca juga

Dalam berbagai proses seleksi, pada akhirnya Banjar Tegeh Sari berhasil mendapatkan predikat Kampung Berseri Astra (KBA) dalam Satu Indonesia Awards 2020. Sejak saat itu, Banjar Tegeh Sari bersama dengan Astra berkolaborasi untuk lebih meningkatkan upaya pengolahan sampah dan mewujudkan empat tujuan program Banjar Berdaya Sampah.

Konsistensi Banjar Tegeh Sari dalam Mengatasi Masalah Sampah

Untuk mewujudkan tujuan pertama, yakni mengurangi volume sampah di TPA, masyarakat berupaya untuk hanya mengangkut sampah residu ke TPA. Banjar Tegeh Sari sendiri membagi sampah ke dalam empat jenis, yaitu sampah organik lunak (sisa makanan), sampah organik keras (dedaunan, ranting, dan limbah sesaji), anorganik bernilai (kaleng, botol plastik, botol kaca, dan sejenisnya), dan residu (tisu, kemasan permen, punting rokok, popok, dan sejenisnya). Kabar baiknya hanya terdapat sebanyak 17,6% sampah residu dari total semua jenis sampah di dusun ini.

Dalam rangka mengolah sampah menjadi bahan yang lebih bernilai untuk mewujudkan tujuan kedua, masyarakat memulainya dengan melakukan pengolahan limbah organik dan anorganik. Biopori dan teba modern dibangun di berbagai titik untuk mengolah sampah organik menjadi kompos.

Di samping itu, sampah organik lunak juga dapat dimanfaatkan sebahai pakan ternak. Biopori dibuat dengan kedalaman 30-100 cm, sedangkan teba modern menampung sampah organik dalam volume yang lebih besar dengan kedalaman hingga dua meter. Pupuk kompos kemudian disalurkan ke Kelompok Kebun Berdaya Banjar Tegeh Sari sehingga dapat dimanfaatkan untuk ketahanan pangan di dusun tersebut.

Biopori dan Teba Modern
info gambar

Caption I Foto: (Biopori dan Teba Modern di Banjar Tegeh Sari I Dokumentasi Pribadi)


Pengelolaan sampah anorganik bernilai dilakukan dengan oleh masyarakat yang menukarkan sampah anorganik bernilai dengan sejumlah rupiah di bank sampah, tergantung dari berat dan jenis sampahnya.

Terdapat empat bank sampah di dusun ini, yaitu Bank Sampah Taman Wira, Bank Sampah Sari Dewi, Bank Sampah di Balai Banjar, dan Bank Sampah Intan Lestari yang masing-masing dibuka setiap dua minggu dengan jadwal yang berbeda-beda. Dari bank sampah selanjutnya akan diberikan kepada pengepul untuk diolah menjadi beberapa produk, seperti meja dan paving.

Aktivitas Bank Sampah di Banjar Tegeh Lestari
info gambar

Caption I Foto: (Aktivitas Bank Sampah di Banjar Tegeh Sari I Arsip Banjar Tegeh Sari)


Hal yang unik adalah dalam rangka mewujudkan tujuan ketiga tentang peningkatan kesadaran masyarakat adalah keterlibatan Seka Teruna Teruni (STT) Banjar Tegeh Sari sebagai perkumpulan pemuda-pemudi dusun yang sering melakukan berbagai program edukasi lingkungan. Sebut saja program Sabda Alam Natah Rare dan program Kebun Literasi yang sukses memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah dasar hingga remaja di dusun ini.

baca juga

Dusun ini juga menginisiasi pembentukan Komunitas Peduli Sungai Ayung Katon Jaya. Edukasi lingkungan juga seringkali diselipkan dalam rapat dusun, penyebaran infografis, maupun secara door to door kepada masyarakat, bahkan hingga ke luar dusun ini.

Infografis Pengolahan Sampah di Banjar Tegeh Sari
info gambar

Caption I Foto: (Infografis Pengolahan Sampah di Banjar Tegeh Sari I Dokumentasi Pribadi)


Berbagai langkah untuk mewujudkan ketiga tujuan sebelumnya merupakan sebuah jalan terang untuk mewujudkan tujuan terakhir program Banjar Berdaya Sampah, yaitu mengurangi dampak lingkungan. Hal ini terbukti dari Banjar Tegeh Sari yang saat ini yang hidup dalam keharmonisan dan selalu terhindar dari bencana banjir. Namun, konsistensi program ini masih terus diperlukan karena masalah sampah yang semakin masif.

Pada 2025, terdapat rata-rata 4,776 ton sampah yang diproduksi setiap delapan harinya dari 53 KK di dusun ini. Oleh karena itu, masalah sampah masih menjadi tantangan besar. Banjar Tegeh Sari tidak hanya berhasil untuk mengelola sampahnya secara mandiri, tetapi juga berpotensi sebagai role model bagi wilayah di sekitarnya untuk mengatasi masalah sampah.

Tentunya kolaborasi seluruh stakeholder sangat diperlukan, baik itu dari pemerintah daerah, swasta, masyarakat, akademisi, dan media.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

PW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.