darlene rowena adiprasetyo gen z penggerak inklusi lewat house of hope - News | Good News From Indonesia 2025

Darlene Rowena Adiprasetyo, Gen-Z Penggerak Inklusi lewat House of Hope

Darlene Rowena Adiprasetyo, Gen-Z Penggerak Inklusi lewat House of Hope
images info

Setiap tahunnya, Astra melalui Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards memberikan penghargaan kepada anak-anak muda inspiratif yang berdampak nyata bagi masyarakat.

Darlene Rowena Adiprasetyo, Gen-Z asal DKI Jakarta, menjadi salah satu penerima SATU Indonesia Awards 2024 kategori Pendidikan berkat dedikasinya menghadirkan ruang belajar dan pemberdayaan bagi individu berkebutuhan khusus.

Di usianya yang baru 20 tahun, Darlene sudah menorehkan kiprah besar melalui yayasan yang ia dirikan, House of Hope. Lulus kuliah di usia 18 tahun, Darlene merasa terpanggil untuk menggunakan privilege dan kesempatan yang dimilikinya untuk give back kepada masyarakat.

Awal Perjalanan House of Hope

Pelatihan Desain di House of Hope
info gambar

Pada 2020, sang ibu mengembangkan sebuah brand apparel yang kemudian ditetapkan sebagai social enterprise. Melalui brand tersebut, keluarga Darlene aktif menggelar kegiatan sosial, mulai dari bakti sosial hingga berkolaborasi dengan kelompok marjinal, termasuk narapidana dan anak-anak berkebutuhan khusus, untuk memproduksi totebag dan t-shirt.

Dari pengalaman ini, Darlene melihat langsung bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki semangat dan potensi besar jika diberi kesempatan. Pertanyaan sederhana dari sang ibu tentang "bagaimana masa depan mereka ketika orang tua sudah tiada?" kemudian mendorong lahirnya House of Hope pada 2023.

Menurut Darlene, keterampilan dasar atau life skills adalah kunci utama yang harus dimiliki anak-anak berkebutuhan khusus agar bisa mandiri.

Di House of Hope, mereka dilatih dari hal sederhana seperti melipat kotak dan merakit, hingga keterampilan lebih kompleks seperti melukis, baking, brewing, cleaning, dan desain.

“Semua kembali lagi pada kelebihan masing-masing anak. Kami percaya setiap anak punya keunikan yang bisa terus diasah,” ujar Darlene.

Baca Juga: Cerita Achmad Noufal Membangun Ambung Harsa, Rumah Kebahagiaan untuk Disabilitas

Tantangan dan Perubahan

House of Hope
info gambar

Dalam mendampingi individu berkebutuhan khusus, Darlene menemukan bahwa tantangan terbesar justru berasal dari lingkungan terdekat.

Dukungan orang tua dan keluarga sangat memengaruhi pola pikir serta perkembangan anak. Tanpa dorongan dari rumah, pendampingan yang dilakukan lembaga seperti House of Hope menjadi kurang optimal.

Selain itu, stigma sosial juga masih kuat melekat di masyarakat. Banyak yang meragukan kemampuan anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga kesempatan kerja mereka sering tertutup.

Hambatan lain adalah keterbatasan fasilitas. Hingga kini, House of Hope masih self-funded dan bergantung pada donasi, grant, maupun dana pribadi.

Meski berbagai tantangan masih dihadapi, Darlene justru menemukan alasan untuk terus bergerak membangun harapan baru agar setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

Pengalaman paling berkesan bagi Darlene adalah melihat perubahan nyata dari anak-anak yang semula kehilangan tujuan hidup. Ada yang sebelumnya enggan berbicara, merasa kurang percaya diri, dan menutup diri, kini berani berkomunikasi serta percaya diri. 

Bagi Darlene, perkembangan kecil seperti ini adalah bukti betapa pentingnya program pendampingan yang berkesinambungan.

Harapan Baru dari Generasi Muda

Darlene dan Tim House of Hope
info gambar

Meski ada perkembangan, Darlene menilai dukungan pemerintah di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain seperti Singapura dan Australia. Namun, ia optimistis bahwa dengan keterlibatan yayasan, masyarakat, serta perusahaan besar misalnya Astra, kesadaran terhadap isu inklusi bisa semakin luas.

“Masyarakat dapat berperan dengan membuka hati dan pola pikir terlebih dahulu. Langkah kecil seperti memberikan kesempatan dan tidak menghakimi sudah bisa membawa perubahan besar,” tuturnya.

Darlene berharap ke depan pendidikan dan pemberdayaan bagi teman-teman berkebutuhan khusus bisa lebih merata, terstruktur, dan benar-benar diakui pentingnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Inklusi bukan hanya sebatas wacana, tetapi harus menjadi budaya nyata. Setiap anak, dengan segala keterbatasan maupun kelebihannya, berhak mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang,” pungkasnya.

Melalui House of Hope, Darlene Rowena Adiprasetyo membuktikan bahwa generasi muda pun bisa membawa perubahan nyata. Tak hanya sekadar label “strawberry generation”, Gen-Z juga bisa menjadi agen perubahan seperti yang ditunjukkan Darlene.

Dengan semangat yang sama, Astra melalui SATU Indonesia Awards terus mendorong lahirnya sosok-sosok inspiratif yang mampu memberi arti bagi masyarakat.

Baca Juga: Bijak Riyandi Ahadito, Inovator di Balik Sabun Minyak Jelantah yang Ramah Lingkungan

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Mona Lestari Utami lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Mona Lestari Utami.

ML
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.